Proses dan Tujuan Field Work
Field Work merupakan
proses untuk memperoleh keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan
bukti (evidence) secara objektif tentang operasi entitas, mengevaluasinya dan :
1. melihat apakah operasi tersebut
memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
2. menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.
Tujuan Field Work adalah untuk membantu
pemberian keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada di
program audit, sesuai tujuan audit yang ingin dicapai atau dengan bahasa
sederhana pengumpulan bahan bukti untuk pengukuran dan evaluasi.
Pembuatan strategi untuk
melakukan Field Work
Penyusunan strategi
terdiri dari persiapan :
1. kebutuhan pegawai
2. kebutuhan sumber daya dari luar
3. Pengorganisasian staf audit
4. Wewenang dan tanggungjawab
5. Struktur pekerjaan lapangan
6. Waktu pelaksanaan Field
Work
7. Metode Field
Work
8. Metode pendokumentasian
9. Penyiapan laporan
10.
Rencana kontijensi.
Konsep strategi audit ini
merupakan bagian integral dari perencanaan dan berlaku bagi semua jenis
organisasi audit.
Bagian-bagian field work (element of field work)
Tujuan-tujuan
audit berbeda dari tujuan-tujuan operasi sebagaimana prosedur audit juga
berbeda dari prosedur operasi.
Tujuan
operasi adalah hasil yang ingin dicapai manajer operasi, misalnya :
·
Mendapatkan
barang yang tepat ditempat yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan harga
yang tepat
·
Hanya
menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi dan tercakup
dalam jumlah yang dipesan
Prosedur-prosedur
operasi dirancang untuk melihat apakah tujuan-tujuan operasi akan tercapai:
·
Adanya
spesifikasi barang yang jelas dan eksplisit
·
Penggunaan
metode statistic yang sesuai dalam menentuka jumlah yang diterima
·
Operasi
inspeksi teknis
Tujuan
audit dicapai dengan menerapkan prosedur-prosedur audit untuk menentukan apakah
prosedur-prosedur operasi berfungsi sebagaimana mestinya dan mencapai
tujuan-tujuan operasi. Tujuan operasi diterapkan oleh manajemen. Tujuan-tujuan
audit ditetapkan oleh auditor.
Prosedur-prosedur
audit adalah sarana yang digunakan auditor untuk memenuhi tujuan-tujuan
auditnya.
Tampilan
dibawah ini menunjukkan hubungan antara tujuan dan prosedur operasi serta
tujuan-tujuan dan prosedur audit dalam beberapa kegiatan pembelian, pemrosesan
klaim dan penerimaan.
TUJUAN DAN PROSEDUR
(OPERASI VS AUDIT)
Tujuan-tujuan
operasi
|
Prosedur-prosedur
operasi
|
Tujuan-tujuan Audit
|
Prosedur-prosedur
audit
|
Pembelian
Untuk
mendapatkan barang-barang yang tepat
|
Departemen
pengguna, bukan departemen pembelian, harus menyiapkan surat permintaan yang
disetujui, yang menyebutkan produk-produk yang dibutuhkan
|
Untuk
menentukan apakah pesanan pembelian dikeluarkan hanya untuk pembelian
produk-produk yang memang dibutuhkan organisasi
|
Telaah
sampel pesanan pembelian untuk melihat apakah pesanan didukung oleh surat
permintaan yang disetujui dan apakah ciri-ciri barang yang dibeli, dalam
surat pesanan barang, sesuai dengan kebutuhan organisasi
|
Untuk
mendapatkan barang dengan harga tepat
|
Si
pembeli harus membukan penawaran yang kompetitif untuk semua pembelian diatas
jumlah yang ditentukan, jelaskan secara tertulis bila gagal mendapatkan
penawaran.
|
Untuk
menentukan apakah penawaran yang kompetitif benar-benar diminta dan apakah
kegagalan untuk mendapatkan penawaran telah dijelaskan, apakah pesanan
pembelian benar secara matematis dan disetujui dengan layak. Untuk menentukan
apakah pesanan pembelian dilakukan dengan layak.
|
Untuk
sampel yang dipilih, verfikasi bukti-bukti dilakukannya penawaran dan apakah
penjelasan atas gagalnya penawaran adalah wajar.
|
Pemrosesan klaim
Untuk
memproses klaim dengn segera
|
Semua
kalim dimasukkan dalam daftar. Pemrosesn diawasi melalui laporan periodic.
|
Untuk
menentukan apakah semua klaim yang diterima telah dimasukkan dalam daftar dan
diawasi selama siklus pemrosesan dan
apakah manajemen telah waspada akan adanya penangguhan yang tidak wajar.
|
Telaah
sampel klaim yang dibayar untuk menentukan apakah sudah dimasukkan dalam
daftar dan apakah telah diproses dalam waktu yang wajar. Periksa akurasi dan
ketepatan waktu laporan ke manajemen tentang pemrosesan klaim
|
Untuk
memproses klaim dengan benar
|
Manajemen
menspesifikasikan langkah-langkah yang akan diambil dalam memeriksa klaim,
termasuk perbandingannya dengan kebijakan. Juga membentuk system penelaaahan
dan tingkat persetujuan, tergantung nilai klaim.
|
Untuk
menentukan apakah klaim sah telah dibayar sesuai jumlah terutang.
|
Untuk
sampel terpilih, tentukan apakah pembayaran benar secara matematis, memenuhi
kebijakan, menunjukkan bukti penilaian jika diperlukan, dan memiliki bukti
penelaahan dan persetujuan.
|
Penerimaan
Hanya
menerima barang-barang yang dipesan
|
Manajemen
melakukan penghitungan, penimbangan, dan pengukuran produk yang diterima dan
menandatanganiya. Prosedur pengambilan sampel yang khusus diperbolehkan jika
layak.
|
Untuk
menentukan apakah hanya barang-barang yang dipesan yang diterima, dan dalam
jumlah sesuai pesanan.
|
Telaah
sampel laporan penerimaan yang representatifuntuk mencari bukti penghitungan,
penimbangan, dan pengukuran. Bandingkan catatan gudang dengan kuantitas yang
terdapat dalam laporan penerimaan.
|
Hanya
menerima barang-barang yang memenuhi spesifikasi.
|
Manajemen
melakukan inspeksi barang yang dipesan, bandingkan sampel barang yang
diterima dengan spesifikasinya. Semua perubahan atas spesifkasi harus dikirim
segera atas departemen inspeksi penerimaan.
|
Untuk
menentukan bahwa hanya produk-produk dengan kualitas yang disyaratkan yang
diterima, dan bahwa produk yang ditolak sudah dikembalikan dan dibebankan ke
pemasok.
|
Untuk
sampel-sampel terpilih, telaah bukti inspeksi. Telah bukti pengembalian
barang-barang yang ditolak. Analisis catatan bahan sisa untuk menentukan
apakah produk-produk berkualitas rendah telah dipesan atau diterima.
|
Pengukuran Kinerja
Pengukuran Standar
Standar memiliki arti bagi
pengukuran. Untuk melakukan audit, maka auditor perlu mencari unit pengukuran
yang sesuai. Beberapa hal yang dapat dijadikan standar : Instruksi kerja
(Working instruction), anggaran (budget), spesifikasi produk, praktik bisnis
yang wajar dll. Beberapa standar telah ditelaah oleh Dewan Keselamatan Nasional
(National Safety Council) dan apabila
telah divalidasi dibahas dengan manajemen klien dan diterima , maka dapat
digunakan auditor untuk dibandingkan dengan hasil pengukuran.
Selain itu auditor dapat
bekerja sama dengan klien untuk mengembangkan standar control keselamatan.
Tujuan Khusus Pengujian
Tujuan Khusus Pengujian
Pengujian
audit terdiri dari metode pemeriksaan, perbandingan, analisis dan evaluasi
data, materi dan transaksi berdasarkan beberapa jenis standar atau criteria.
Tujuan khusus proses pengujian adalah untuk menentukan :
·
Validitas
yaitu kelayakan, keaslian, kewajaran
·
Akurasi
yaitu kuantitas, kualitas,klasifikasi
·
Ketaatan
dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku dll
·
Kompetensi
control yaitu tingkat kenetralan resiko.
Tehnik-tehnik pemeriksaan
transaksi-transaksi atau proses-proses terpilih
Audit
memeriksa dokumen, transaksi, kondisi dan proses untuk mendapatkan fakta-fakta
dan untuk mencapai kesimpulan. Istilah pemeriksaan mencakup baik pengukuran
maupun evaluasi. Tehnik-tehnik pemeriksaan yang umum adalah :
·
Mengamati
·
Mengajukan pernyataan
·
Menganalisis
·
Memverifikasi
·
Menginvestigasi
·
Mengevaluasi
Tehnik-tehnik
ini digunakan baik sendiri-sendiri maupun secara gabungan. Namun tehnik ini
diterapkan dalam kerangka tertentu tergantung masalah yang menjadi subjek
audit. Kebanyakan penugasan audit akan dilakukan dalam satu dari empat bentuk
yaitu audit fungsional, audit organisasional, studi manajemen, dan audit atas
program.
Audit fungsional adalah
audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir melintasi lini organisasi,
lebih cendrung berkonsentrasi pada operasi dan proses dibandingkan pada
administrasi dan orang-orang dalam organisasi. Audit ini bertujuan untuk
menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling
berinteraksi dan bekerjasama, apakah efektif dan efisien. Audit ini memiliki
kesulitan khusus karena luasnya cakupan dan dapat memberikan manfaat khusus
bagi manajemen.
Audit organisasional
tidak hanya memperhatikan atiitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga
dengan control administrasif yang digunakan untuk memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan. Auditor tertatik pada seberapa baik
manajer organisasi memenuhi tujuan organisasi dengan sumber daya yang ada.
Studi manajemen, setiap
organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen, membuat
evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi.
Biasanya tariff yang dikenakan oleh konsultan mahal. Namun auditor harus ingat
bahwa konsultan hanya membantu tidak mengambil alih evaluasi atau melindungi
tanggungjawab auditor. Paradigma baru auditor internal adalah sebagai internal
consultant.
Audit atas program, atas kemauan auditor
internal sendiri atau atas permintaan manajemen eksekutif, auditor internal
bisa melakukan penelaahan khusus atas program yang sedang berjalan. “Program”
merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang seiring
dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung-program ekspansi,
program baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, aplikasi computer baru dll.
Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya,
pelaksanaan dan hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informative, bermanfaat
dan objektif.
Bukti Audit
Bukti audit
Bukti
audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu
kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti auditor harus memberikan
dasar nyata untuk opini, kesimpulan dan rekomendasi audit. Bukti audit terdiri
dari bukti fisik, pengakuan, dokumen dan analitis.
Bukti fisik
diperoleh dari mengamati orang, kejadian
Bukti pengakuan
berbentuk surat atau pernyataan sebagai jawaban atas pertanyaan
Dokumen
merupakan bentuk bukti audit yang paling biasa bisa dalam bentuk dokumen
internal atau eksternal.
Bentuk analitis
berasal dari analisis dan verifikasi dimana sumber bukti ini adalah
perhitungan: perbandingan dengan standar, operasi masa lalu, operasi yang serupa,
hukum/regulasi, pertimbangan kewajaran dan informasi yang telah dipecah kedalam
bagian-bagian kecil.
0 comments:
Post a Comment