Saldo kas dihasilkan dari pengaruh kumulatif
kelim siklus transaksi yang telah di bahas sebelumnya.
dari kelima siklus tersebut adalah :
dari kelima siklus tersebut adalah :
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus pendanaan
4. Siklus investasi
5. Siklus jasa personalia
Saldo kas adalah cash on hand (
kas ditangan atau disimpan dalam perusahaan ), kas di bank, dan dana tertentu
yang disisikan seperti dana kas kecil.
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh
bukti tentang masing – masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi
dan saldo kas. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi
laporan keuangan yang dinyatakan oleh manajemen.
Asersi keberadaan dan keterjadian
· Saldo kas tercatat
benar – benar ada pada tanggal neraca
Asersi kelengkapan
· Saldo kas tercatat
meliputi pengaruh semua transaksi kas yang telah terjadi
· Transfer kas antar
bank pada akhir tahun, telah dicatat pada periode yang tepat
Asersi hak dan kewajiban
· Klien mempunyai hak
legal atas seluruh saldo kas yang tampak pada tanggal neraca
Asersi penilaian dan pengalokasian
· Saldo kas tercatat
dapat direalisasi pada jumlah yang dinyatakan dalam neraca, dan sesuai dengan
skedul pedukungnya.
Asersi pelaporan dan pengungkapan
· Saldo kas telah
diidentifikasi dan dikelompokan dengan tepat dalam neraca.
· Identifikasi dan
pengungkapan yang tepat dan memadai telah dilakukan sehubungan dengan adanya
pembatasan penggunaan kas tertentu
· Kewajiban kontijensi (
belum pasti ), compensating balances, dan lines of
creditdengan bank telah diungkapkan secara memadai.
Keterangan :
Compensating balance adalah saldo minimum
yang harus disisihkan atau disimpan dibank apabila perusahaan meminjam uang
dari bank tersebut.
lines of credit adalah berbagai ketentuan yang harus dijalankan, misalnya harus adanya penyisihan dana untuk compensating.
lines of credit adalah berbagai ketentuan yang harus dijalankan, misalnya harus adanya penyisihan dana untuk compensating.
MATERIALITAS, RISIKO DAN STRATEGI AUDIT
Tingginya volume transaksi menyebabkan
tingginya risiko bawaan siklus kas. Ada beberapa faktor penyebab tingginya
risiko bawaan siklus kas, antara lain:
1. Tingginya potensi
salah saji akibat volume transaksi yang tinggi
2. Sifat kas ( paling
likuid dan sangat diminati )
3. Kesempatan menipulasi
dalam bentuk kitting maupun window dressing
Tingginya risiko bawaan siklus bawaan siklus
ini menyebabkan banyak perusahaan memprioritaskan atau memperluas struktur
pengendalian intern siklus kas untuk mencegah dan mendeteksi salah saji.
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Pemahaman struktur pengendalian intern siklus
kas adalah pertimbangan lingkungan pengendalian, informasi dan komunikasi
( sistem akuntansi ), penaksiran risiko pemantauan dan aktivitas pengendalian.
Lingkungan Pengendalian
Titik tolak pemahaman struktur pengendalian
intern siklus kas adalah pemahaman lingkungan pengendalian atas kas. Pemahaman
dapat diperoleh melalui :
1. Pengajuan pertanyaan
kepada manajemen
2. Mempelajari bagan
organisasi
3. Menelaah deskripsi
tugas
Pemegang kas dan pengelola kas dibank harus
memiliki pengalaman dan kompetensi yang memadai untuk mengelola kas.
Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko entitas untuk tujuan
pelaporan keuangan merupakan pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan
risiko yang relavan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum diindonesia.
karena kas merupakan aktiva yang paling likuid, maka manajemen perusahaan harus benar – benar mempertimbangkan fungsi – fungsi yang terlibat dalam siklus kas.
karena kas merupakan aktiva yang paling likuid, maka manajemen perusahaan harus benar – benar mempertimbangkan fungsi – fungsi yang terlibat dalam siklus kas.
Informasi dan komunikasi ( Sistem Akuntansi )
Akuntansi harus memahami kompetensi personil
akuntansi dan bagian EDP yang bertanggung jawab atas pengolahan transaksi kas.
Jadi kaitan nya dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus kas, sistem
informasi mencakup metode dan catatan yang digunakan untuk :
a. Mengidentifikasi dan
mencatatan semua transaksi yang terkait dengan sikklus kas secara kas.
b. Menjelaskan pada saat
yang tepat transaksi dalam siklus kas secara cukup rinci dan memungkinkan
adanya penggolongan masing – masing transaksi itu untuk pelaporan keuangan.
c. Mengukur nilai
transaksi dari siklus kas dengan tepat
d. Menyajikan transaksi
dari siklus kas dengan semestinya dan pengungkapan yang berkaitan dalam
laporan keuangan.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relavan dengan
audit atas transaksi dalam sikls kas dapat digolongkan menjadi beberapa
kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan:
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan tugas
Dokumen dan Catatan
Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi:
1. Bukti kas masuk
2. Surat pemberitahuan
3. Daftar surat
pemberitahuan
4. Bukti setor
5. Bukti kas keluar
6. Permintaan pengeluaran
kas kecil
7. Bukti pengeluaran kas
kecil
8. Permintaan pengisian
kembali kas kecil
Fungsi
Fungsi yang terkait adalah :
1. Fungsi Pencatat
Piutang
2. Fungsi Penerimaan
Surat
3. Fungsi Penyimpan Kas
4. Fungsi pembuat Bukti
Kas Keluar
5. Fungsi Penyimpan Dana
Kas Kecil
6. Fungsi Akuntansi Biaya
7. Fungsi Akuntansi
Keuangan
8. Fungsi Pemeriksa
Intern
Bagian Piutang
Dalam sistem penerimaan kas bagian piutang
berfungsi sebagai pencatat berkurangnya piutang dengan diterimanya pelunasan
piutang dari debitur.
Bagian Sekretariat
Dalam sistem penerimaan kas, Bagian
Sekretariat berfungsi sebagai penerima surat dan debitur yang berisi surat
pemberitahuan dan cek. Jika penerimaan kas dari debitur berupa transfer uang
lewat bank, Bagian Sekretariat ini menerima memo kredit dan bank tentang
penambahan rekening giro perusahaan akibat transfer dana dari debitur.
Bagian Kasa
Dalam transaksi pengeluaran kas, Bagian Kasa
berfungsi mengisi cek, meminta otorisasi dan mengirimkan cek kepada kreditur
via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
Bagian Utang
Dalam sistem pengeluaran kas, bagian utang
berfungsi membuat bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada bagian kasa
untuk mengeluarkan cek sebesar yang tercantum didalam dokumen tersebut. Dalam
metode pencatatan utang tertentu, bagian utang berfungsi menyelenggarakan arsip
bukti kas keluar yang belum dibayar yang berfungsi sebagai catatan utang
perusahaan.
Pemegang Dana Kas Kecil
Bagian ini berfungsi menyimpan dana kas kecil,
mengeluarkan dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang
ditunjuk dan memintakan pengisian kembali dana kas kecil.
Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya
Bagian ini berfungsi mencatat pengeluaran kas
yang menyangkut biaya dan persediaan.
Bagian Jurnal Buku Besar dan Laporan
Bagian ini berfungsi mencatat transaksi
penerimaan kas didalam jurnal penerimaan kas dan transaksi pengeluaran
kas didalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
Bagian Pemeriksa Intern
Didalam sistem kas, Bagian Pemeriksa intern
berfungsi melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil
perhitungannya dengan catatan kas.
PENGUJIAN PENGENDALIAN SIKLUS KAS
Ambil sampel bukti kas masuk
Untuk memperoleh keyakinan mengenai adanya
unsur pengendalian intern dalam penerimaan kas, akuntan mengambil sampel bukti
kas masuk yang disimpan didalam arsip dijurnal, buku besar dan laporan, Bukti
kas masuk diperiksa:
1. Otorisasi yang
tercantum didalamnya
2. Surat pemberitahuan
dari debitur yang melampirinya.
3. Jumlah kas yang
diterima menurut bukti kas masuk dengan daftar surat pemberitahuan dan bukti
setor bank yang bersangkutan.
4. Pencatatannya kedalam
kartu piutang dan jurnal penerimaan kas.
Ambil sempel bukti kas keluar yang telah
dibayar
Prosedur pemeruksaan ini telah dilaksanakan
oleh akuntan pada pengujian kepatuhan terhadap siklus pembelian. Bukti kas
keluar diperiksa mengenai :
1. Otorisasi yang
tercantum didalamnya
2. Nomor urut tercetaknya
dan pertanggung jawaban pemakaian nomor urut tersebut
3. Kelengkapan dokumen
pendukungnya
4. Otorisasi yang
tercantum didalam dokumen pendukungnya
5. Cap lunas yang
dibubuhi pada dokumen pendukungnya
6. Pencatatannya kedalam
register cek
7. Pencatatanya kedalam
buku pembantu yang bersangkutan
8. Kesesuaiannya dengan
jumlah cek yang tercantum didalam rekening koran
Ambil berita secara penghitungan kas
Pratik yang sehat mengharuskan dilakukannya
penghitungan secara periodik kas yang ada ditangan dan pencocokan jumlah kas
hasil penghitungan tersebut dalam catatan akuntansi kas.
PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO KAS
Pengujian yang dilakukan pada atau dekat
dengan tanggal neraca antara lain:
1. Penghitungan kas
ditangan
2. Pisah batas penerimaan
kas
3. Pisah batas
pengeluaran kas
Prosedur Inisial
Prosedur pengujian ini merupakan titik awal pengujian substantif siklus kas.
Prosedur pengujian ini merupakan titik awal pengujian substantif siklus kas.
Penerapan Prosedur Analitis
saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh manajemen melalui strategi dan keputusan pembiayaan perusahaan.
saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh manajemen melalui strategi dan keputusan pembiayaan perusahaan.
Pengujian Detail Transaksi
Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Kas
Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Kas
Pengujian pisah batas penerimaan kas telah
dibahas dalam pembahasan siklus pendapatan.sedangkan pengujian pisah
batas pengeluaran kas telah dibahas dalam pembahasan siklus pengeluaran.
Melakukan Pengujian Pisah Batas Penerimaan Kas
Pengujian ini dirancang untuk memastikan
penerimaan kas dicatat dalam periode diterimanya kas tersebut. Misalnya cek
yang tidak dicantum dalam daftar cek beredar pada akhir tahun, ternyata
dicairkan dibank. Dan ada beberapa penyebab yang mungkin, yaitu :
a. Keterlambatan
pengiriman atau penyampaian cek
b. Penyimpanan cek oleh
pihak yang menerima cek
c. Sedang diproses oleh
bank
Mengusut Transfer Bank
Perusahaan melakukan kitting dengan
2 alternatif alasannya, yaitu :
a. Karyawan yang bertugas
mengelola cek melakukan pencurian uang atau korupsi, dan ia melakukan kitting untuk
menyembunyikan adanya korupsi.
b. Manajemen perusahaan
igin agar akun kas dalam neraca overstated sehingga posisi
keuangan perusahaan tampak baik.
Menyiapkan Proof of Cash ( Pembuktian Kas )
Proof of Cash mempunyai sedikit perbedaan dengan
rekonsiliasi bank. Proof of Cash merupakan rekonsiliasi simultan atas berbagai
transaksi dan saldo bank dengan data akuntansi yang terkait untuk suatu periode
tertentu. Misalnya satu bulan.
Pembuktian kas merupakan rekonsiliasi secara
simultan transaksi bank dan saldo yang berkaitan dengan data – data pembukuan
selama waktu tertentu. Langkah – langkah dalam pengujian pembuktian kas
adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan data –
data dari bank
b. Mendapatkan data saldo
awal dan saldo akhir data – data yang ada didalam rekonsiliasi
c. Menentukan data
rekonsiliasi.
Pengujian Detail Saldo
Penghitungan kas yang disimpan dalam
perusahaan
Penghitungan ini memungkinkan auditor untuk
mengetahui keberadaan kas tersebut. Dalam melaksanakan prosedur ini, auditor
harus :
a. Mengendalikan seluruh
kas yang dimiliki atau disimpan perusahaan klien , sampai seluruh penghitungan
selesai dilaksanakan
b. Auditor harus
memastikan bahwa fungsi penyimpanan kas tidak turut campur dalam
penghitungan kas.
c. Auditor harus meminta
tanda tangan dari fungsi penyimpanan kas sebagai bukti bahwa seluruh kas telah
dikembalikan pada perusahaan
d. Auditor harus
memastikan bahwa seluruh cek yang belum dicairkan oleh perusahaan
e. Apabila
perusahaan memiliki beberapa tempat penyimpanan uang atau kas dalam
perusahaan, beberapa auditor sebaiknya diterjunkan untuk melaksanakan
perhitungan pada waktu yang bersamaan diberbagai tempat tersedia.
Konfirmasi Saldo Deposit dan Saldo Pinjaman di
Bank
Konfirmasi dikirim kesemua bank meski saldo
deposit klien dibank tersebut adalah nol. Hal ini dilakukan meskipun rekening
dibank tersebut bersaldo nol menurut catatan perusahaan. Prosedur pengujian ini
berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, serta asersi penilaian atau pengalokasian.
Compensating balance adalah saldo
minimum yang harus disisihkan atau disimpan dibank apabila perusahaan meminjam
uang dari bank tersebut. Contoh kewajiban kontinjensi adalah perusahaan klien
menjamin pinjaman yang diberikan bank kepada pihak atau perusahaan lain.
Melakukan Scanning,Menelaah, atau
Membuat Rekonsiliasi Bank
Prosedur ini dapat dilakukan dengan langkah –
langkah sebagai berikut :
a. Membandingkan saldo
akhir rekening bank dengan saldo yang ada dalam laporan bank
b. Memverifikasi
validitas deposit in transit dan check yang
masih beredar
c. Melakukan verifikasi
matematis untuk menguji keakuratan rekonsiliasi
d. Menelusuri data – data
yang ada didalam rekonsiliasi
e. Menyelidiki data –
data cek beredar yang lama tidak dicairkan dan data – data yang nampak tidak
biasa.
Menghimpun dan Menggunakan Laporan Pisah Batas
Bank
Laporan tersebut biasanya dilampiri
dengan cancelled check , duplikat slip deposit, dan dokumen
lain yang dapat menjelaskan transaksi dan saldo yang dinyatakan dalam laporan
pisah batas bank. Pengujian ini berkaitan erat dengan siklus keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban dan penilaian atau pengalokasian
Membandingkan
Penyajian Laporan keuangan dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Prosedur ini dilakukan
untuk memastikan bahwa :
a. Kas dibank telah
diidentifikasi dan dikelompokan secara tepat dalam neraca sebagai aset lancar.
b. Dana kas yang
disisihkan untuk melunasi utang obligasi ( bond sinking fund )
telah diidentifikasi dan dikelompokan scara tepat dalam neraca sebagai
investasi jangka
c. Identifikasi dan
pengungkapan yang tepat dan memadai telah dilakukan sehubungan dengan adanya
kewajiban kontinjensi ( belum pasti ), compensating balances, danlines
of credit dengan bank.
Pengujian ini berkaitan dengan asersei
pelaporan dan pengungkapan. Auditor dapat menentukan ketepatan penyajian dengan
cara :
a. Penelaahan atas draft laporan
keuangan klien
b. Bukti yang dihimpun
dari pengujian substantif sebelumnya
c. Penelaahan atas
notulen rapat pertemuan dewan komisaris
d. Mengajukan pertanyaan
pada manajemen untuk membuktikan adanya pembatasan dana kas.
Pengujian ini berkaitan erat dengan
siklus penyajian dan pengungkapan.
PENGUJIAN UNTUK MENDETEKSI LAPPING
Pengujian untuk mendeteksi lapping hanya
perlu dilakukan apabila risiko pengendalian transaksi penerimaan kas adalah
tinggi. Prosedur yang dapat dilakukan untuk mendeteksi lapping antara
lain :
a. Konfirmasi piutang
dagang
b. Melakukan perhitungan
kas secara mendadak
c. Membandingkan detail
penjurnalan penerimaan kas dengan detail slip deposit ( setoran kebank ) harian
yang terkait.
PENGAUDITAN DANA KAS KECIL
Pengendalian yang dapat diterapkan untuk dana
kas kecil, antara lain :
a. Dana dijaga dan
dikelola pada tingkat jumlah yang tetap
b. Dana kas kecil hanya
dipegang oleh satu orang
c. Kas dana tersebut
dikunci dan disimpan dalam kotak yang aman meski tidak terpakai
d. Pengeluaran kas hanya
diijinkan untuk jumlah yang relatif kecil
e. Adanya nota atau
dokumen bernomor urut tercetak yang harus mendukung setiap pembayaran
f. Dana kas kecil tidak
dicampur penggunaan dan penyimpanan dengan dana untuk kegiatan lainnya
g. Penggantian atau
pengisian kembali dana harus berdasarkan receipts (kuitansi)
yang bernomor urut tercetak, dan menelaah dokumen pendukungnya
h. Apabila telah
dibayarkan, setiap dokumen pendukung harus distempel (dicap) lunas (paid)
untuk mencegah pemakaian kembali dokumen tersebut agar memperoleh penggantin
kembali
Pengujian pengendalian meliputi :
a. Penelaahan terhadap
dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas kecil.
b. Penggunaan dokumen
bernomor urut tercetak
c. Penentuan bahwa cek
yang diberikan untuk mengisi kembali dana kas kecil adalah tepat jumlahnya
sesuai dengan dana kas kecil yang terpakai
PENGAUDITAN REKENING DIBANK YANG KHUSUS
DIPAKAI UNTUK MEMBAYAR GAJI DAN UPAH
Pembayaran gaji dan upah dapat dilakukan
dengan cek yang dibebankan atas rekening tersebut. Sedangkan
Rekening tersebut harus terpisah dengan rekening lain perusahaan yang ada
dibank.
Pertimbangan Pengendalian Intern
Pengendalian intern atas rekening tersebut
meliputi :
a. Hanya seorang karyawan
sebagai petugas pembayaran atau asisten bendahara mempunyai otorisasi
b. Rekening tersebut
khusus digunakan hanya untuk kegiatan pembayaran gaji dan upah
c. Rekening gaji dan upah
dibank harus direkonsiliasi setiap bulan secara independen.
d. Saldo rekening dijaga
dan dikelola pada tingkat jumlah yang tetap.
Pengujian Substantif
Pengujian Substantif meliputi :
a. Konfirmasi saldo
rekening dibank
b. Menelaah rekonsiliasi
yang dilakukan klien
c. Penggunaan laporan
pisah batas bank
0 comments:
Post a Comment