Saturday, September 20, 2014

Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan

Posted by Akuntansi at 6:59 AM
Deskripsi Sediaan
            Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk di jual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan produk yang akan di jual. Dalam usaha manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam prose, sediaan produkn jadi, sediaan suku cadang, dan bahan baku habis pakai.


Tujuan PengujianSubtantif Terhadap Sediaan
1.      Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
2.      Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian transaksiyang berkaitan dengan sediaan.
3.      Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
4.      Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang di cantumkan di neraca.
5.      Membuktikan asersi penilaian sediaan yang di cantumkan di neraca.
6.      Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

Untuk mencapai tujuan tersebut di rancang pengujianj subtantif yang digolongkan ke dalam lima kelompok,yaitu:
 1.      Prosedur Audit Awal. 
 2.      Prosedur Analitik. 
 3.      Pengujian Terhadap Transaksi Rinci. 
 4.     Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci. 
 5.      Verifikasi Terhadap Pengujian Dan Pengungkapan.

Kelima kelompok pengujian Subtantif tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima asersi management yang terkandung dalam akun Modal Saham dan Akun Penilaiannya,yaitu:
  
 1.      Keberadaan dan Keterjadian. 
 2.     Kelengkapan. 
 3.      Hak Kepemilikan. 
 4.      Penilaian. 
 5.      Penyajian dan pengungkapan.

 Prosedur Audit Awal

            Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.

            Karena itu, auditor malakukan melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsoliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:

1.      Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun, Sediaan yang bersangkutandi dalam buku besar.
2.      Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
3.      Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
4.      Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
5.      Lakukan rekonsoliasi biku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku besar.


Prosedur Analitik
            Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan neraca.Dalam prosedur ini,  auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
            Rasio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap sediaan :
Ratio
Formula
1.Tingkat perputaran sediaan
       Sediaan produk jadi
       Sediaan produk dalam proses
       Sediaan bahan baku
       Sediaan barang dagangan

Kos produk yang dijual Rerata saldo sediaan produk jadi
Kos produksi : Rerata saldo sediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku : rerata saldo sediaan bahan baku
Kos produk yang dijual : rerata saldo sediaan barang dagangan
2.Ratio sediaan dengan aktiva lancar
Sediaan : Aktiva lancar
3.Ratio laba bruto dengan hasil penjulan
Laba bruto : hasil penjualan bersih

Pengujian terhadap Transaksi Rinci

            Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.

·         Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
·         Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,faktur pembelian,laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
·         Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,memo debit untuk retur pembelian.
·         Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
·         Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
·         Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.


Pengujian terhadap saldo akun rinci

            Pengamatan Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan
Untuk membuktikan asersi:
            (1) keberadaan dan keterjadian,
            (2) kelengkapan,
            (3) penilaian sediaan, auditormelakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
Prosedur Audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan adalah:
(1) memeriksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan.
(2) melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang telah dilakukan oleh klien.

            Periksa Instruksi Tertulis Mengenai Perhitungan Fisik Sediaan   
            Instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan sebaiknya di susun bersama antara klien dengan auditor independen, sehingga jika instruksi tersebut digunakan untuk melaksanakan penghitungan fisik sediaan. Auditor harus memeriksa instruksi tertulis yang dibuat oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan data hasil penghitungan fisik sediaan.

            Lakukan Pengamatan Terhadap Pengujian Fisik Sediaan yang Dilakukan oleh Klien
            Pengujian fisik sediaan merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh klien untuk menjamin ketelitian data sediaan yang di catat dalam catatan akuntansinya.

Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :
           
1.      Memeriksa klarifikasi sediaan di neraca.
            Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus disajikan menurut unsur-unsur utama sediaan.
2.      Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan.
            Klien diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode penentuan kos dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan sediaan di neraca.
3.      Melakukan analisis review terhadap sediaan.
            Review analitik ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca.Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.



Audit Siklus Produksi meliputi:
1. Perencanaan Audit
2. Aktivitas Pengendalian-transaksi produksi
3. Pengujian Substantif- Saldo Sediaan
4. Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi

Tujuan pembelajaran audit siklus produksi:
1. Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok transaksi dan akun terkait, dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
2. Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
3. Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus produksi
4. Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian substantif untuk saldo sediaan
5. Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah

Pengertian Audit Siklus Produksi:
 Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
u
 Teridiri atas:
u
1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
2. Pengendalian jumlah sediaan
3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
 Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan pemindahan produk ke barang jadi
u
 Siklus produksi berinteraksi dengan:
u
1. Siklus Pengeluaran
2. Siklus Personalia
3. Siklus Pendapatan

A. Pengembangan Strategi Audit
B. Materialitas
C. Pertimbangan Pengendalian Internal
D. Tujuan Audit Siklus Produksi

Eksistensi atau Keterjadian Transaksi produksi Sediaan pisik HPP
Kelengkapan Seluruh transaksi Seluruh sediaan
Hak dan Kewajiban Sediaan -> transaksi produksi Legal title
Valuasi dan Alokasi Jurnal, ikhtisar dan posting LCOM Konsistensi
Penyajian dan Pengungkapan
㌌㏒琰茞Ü ㌌㏒琰茞Ü

Pengembangan Strategi Audit:
 Manufacturing
u
– Pembuatan sediaan proses inti
 Distribution and Retailing
u
– Managemen sediaan kunci sukses kinerja
 Capital Intensive atau Labor Intensive
u

Contoh Data statistic industri sediaan:
Jenis Industri Median % aset TO hari Kuartil atas Median TO hari Kuartil bawah
Grosir 27% 15 hari 21 hari 29 hari
Alat Rumah Tangga 32% 50 hari 78 hari 126 hari
Komputer 24% 29 hari 47 hari 110 hari

Aspek Materialitas:
 Sediaan penting pada perusahaan manufaktur dan perdagangan
u
 Alokasi ke akun yang terkait dengan mempertimbangkan besarnya kemungkinan salahsaji dan biaya pendeteksian
u
 Audit sediaan biasanya mencakup observasi keberadaan dan kelayakan penilaian biayanya tinggi
u

Risiko Bawaan Transaksi Sediaan:
1. Hotel dan sekolah biasanya rendah
2. Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
3. Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
4. Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost seperti:
a. Indirect material, labor dan overhead
b. Joint product cost
c. Disposisi cost variance
d. Akuntansi untuk scrapt
5. Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo udara, estimasi oleh pakar dsbg)
6. Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
7. Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
8. Sediaan yang rentan
9. Penjualan yang dapat diretur

Prosedur Analitik Audit Siklus Produksi:
1. Perputaran Sediaan
2. Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
3. Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
4. Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
5. Produk rusak per juta
1. Pemisahan fungsi
a. General control dan application contro
2. Pengendalian Pengolahan Informasi
b. Termasuk otorisasi transaksi
3. Pengendalian Pisik
4. Review Kinerja dan Akuntabilitas

Dokumen dan catatan yang diaudit:
1. Production Order
2. Material requirement report
3. Material issue slip
4. Time ticket
5. Move ticket
6. Daily production activity report
7. Completed production report
8. Inventory subsidiary ledgers or master file (perpetual record)
9. Standard cost MF
10. WIP Inventory MF
11. FG Inventory MF

Fungsi dan control terkait:
 Initiating Production
u
– Perencanaan dan Pengendalian Produksi
– Pengeluaran Bahan Baku
 Movement of goods
u
– Pengolahan bahan baku
– Pemindahan produk selesai ke barang jadi
– Pengamanam sediaan
 Recording manufacturing and inventory transaction
u
– Penentuan dan Pencatatan biaya produksi
– Penjagaan kebenaran saldo sediaan

Pengujian Substantif Saldo Sediaan:
1. Penentuan Risiko Deteksi
2. Perancangan Pengujian Substantif
3. Prosedur Awal
4. Prosedur Analitik
5. Tes Rinci Transaksi
6. Tes Rinci Saldo

Penentuan Risiko Deteksi:
1. Jenis Akun Kelompok Transaksi
2. Sediaan
3. Merchandise Pembelian n Penjualan
4. Raw Material Pembelian n Pmakaian
5. Work in Process Produksi Produksi
6. Finished Goods Produksi Penjualan
 rendah
à tinggi sehingga RD à7. CIR dan CR untu EO dan VA
 kombinasi prosedur analitik dan pengujian rinci
à8. Pengujian substantif

Prosedur awal:
 Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan:
u
– Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas
– Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP, laba kotor, dan kemungkinan keusangan sediaan
– Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
– Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
 Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut:
u
– Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun lalu
– Review aktivitas akun sediaan dan selidiki ayat yang tampak tidak biasa
– Verifikasi jumlah catatan perpetual dan skedul sediaan serta kesesuaian dengan saldo akhir buku besar
 Lakukan prosedur analitik
u
– Review riwayat dan tren industri
– Periksa analisis perputaran sediaan
– Review hubungan saldo sediaan dengan pembelian, produksi, penjualan dan retur penjualan belakangan
– Bandingkan saldo sediaan dengan antisipasi volume penjualan

 Usut sampel ayat pada akun sediaan dokumen pendukung (faktur supplier, biaya produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)
u
 Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan penjualan ke akun sediaan
u
 Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping)
u
 Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)
u
– Putuskan waktu dan luas pengujian
– Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan
– Amati penghitungan dan lakukan pengujian
– Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang
– Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam penghitungan pisik
 Uji kecermatan daftar sediaan:
u
– Hitung ulang jumlah dan perkalian
– Lacak uji hitung ke daftar
– Usut item dalam daftar ke tag sediaan dan daftar hitungan
– Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar dan review ayat penyesuaian

 9. Uji harga sediaan:
u
– Periksa faktur supplier yang sudah dibayar untuk pembelian sediaan
– Periksa kelayakan tarip tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, biaya standar, dan disposisi varian ke sediaan barang jadi
 Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitas
u
 Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasi
u
 Evaluasi nilai realisasi neto sediaan
u
– Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
– Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
– Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan perlunya harganya diturunkan
– Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan perkiraan
– Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang:
 Tren industri
t
 Tren perputaran sediaan
t
 Sediaan lambat terjual
t
 Amati penghitungan sediaan seperti pada langkah 7
u
 Bandingkan penyajian sediaan dengan PABU dan
u
– Konfirmasi perjanjian penggadai dan penjaminan sediaan
– Review penyajian dan pengungkapan sediaan dalam draft laporan keuangan dan tentukan kesesuaian dengan PABU
 Inventory Management
u
– Risiko bisnis, risiko barang pengganti, pangsa pasar
 Efektivitas Managemen Sediaan
u
– Gunakan prosedur analitik
 Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah
u
 Membantu proses reengineering dengan e-business
u

0 comments:

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review