Deskripsi Sediaan
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk di jual dalam
kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam
pengolahan produk yang akan di jual. Dalam usaha manufaktur, sediaan terdiri
dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam prose, sediaan
produkn jadi, sediaan suku cadang, dan bahan baku habis pakai.
Tujuan PengujianSubtantif Terhadap Sediaan
1. Memperoleh
keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan
asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian
transaksiyang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan
asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam
catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
4. Membuktikan
asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang di cantumkan di neraca.
5. Membuktikan
asersi penilaian sediaan yang di cantumkan di neraca.
6. Membuktikan
asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Untuk mencapai tujuan tersebut di rancang pengujianj
subtantif yang digolongkan ke dalam lima kelompok,yaitu:
1. Prosedur
Audit Awal.
2. Prosedur
Analitik.
3. Pengujian
Terhadap Transaksi Rinci.
4. Pengujian
Terhadap Saldo Akun Rinci.
5. Verifikasi
Terhadap Pengujian Dan Pengungkapan.
Kelima kelompok pengujian Subtantif tersebut ditujukan
untuk memverifikasi lima asersi management yang terkandung dalam akun Modal
Saham dan Akun Penilaiannya,yaitu:
1. Keberadaan
dan Keterjadian.
2. Kelengkapan.
3. Hak
Kepemilikan.
4. Penilaian.
5. Penyajian
dan pengungkapan.
Prosedur Audit
Awal
Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor
melakukan rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca
dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
Karena itu, auditor malakukan melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsoliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi
yang bersangkutan:
1. Usut
saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun, Sediaan yang
bersangkutandi dalam buku besar.
2. Hitung
kembali saldo akun sediaan di buku besar.
3. Usut
saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
4. Usut
posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
5. Lakukan
rekonsoliasi biku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku besar.
Prosedur Analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran
sediaan yang disajikan neraca.Dalam prosedur ini, auditor menghitung
berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
Rasio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik
terhadap sediaan :
Ratio
|
Formula
|
1.Tingkat perputaran sediaan
Sediaan produk
jadi
Sediaan produk
dalam proses
Sediaan bahan
baku
Sediaan barang
dagangan
|
Kos produk yang dijual : Rerata
saldo sediaan produk jadi
Kos produksi : Rerata saldo sediaan
produk dalam proses
Biaya bahan baku : rerata saldo
sediaan bahan baku
Kos produk yang dijual : rerata
saldo sediaan barang dagangan
|
2.Ratio sediaan dengan aktiva lancar
|
Sediaan : Aktiva lancar
|
3.Ratio laba bruto dengan hasil penjulan
|
Laba bruto : hasil penjualan bersih
|
Pengujian terhadap
Transaksi Rinci
Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit
dan mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk
mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.
· Periksa
sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut.
· Periksa
pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,faktur pembelian,laporan
penerimaan barang, dan surat order pembelian.
· Periksa
pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan
pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,memo debit untuk retur
pembelian.
· Pengujian
pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
· Periksa
dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang
diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
· Periksa
dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun yang
diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Pengujian terhadap
saldo akun rinci
Pengamatan
Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan
Untuk membuktikan asersi:
(1) keberadaan dan keterjadian,
(2) kelengkapan,
(3) penilaian sediaan, auditormelakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik
sediaan.
Prosedur Audit yang ditempuh oleh auditor dalam
melaksanakan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan adalah:
(1) memeriksa instruksi tertulis mengenai perhitungan
fisik sediaan.
(2) melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik
sediaan yang telah dilakukan oleh klien.
Periksa
Instruksi Tertulis Mengenai Perhitungan Fisik Sediaan
Instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan sebaiknya di susun
bersama antara klien dengan auditor independen, sehingga jika instruksi
tersebut digunakan untuk melaksanakan penghitungan fisik sediaan. Auditor harus
memeriksa instruksi tertulis yang dibuat oleh klien untuk memperoleh keyakinan
mengenai ketelitian dan keandalan data hasil penghitungan fisik sediaan.
Lakukan
Pengamatan Terhadap Pengujian Fisik Sediaan yang Dilakukan oleh Klien
Pengujian fisik sediaan merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh klien
untuk menjamin ketelitian data sediaan yang di catat dalam catatan
akuntansinya.
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di
Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :
1. Memeriksa klarifikasi sediaan di
neraca.
Jika
jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus disajikan menurut
unsur-unsur utama sediaan.
2. Memeriksa penjelasan yang
bersangkutan dengan sediaan.
Klien
diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode penentuan
kos dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan sediaan di neraca.
3. Melakukan analisis review terhadap
sediaan.
Review analitik ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran
sediaan yang disajikan di neraca.Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai
ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
Audit Siklus Produksi meliputi:
1. Perencanaan Audit
2. Aktivitas Pengendalian-transaksi produksi
3. Pengujian Substantif- Saldo Sediaan
4. Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi
Tujuan pembelajaran audit siklus produksi:
1. Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok transaksi dan akun terkait, dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
2. Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
3. Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus produksi
4. Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian substantif untuk saldo sediaan
5. Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah
Pengertian Audit Siklus Produksi:
Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.u
Teridiri atas:u
1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
2. Pengendalian jumlah sediaan
3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan pemindahan produk ke barang jadiu
Siklus produksi berinteraksi dengan:u
1. Siklus Pengeluaran
2. Siklus Personalia
3. Siklus Pendapatan
A. Pengembangan Strategi Audit
B. Materialitas
C. Pertimbangan Pengendalian Internal
D. Tujuan Audit Siklus Produksi
Eksistensi atau Keterjadian Transaksi produksi Sediaan pisik HPP
Kelengkapan Seluruh transaksi Seluruh sediaan
Hak dan Kewajiban Sediaan -> transaksi produksi Legal title
Valuasi dan Alokasi Jurnal, ikhtisar dan posting LCOM Konsistensi
Penyajian dan Pengungkapan 䦋㌌㏒㧀낈ᖺ琰茞ᓀ㵂Ü 䦋㌌㏒㧀낈ᖺ琰茞ᓀ㵂Ü
Pengembangan Strategi Audit:
Manufacturingu
– Pembuatan sediaan proses inti
Distribution and Retailingu
– Managemen sediaan kunci sukses kinerja
Capital Intensive atau Labor Intensiveu
Contoh Data statistic industri sediaan:
Jenis Industri Median % aset TO hari Kuartil atas Median TO hari Kuartil bawah
Grosir 27% 15 hari 21 hari 29 hari
Alat Rumah Tangga 32% 50 hari 78 hari 126 hari
Komputer 24% 29 hari 47 hari 110 hari
Aspek Materialitas:
Sediaan penting pada perusahaan manufaktur dan perdaganganu
Alokasi ke akun yang terkait dengan mempertimbangkan besarnya kemungkinan salahsaji dan biaya pendeteksianu
Audit sediaan biasanya mencakup observasi keberadaan dan kelayakan penilaian biayanya tinggiu
Risiko Bawaan Transaksi Sediaan:
1. Hotel dan sekolah biasanya rendah
2. Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
3. Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
4. Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost seperti:
a. Indirect material, labor dan overhead
b. Joint product cost
c. Disposisi cost variance
d. Akuntansi untuk scrapt
5. Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo udara, estimasi oleh pakar dsbg)
6. Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
7. Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
8. Sediaan yang rentan
9. Penjualan yang dapat diretur
Prosedur Analitik Audit Siklus Produksi:
1. Perputaran Sediaan
2. Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
3. Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
4. Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
5. Produk rusak per juta
1. Pemisahan fungsi
a. General control dan application contro
2. Pengendalian Pengolahan Informasi
b. Termasuk otorisasi transaksi
3. Pengendalian Pisik
4. Review Kinerja dan Akuntabilitas
Dokumen dan catatan yang diaudit:
1. Production Order
2. Material requirement report
3. Material issue slip
4. Time ticket
5. Move ticket
6. Daily production activity report
7. Completed production report
8. Inventory subsidiary ledgers or master file (perpetual record)
9. Standard cost MF
10. WIP Inventory MF
11. FG Inventory MF
Fungsi dan control terkait:
Initiating Productionu
– Perencanaan dan Pengendalian Produksi
– Pengeluaran Bahan Baku
Movement of goodsu
– Pengolahan bahan baku
– Pemindahan produk selesai ke barang jadi
– Pengamanam sediaan
Recording manufacturing and inventory transactionu
– Penentuan dan Pencatatan biaya produksi
– Penjagaan kebenaran saldo sediaan
Pengujian Substantif Saldo Sediaan:
1. Penentuan Risiko Deteksi
2. Perancangan Pengujian Substantif
3. Prosedur Awal
4. Prosedur Analitik
5. Tes Rinci Transaksi
6. Tes Rinci Saldo
Penentuan Risiko Deteksi:
1. Jenis Akun Kelompok Transaksi
2. Sediaan
3. Merchandise Pembelian n Penjualan
4. Raw Material Pembelian n Pmakaian
5. Work in Process Produksi Produksi
6. Finished Goods Produksi Penjualan
rendahà tinggi sehingga RD à7. CIR dan CR untu EO dan VA
kombinasi prosedur analitik dan pengujian rincià8. Pengujian substantif
Prosedur awal:
Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan:u
– Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas
– Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP, laba kotor, dan kemungkinan keusangan sediaan
– Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
– Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut:u
– Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun lalu
– Review aktivitas akun sediaan dan selidiki ayat yang tampak tidak biasa
– Verifikasi jumlah catatan perpetual dan skedul sediaan serta kesesuaian dengan saldo akhir buku besar
Lakukan prosedur analitiku
– Review riwayat dan tren industri
– Periksa analisis perputaran sediaan
– Review hubungan saldo sediaan dengan pembelian, produksi, penjualan dan retur penjualan belakangan
– Bandingkan saldo sediaan dengan antisipasi volume penjualan
Usut sampel ayat pada akun sediaan dokumen pendukung (faktur supplier, biaya produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)u
Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan penjualan ke akun sediaanu
Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping)u
Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)u
– Putuskan waktu dan luas pengujian
– Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan
– Amati penghitungan dan lakukan pengujian
– Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang
– Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam penghitungan pisik
Uji kecermatan daftar sediaan:u
– Hitung ulang jumlah dan perkalian
– Lacak uji hitung ke daftar
– Usut item dalam daftar ke tag sediaan dan daftar hitungan
– Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar dan review ayat penyesuaian
9. Uji harga sediaan:u
– Periksa faktur supplier yang sudah dibayar untuk pembelian sediaan
– Periksa kelayakan tarip tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, biaya standar, dan disposisi varian ke sediaan barang jadi
Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitasu
Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasiu
Evaluasi nilai realisasi neto sediaanu
– Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
– Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
– Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan perlunya harganya diturunkan
– Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan perkiraan
– Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang:
Tren industrit
Tren perputaran sediaant
Sediaan lambat terjualt
Amati penghitungan sediaan seperti pada langkah 7u
Bandingkan penyajian sediaan dengan PABU danu
– Konfirmasi perjanjian penggadai dan penjaminan sediaan
– Review penyajian dan pengungkapan sediaan dalam draft laporan keuangan dan tentukan kesesuaian dengan PABU
Inventory Managementu
– Risiko bisnis, risiko barang pengganti, pangsa pasar
Efektivitas Managemen Sediaanu
– Gunakan prosedur analitik
Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambahu
Membantu proses reengineering dengan e-businessu
1. Perencanaan Audit
2. Aktivitas Pengendalian-transaksi produksi
3. Pengujian Substantif- Saldo Sediaan
4. Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi
Tujuan pembelajaran audit siklus produksi:
1. Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok transaksi dan akun terkait, dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
2. Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
3. Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus produksi
4. Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian substantif untuk saldo sediaan
5. Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah
Pengertian Audit Siklus Produksi:
Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.u
Teridiri atas:u
1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
2. Pengendalian jumlah sediaan
3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan pemindahan produk ke barang jadiu
Siklus produksi berinteraksi dengan:u
1. Siklus Pengeluaran
2. Siklus Personalia
3. Siklus Pendapatan
A. Pengembangan Strategi Audit
B. Materialitas
C. Pertimbangan Pengendalian Internal
D. Tujuan Audit Siklus Produksi
Eksistensi atau Keterjadian Transaksi produksi Sediaan pisik HPP
Kelengkapan Seluruh transaksi Seluruh sediaan
Hak dan Kewajiban Sediaan -> transaksi produksi Legal title
Valuasi dan Alokasi Jurnal, ikhtisar dan posting LCOM Konsistensi
Penyajian dan Pengungkapan 䦋㌌㏒㧀낈ᖺ琰茞ᓀ㵂Ü 䦋㌌㏒㧀낈ᖺ琰茞ᓀ㵂Ü
Pengembangan Strategi Audit:
Manufacturingu
– Pembuatan sediaan proses inti
Distribution and Retailingu
– Managemen sediaan kunci sukses kinerja
Capital Intensive atau Labor Intensiveu
Contoh Data statistic industri sediaan:
Jenis Industri Median % aset TO hari Kuartil atas Median TO hari Kuartil bawah
Grosir 27% 15 hari 21 hari 29 hari
Alat Rumah Tangga 32% 50 hari 78 hari 126 hari
Komputer 24% 29 hari 47 hari 110 hari
Aspek Materialitas:
Sediaan penting pada perusahaan manufaktur dan perdaganganu
Alokasi ke akun yang terkait dengan mempertimbangkan besarnya kemungkinan salahsaji dan biaya pendeteksianu
Audit sediaan biasanya mencakup observasi keberadaan dan kelayakan penilaian biayanya tinggiu
Risiko Bawaan Transaksi Sediaan:
1. Hotel dan sekolah biasanya rendah
2. Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
3. Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
4. Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost seperti:
a. Indirect material, labor dan overhead
b. Joint product cost
c. Disposisi cost variance
d. Akuntansi untuk scrapt
5. Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo udara, estimasi oleh pakar dsbg)
6. Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
7. Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
8. Sediaan yang rentan
9. Penjualan yang dapat diretur
Prosedur Analitik Audit Siklus Produksi:
1. Perputaran Sediaan
2. Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
3. Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
4. Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
5. Produk rusak per juta
1. Pemisahan fungsi
a. General control dan application contro
2. Pengendalian Pengolahan Informasi
b. Termasuk otorisasi transaksi
3. Pengendalian Pisik
4. Review Kinerja dan Akuntabilitas
Dokumen dan catatan yang diaudit:
1. Production Order
2. Material requirement report
3. Material issue slip
4. Time ticket
5. Move ticket
6. Daily production activity report
7. Completed production report
8. Inventory subsidiary ledgers or master file (perpetual record)
9. Standard cost MF
10. WIP Inventory MF
11. FG Inventory MF
Fungsi dan control terkait:
Initiating Productionu
– Perencanaan dan Pengendalian Produksi
– Pengeluaran Bahan Baku
Movement of goodsu
– Pengolahan bahan baku
– Pemindahan produk selesai ke barang jadi
– Pengamanam sediaan
Recording manufacturing and inventory transactionu
– Penentuan dan Pencatatan biaya produksi
– Penjagaan kebenaran saldo sediaan
Pengujian Substantif Saldo Sediaan:
1. Penentuan Risiko Deteksi
2. Perancangan Pengujian Substantif
3. Prosedur Awal
4. Prosedur Analitik
5. Tes Rinci Transaksi
6. Tes Rinci Saldo
Penentuan Risiko Deteksi:
1. Jenis Akun Kelompok Transaksi
2. Sediaan
3. Merchandise Pembelian n Penjualan
4. Raw Material Pembelian n Pmakaian
5. Work in Process Produksi Produksi
6. Finished Goods Produksi Penjualan
rendahà tinggi sehingga RD à7. CIR dan CR untu EO dan VA
kombinasi prosedur analitik dan pengujian rincià8. Pengujian substantif
Prosedur awal:
Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan:u
– Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas
– Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP, laba kotor, dan kemungkinan keusangan sediaan
– Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
– Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut:u
– Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun lalu
– Review aktivitas akun sediaan dan selidiki ayat yang tampak tidak biasa
– Verifikasi jumlah catatan perpetual dan skedul sediaan serta kesesuaian dengan saldo akhir buku besar
Lakukan prosedur analitiku
– Review riwayat dan tren industri
– Periksa analisis perputaran sediaan
– Review hubungan saldo sediaan dengan pembelian, produksi, penjualan dan retur penjualan belakangan
– Bandingkan saldo sediaan dengan antisipasi volume penjualan
Usut sampel ayat pada akun sediaan dokumen pendukung (faktur supplier, biaya produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)u
Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan penjualan ke akun sediaanu
Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping)u
Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)u
– Putuskan waktu dan luas pengujian
– Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan
– Amati penghitungan dan lakukan pengujian
– Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang
– Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam penghitungan pisik
Uji kecermatan daftar sediaan:u
– Hitung ulang jumlah dan perkalian
– Lacak uji hitung ke daftar
– Usut item dalam daftar ke tag sediaan dan daftar hitungan
– Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar dan review ayat penyesuaian
9. Uji harga sediaan:u
– Periksa faktur supplier yang sudah dibayar untuk pembelian sediaan
– Periksa kelayakan tarip tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, biaya standar, dan disposisi varian ke sediaan barang jadi
Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitasu
Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasiu
Evaluasi nilai realisasi neto sediaanu
– Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
– Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
– Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan perlunya harganya diturunkan
– Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan perkiraan
– Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang:
Tren industrit
Tren perputaran sediaant
Sediaan lambat terjualt
Amati penghitungan sediaan seperti pada langkah 7u
Bandingkan penyajian sediaan dengan PABU danu
– Konfirmasi perjanjian penggadai dan penjaminan sediaan
– Review penyajian dan pengungkapan sediaan dalam draft laporan keuangan dan tentukan kesesuaian dengan PABU
Inventory Managementu
– Risiko bisnis, risiko barang pengganti, pangsa pasar
Efektivitas Managemen Sediaanu
– Gunakan prosedur analitik
Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambahu
Membantu proses reengineering dengan e-businessu
0 comments:
Post a Comment