Saturday, September 20, 2014

PENERAPAN OBSERVASI PERHITUNGAN PERSEDIAAN & TEST OF PRICING & COMPILATION

Posted by Akuntansi at 5:52 AM
PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan adalah barang–barang yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu, dengan maksud untuk dijual kembalin baik secara langsung maupun melalui proses produksi dalam proses produksi (yang menunggu untuk digunakan) dalam siklus produksi perusahaan. Dalam kata lain, Persediaan juga merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.

SIFAT DAN CONTOH PERSEDIAAN
Menurut SAK: persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan dan dalam bentuk perlengkapan [supplies] untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Sifat Persediaan biasanya merupakan
a. aktiva lancar [perputaran < 1 thn]
b. merupakan jumlah yang besar
c. mempunyai pengaruh yang besar terhadap Neraca dan Lap. Laba rugi.

Contoh Akun Persediaan:
1. Bahan baku
2. Bahan dalam proses
3. Barang jadi
4. Suku cadang [spare parts]
5. Bahan pembantu
6. Barang dalam perjalanan [sudah dikirim supplier tatapi belum sampai ke gudang]
7. Barang konsinyasi [consignment out]: barang perusahaan yang dititip jual kepada perusahaan       lain. Sedang consignment in [barang perusahaan lain yang dititip di perusahaan] tidak boleh dicatat sbg persediaan perusahaan.

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Persediaan
1.       Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas persediaan
2.       Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan.
3.       Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan SAK.
4.       Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dengan PABU.Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak [defective], bergerak lambat [slow moving], dan ketinggalan mode [absolescence] sudah dibuatkan allowance yang cukup
5.       Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan.
6.       Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggunan yang cukup
7.       Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian / penjualan persediaan yang
mempunyai pengaruh besar terhadap laporan keuangan.
8.       Untuk mengetahui apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai
dengan PABU.

TUJUAN
Adapun tujuan utama pemeriksaan persediaan adalah untuk menentukan bahwa :
1. Persediaan secara fisik benar-benar ada
2. Prosedur pisah batas (cut-off) persediaan telah dilakukan dengan memuaskan
3. Persediaan telah dinilai sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PSAK)
     yang diterapkan secara konsisten
4. Persediaan yang bergerak lambat (slow moving), usang, rusak, dapat
    diidentifikasika dengan tepat dan dicadangkan dalam jumlah yang memadai
5. Penghitungan matematis dalam daftar persediaan telah dibuat dengan cermat
6. Persediaan yang dijaminkan telah diidentifikasikan dan diungkapkan dengan jelas
    dalam catatan atas laporan keuangan

Walaupun tujuan-tujuan audit yang disebutkan di atas diarahkan terutama atas eksistensi dan valuasi persediaan dalam neraca, tetapi auditor harus selalu ingat bahwa audit terhadap akun persediaan yang dilakukannya harus berhubungan dengan harga pokok penjualan dan akun-akun terkait lainnya dalam laporan laba rugi.


TAHAPAN PROSEDUR AUDIT
Beberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam melakukan
pemeriksaan atas akun persediaan diantaranya adalah :

1.       Pemahaman Bisnis Klien
Kecukupan pemahaman atas bisnis perusahaan merupakan dasar terhadap audit persediaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh auditor melalui Kuesioner Pemahaman Bisnis dan Jenis Usaha Klien akan memberikan auditor pemahaman mengenai aspek-aspek unik dari bisnis dan jenis usaha, seperti faktor musiman dan siklus, sifat dari keuangan, metode dan kebijaksanaan penjualan, kondisi persaingan usaha, bahan baku dan sumbernya, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang berkaitan dengan kebijaksanaan operasi perusahaan serta karakteristik sistim informasi termasuk metode costing. Pemahaman ini memungkinkan auditor untuk mencapai kesimpulan mengenai aspek-aspek laporan keuangan sehubungan dengan persediaan.
2.       Penilaian Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern atas persediaan adalah untuk meyakinkan bahwa:
a. adanya pengendalian yang memadai terhadap mutasi persediaan
b. semua transaksi persediaan telah dicatat dan diklasifikasikan dengan tepat
c. penghitungan fisik persediaan telah dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah
    ditetapkan
d. harga perolehan persediaan telah ditentukan dengan tepat
e. penyesuaian atas persediaan yang bergerak lambat (slow moving), usang dan
     rusak telah dilakukan dengan tepat.

3.       Pengujian Substantif
Tujuan utama pengujian substantif terhadap persediaan adalah untuk memberikan bukti nyata dari keberadaan dan penilaian persediaan. Pengujian ini meliputi observasi dan pengujian penghitungan fisik (stock taking), pengujian ringkasan dan pengujian harga.


OBSERVASI DAN PENGUJIAN FISIK PERSEDIAAN
Observasi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum. Keikutsertaan auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan observasinya akan memberikan kepuasan dalam menilai metode penghitungan fisik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyajian kuantitas serta kondisi fisik persediaan.
Apabila auditor tidak dapat melakukan observasi atas penghitungan fisik persediaan karena adanya pembatasan pemeriksaan, maka auditor dapat memberikan pendapat dengan kualifikasi atau tidak memberikan pendapat sama sekali atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksanya.
Ada beberapa metode penghitungan fisik persediaan, antara lain :
1. penghitungan fisik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali pada
    tanggal neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor.
2. penghitungan yang kontinue yang dilakukan atas seluruh persediaan sekurang-
    kurangnya sekali dalam setahun
3. penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung sekurang-
    kurangnya sekali dalam setahun untuk seksi-seksi lainnya.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 331 mengenai “Sediaan” mengatur
mengenai penghitungan fisik persediaan yang dilakukan oleh auditor.

Telah tercatat bahwa jika kuantitas sediaan hanya ditentukan melalui penghitungan fisik, dan semua penghitungan dilakukan pada tanggal neraca atau pada suatu tanggal dalam periode yang tepat, baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca, maka perlu bagi auditor untuk hadir pada saat penghitungan fisik sediaan dan, melalui pengamatan, pengujian dan permintaan keterangan memadai, untuk meyakinkan dirinya tentang efektivitas metode penghitungan fisik sediaan dan mengukur keandalan yang dapat diletakkan atas representasi klien tentang kuantitas dan kondisi fisik sediaan.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan auditor dalam penghitungan fisik persediaan, diantaranya adalah :
1.       Selama penghitungan fisik persediaan, auditor harus memastikan bahwa pengendalian atas prosedur  pemasukan dan pengeluaran barang atau pergerakan intern barang selama penghitungan berlangsung telah diikuti sebagaimana mestinya, untuk menilai kecermatan pisah batas (cut-off) yang telah dilakukan. Jika memungkinkan, sebaiknya proses produksi dihentikan sementara selama berlangsungnya penghitungan fisik persediaan ataupun penghitungan fisik dilakukan pada saat tidak adanya kegiatan penerimaan maupun pengeluaran barang di gudang.

2.  Auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya barang konsinyasi (titipan)
     yang bukan menjadi milik perusahaan, barang jaminan dan lainnya
3.  Kemungkinan adanya persediaan yang tidak berada dalam pengawasan perusahaan, misalnya barang yang berada di lokasi gudang umum, barang yang dipegang oleh penjual, barang konsinyasi dan lainnya. Untuk jenis persediaan ini, prosedur audit yang harus dilakukan adalah dengan melakukan konfirmasi langsung secara tertulis ataupun dengan penghitungan fisik.
4. Auditor harus memastikan bahwa persediaan dalam perjalanan benar-benar belum
     diterima sampai pada saat penghitungan fisik persediaan berlangsung.

Jika penghitungan fisik persediaan dilakukan setelah tanggal neraca, auditor harus melakukan tarik mundur (draw back) hasil penghitungan fisik persediaan ke saldo tanggal neraca. Prosedur ini terutama diperlukan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa pencatatan saldo persediaan pada tanggal neraca telah sesuai dengan fisik persediaan yang ada di gudang.

PENGUJIAN ATAS PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN
Harga pokok persediaan umumnya ditentukan dengan metode rata-rata, FIFO ataupun LIFO.
Dalam melakukan pemeriksaan atas akun persediaan, auditor harus melakukan pengujian untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa metode yang digunakan dalam menilai persediaan telah sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.
Kuesioner Pengendalian Intern Persediaan
Kuesioner berkaitan dengan pengendalian intern persediaan di gudang yang biasanya
ditanyakan oleh auditor selama berlangsungnya pemeriksaan diantaranya adalah :
1. apakah persediaan dipisahkan secara memadai antara bahan baku, barang dalam
     proses, bahan pembantu maupun barang jadi
2. apakah terdapat pengamanan yang cukup terhadap pencurian, kerusakan,
     kebakaran, banjir maupun risiko lainnya
3. apakah persediaan berada di bawah pengawasan penjaga gudang
4. apakah gudang tempat penyimpanan barang hanya dapat dimasuki oleh petugas
     gudang
5. apakah barang dalam gudang hanya boleh dikeluarkan berdasarkan bukti permintaan dan bukti            pengeluaran barang yang telah disetujui oleh pejabat berwenang
6. apakah ada prosedur/pengawasan barang masuk atau keluar gudang, seperti penjaga pintu,       pengecekan ulang antara barang di truk dengan dokumen bersangkutan dan lainnya
7. jika perusahaan menggunakan sistim persediaan perpetual, apakah pencatatan di
    kartu persediaan dibuat terpisah untuk masing-masing kelompok persediaan.
8. apakah orang yang melaksanakan pencatatan pada kartu persediaan bukan orang
     yang berfungsi sebagai penjaga gudang
9. apakah secara periodik, jumah barang yang ada di kartu persediaan dicocokkan
     dengan buku besar
10. apakah saldo persediaan dihitung secara fisik sekurang-kurangnya setahun sekali
      dan dicocokkan dengan kartu persediaan

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Siklus persediaan dan pergudangan adalah unik karena erat hubungannbya dengan siklus transaksi lainnya. Bahan baku dan buruh langsung masuk ke siklus persediaan dan pergudangan, masing – masing dari siklus perolehan dan pembayaran. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penerimaan kas.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kerumitan audit persediaan meliputi :
1. Persediaan umumnya adalah bagian utama dalam neraca, dan seringkali merupakan akun terbesar yang masuk ke modal kerja.
2. Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan pengendalian pisik dan perhitungannya. Perusahaan harus menempatkan persediaannya sedemikian rupa sehingga mudah diakses untuk efisiensi produksi dan penjualan produk, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan pelaksanaan audit.
3. Keseragaman persediaan menciptakan kesulitan auditor. Seperti perhiasan, kimia, dan suku cadang elektronik sering menyulitkan observasi dan penilaian.
4. Penilaian persediaan juga dipersulit oleh faktor ketinggalan jaman dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan.
5. Ada beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima, tapi klien harus memakai metode tersebut secara konsisten dari tahun ke tahun.

FUNGSI BISNIS DI DALAM SIKLUS BESERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Persediaan dapat beragam bentuknya, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis eceran atau grosir, persediaan yang terpenting adalah persediaan barang dagangan. Untuk rumah sakit, makanan dan obat – obatan. Perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan baku , suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk produksi, barang dalam proses, dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah tapi erat terkait, yang satu melibatkan arus pisik barang yang sebenarnya, yang lain biaya terkait. Karena persediaan berpindah melalui perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan pisik maupun biaya yang terkait. Enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan adalah sebagai berikut :
•         Proses pembelian
•         Menerima bahan baku
•         Menyimpan bahan baku
•         Memroses barang
•         Menyimpan barang jadi
•         Mengirim barang jadi

Fungsi di dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan :
a.       Proses Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan bermula dengan permintaan bahan baku untuk produksi. Permintaan pembelian digunakan untuk memesan barang persediaan oleh bagian pembelian. Permintaan diawali oleh pegawai gudang atau komputer jika persediaan mencapai tingkat yang ditentukan sebelumnya, pemesanan harus dilakukan atas bahan baku yang dibutuhkan untukmemproduksi pesanan pelanggan, atau pemesanan diawali atas dasar perhitungan periodik oleh orang yang berwenang.
b.      Menerima Bahan Baku
Bahan yang diterima harus diinspeksi kuantitas dan kualitasnya. Bagian penerimaan menghasilkan laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi penting sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan baku dikirim ke gudang dan dokumen penerimaan atau notifikasi elektronik tentang penerimaan barang biasanya dikirim ke bagian pembelian, gudang, dan hutang usaha.
c.       Menyimpan Bahan Baku
Sewaktu bahan baku diterima, bahan baku tersebut disimpan di gudang sampai diperlukan oleh bagian produksi. Bahan baku dikeluarkan dari persediaan atas penunjukan permintaan bahan baku, pesanan pekerjaan, dokumen yang sama atau pemberitahuan elektronik yang layak disetujui yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui berkas induk persediaan perpetual dan membukukan pemindahan dari akun bahan baku ke barang dalam proses.
d.      Memroses Bahan Baku
Porsi pemrosesan pada siklus persediaan dan pergudangan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Penentuan jenis barang dan kuantitas yang diproduksi biasanya berdasarkan pesanan tertentu dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang ditentukan lebih dulu, dan volume produksi yang paling hemat. Didalam berbagai bagian produksi, ketentuan harus dibuat guna mengatur kuantitas yang diproduksi, pengendalian barang rusak, pengendalian kualitas, dan perlindungan pisik bahan baku dalam proses.
e.      Menyimpan Barang Jadi
Setelah barang jadi selesai dikerjakan bagian produksi, penyimpanan dilakukan digudang sambil menunggu pengiriman. Dalam perusahaan dengan sistem pengendalian intern yang baik, dilakukan pengendalian pisik atas barang jadi dengan memisahkannya ke dalam beberapa bidang terpisah dengan akses terbatas.
f.        Mengirim Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian integral dari siklus penjualan dan penerimaan kas. Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman yang diotorisasi dengan memadai.
g.       Berkas Induk Persediaan Perpetual
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan disimpan, atau informasi mengenai biaya per unit. Untuk pembelian bahan baku, berkas induk persediaan perpetual diperbarui secara otomatis pada saat perolehan persediaan diproses sebagai bagian dari pembukuan transaksi perolehan.

PENGAMATAN PERSEDIAAN FISIK
SAS 1 (AU 331) menyatakan :
Perlu bagi auditor independen untuk hadir pada saat perhitungan dan melalui pengamatan, pengujian dan tanya jawab, meyakinkan dirinya mengenai efektifitas metode perhitungan persediaan dan mengukur tingkat keandalan yang akan dikenakan pada pernyataan klien mengenai jumlah dan kondisi fisik persediaan.
 Ketentuan SAS menganjurkan untuk menyertakan langkah-langkah beikut dalam tanya jawab tambahan:
  • Diskusi dengan peilik gudang mengenai prosedur pengendalian, menyelidiki petugas gudang dan melakukan pengujian lain keadaan lain yang berkaitan.
  • Menelaah prosedur pengendalian pemilik gudang mengenai kinerja pegawai gudang, dan melakukan pengujian atas keadaan lain yang relevan.
  • Pengamatan perhitungan fisik, bilamana dirasa praktis dan beralasan. 
  • Bila surat penerimaan barang digunakan sebagai jaminan pinjaman, diperlukan konfirmasi (berdasarkan pengujian, jika memungkinkan dari
  • Kreditor sebagai rincian yang berhubungan dengan surat penerimaan barang tersebut.

Tujuan dan pengujian terinci atas saldo untuk pengamatan persediaan fisik.

 
Tujuan spesifik audit 

Prosedur pengamatan
persediaan yang lazim
Komentar

 
Persediaan yang tercatat dalam kartu adalah ada (existence) 
Pilih sampel acak dari nomor kartu dan bandingkan dengan nomor yang ada pada persediaan fisik.
Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama penghitungan 
Tujuannya adalah untuk mene-mukan diikutkannya barang fiktif dalam persediaan.
Persediaan yang ada telah dihitung dan diberikan kartu dan kartu tersebut diperiksa untuk memastikan tidak ada persediaan yang hilang (completeness) 
Periksa persediaan untuk meyakinkan bahwa telah diberikan kartu.
Amati apakah perputaran persediaan terjadi selama penghitungan.
Tanyakan apakah ada persediaan di lokasi lain.
Hitung kartu yang digunakan dan yang tidak digunakan untuk memastikan tidak adanya persediaan yang hilang.
Catat nomor kartu yang digunakan dan yang tidak digunakan untuk tindakan lebih lanjut.
Perhatian khusus harus diberikan pada kelalaian mencantumkan persediaan dalam jumlah besar.

 
Tes ini harus dilakukan pada saat penghitungan fisik.

 
Tes ini harus dilakukan pada saat penghitungan fisik.
Persediaan dihitung dengan akurat (accuracy) 
Hitung kembali perhitungan klien untuk meyakinkan pencatatan yang akurat pada kartu (juga periksa deskripsi dan unit perhitungan, seperti lusin atau gross).
Bandingkan penghitungan fisik dengan berkas induk persediaan perpetual.
Catat penghitungan klien untuk pengujian setelah tanggal neraca. 
Pencatatan penghitungan klien pada kertas kerjaLembaran Penghitungan Persediaan dilakukan karena dua alasan : untuk mendokumentasikan bahwa pemeriksaan fisik yang memadai telah dilakukan, dan untuk menguji kemungkinan bahwa klien mengubah hasil perhitungan tadi setelah auditor meninggal- kan lokasi.
Persediaan diklasifikasikan dengan benar dalam kartu (classification) 
Periksa deskripsi pada kartu dan bandingkan dengan persediaan fisiknya untuk bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Evaluasi apakah persentase penyelesaian yang tercatat pada kartu untuk barang dalam proses sudah pantas. 
Pengujian ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur pertama dalam tujuan penilaian.
Mengumpulkan informasi untuk meyakinkan bahwa penjualan dan pembelian persediaan telah dicatat dalam periode yang sesuai (cutoff) 
Catat dalam kertas kerja untuk tindak lanjut bagi nomor-nomor terakhir (di akhir tahun) dokumen pengiriman.
Yakinkan bahwa persediaan untuk barang tersebut tidak diikutkan dalam penghitungan fisik.
Telaah areal pengiriman barang untuk persediaan yang disisihkan untuk dikirim, tapi tidak dihitung.
Catat dalam ketas kerja untuk tindak lanjut berikut laporan penerimaan barang akhir tahun.
Yakinkan bahwa persediaan tersebut telah disertakan dalam penghitungan fisik. 
Memperoleh informasi pisah batas yang pantas untuk penjualan dan pembelian adalah bagian esensial dari pngamatan persediaan. 
Persediaan yang usang dan tidak dipakai dikeluarkan atau dicatat (nilai yang dapat dicapai/realizable value).
Tes untuk persediaan yang usang dengan bertanya pada pegawai pabrik dan manajemen, dan waspada terhadap persediaan yang rusak, atau ditempatkan di tempat yang tidak biasa. 

Klien mempunyai hak atas persediaan yang dicatat dalam kartu 
Periksa persediaan dari konsinyasi atau persediaan pelanggan apakah termasuk dalam gudang klien.


Tujuan dan pengujian terinci atas saldo untuk penilaian persediaan dan kompilasi.

Tujuan spesifik audit

Prosedur pengujian terinci
atas saldo yang lazim
Komentar
Persediaan dalam lis skedul persediaan sesuai dengan penghitungan fisik, perka-lian dan penjumlahan, benar dan sesuai dengan buku besar (detail tie-in). 
Lakukan pengujian kompilasi (tujuan eksistensi, kelengkapan dan akurat).
Kalikan kuantitas dan harga barang tertentu.
Periksa penjumlahan ke bawah lis skedul persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Telusuri total ke buku besar. 
Kecuali jika pengendalian lemah, pengujian untuk perkalian dan penjumlahan seharusnya dibatasi.
Persediaan dalam lis skedul persediaan adalah ada (existence) 
Telusuri persediaan yang terdaftar pada skedul ke kartu persediaan dan catatan penghitungan untuk memeriksa keberadaan dan deskripsi.
Enam tujuan berikutnya akan dipengaruhi oleh hasil penga-matan penghitungan fisik persediaan. Penghitungan dan nomor kartu yang diverifikasi dalam pengamatan persediaan fisik ditelusuri ke list skedul persediaan sebagai bagian dari pengujian ini. 
Persediaan yang ada telah masuk dalam lis skedul persediaan (kelengkapan / completeness).
Catat kartu dan periksa nomor yang tak terpakai dalam kertas kerja untuk meyakinkan bahwa tak ada yang ditambahkan.
Telusuri kartu persediaan ke skedul daftar persediaan untuk meyakinkan bahwa kartu tersebut telah termasuk.
Periksa kartu nomor yang tak terpakai untuk meyakinkan bahwa tidak ada kartu yang dihilangkan. 

Persediaan dalam lis skedul adalah akurat (accuracy) 
Telusuri persediaan yang terdaftar dalam skedul ke kartu persediaan dan catatan penghitungan jumlah dan deskripsi auditor.
Laksanakan pengujian untuk penetapan harga persediaan. 

Persediaan dalam lis skedul persediaan telah diklasi-fikasikan dengan pantas (klasifikasi). 
Bandingkan pengklasifikasian ke bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi dengan membandingkan deskripsi pada kartu persediaan dan catatan pengujian penghitungan auditor dengan lis skedul persediaan.

Item persediaan dalam lis skedul persediaan adalah tetap dinilai dengan nilai realizable (realizable value)
Laksanakan pengujian lower cost or market, harga jual 

Klien mempunyai hak atas item persediaan dalam lis skedul persediaan 
Telusuri kartu persediaan yang telah dinyatakan bukan milik klien pada pengamatan fisik ke skedul daftar persediaan untuk meyakinkan bahwa barang tersebut tidak dimasukkan.
Telaah kontrak dengan pemasok dan pelanggan dan menanyai manajemen mengenai kemungkinan dimasukkannya barang konsinyasi atau barang yang bukan dimiliki lainnya, atau tidak dimasukkannya barang yang dimiliki.

Persediaan atau perkiraan yang berkaitan dalam siklus persediaan dan pergudangan telah disajikan dan diung-kapkan dengan pantas (penyajian dan pengung-kapan). 
Periksa laporan keuangan mengenai kepantasan pengungkapan meliputi : 
  • Pengungkapan terpisah dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
  • Deskripsi yang pantas mengenai metode penilaian persediaan .
  • Deskripsi dari persediaan yang dijaminkan.
  • Pencantuman komitmen penjualan dan pembelian yang signifikan.
Penggadaian persediaan atau komitmen pembelian dan penjualan biasanya terungkap dalam bagian pengujian audit lain.

Pengamatan persediaan fisik terdiri dari :
a.       Pengendalian
b.      Keputusan Audit
c.       Pengujian Pengamatan Fisik
a.       Pengendalian


a.       Pengendalian
Aspek penting dari pemahaman auditor mengenai pengendalian fisik persediaan klien adalah pengenalan menyeluruh terhadapnya sejak persediaan itu ada. Hal itu perlu untuk mengevaluasi efektifitas prosedur klien, tetapi itu juga memungkinkan auditor untuk memberikan saran – saran yang membangun kepada klien. Jika petunjuk di bidang persediaan tersebut tidak memberikan pengendalian yang memadai, auditor harus mencurahkan waktu lebih banyak guna menyakinkan perhitungan fisiknya akurat.
b.      Keputusan Audit
Keputusan audit dalam hal pengamatan persediaan secara fisik umumnya sama dengan
bidang audit lainnya :
-          Memilih prosedur audit
-          Menetapkan saat pelaksanaan
-          Menetapkan besarnya sampel, dan
-          Memilih unsur yang akan diuji
-          Pengujian Pengamatan Fisik
Bagian tepenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi klien atau tidak. Untuk melakukan ini secara efektif, sangat penting bagi auditor untuk hadir pada saat perhitungan persediaan secara fisik dilakukan.

AUDIT ATAS PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation test) mencakup semua pengujian ikhtisar kuantitas fisik, perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran total ke buku besar.
Audit atas penetapan harga dan kompilasi terdiri dari :
•         Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
•         Prosedur penetapan Harga dan Kompilasi
•         Penilaian Persediaan


PENGENDALIAN PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Keberadan struktur pengendalian intern yang memadai untuk biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi dan catatan akuntansi lain, penting untuk menyakinkan bahwa tingkat biaya yang memadai telah digunakan untuk menilai persediaan akhir.
Satu pengendalian intern yang penting adalah penggunaan catatan biaya standar (standard cost record), yang menunjukkan penyimpangan dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead serta dapat digunakan untuk mengevaluasi produksi.
Prosedur penetapan Harga dan Kompilasi
Kerangka acuan untuk menerapkan tujuan audit adalah daftar persediaan yang didapat dari klien yang mencantumkan deskripsi, jumlah, harga per unit, dan nilai perkalian dari tiap jenis persediaan. Daftar persediaan terdiri dari deskripsi jenis persediaan dengan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi disusun terpisah. Jumlahnya sama dengan angka pada buku besar.
Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian harga, tiga hal penting mengenai metode penetapan harga
klien :
• Metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Penerapannya konsisten dari tahun ke tahun
• Harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti (replacement cost).

0 comments:

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review