Saturday, September 20, 2014

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (COMPUTER- ASSISTED AUDIT TECHNIQUES)

Posted by Akuntansi at 5:43 AM
Teknik audit adalah metode yang digunakan oleh auditor untukmengumpulkan bukti audit. Menurut Arens dalam bukunya  Auditing andAssurance Services, 9th Edition, teknik audit ada tujuh, yaitu pengujian fisik(physical examination), konfirmasi ( confirmation ), dokumentasi( documentation),prosedur analitis analytical procedures ), wawancara kepada klien (inquiries of theclient  ) , hitung uji ( reperfomance ) ,dan observasi ( observation).

1.              Pengujian Fisik

Pengujian fisik adalah pengujian substantif yang melibatkan perhitungan atasaktiva yang berwujud, seperti kas, persediaan, bangunan, dan peralatan. Teknik initidak dapat diterapkan pada aktiva yang keberadaannya dibuktikan terutama melaluidokumentasi, seperti piutang usaha, investasi, atau beban dibayar di muka. Selainitu, teknik ini juga tidak dapat diterapkan pada kewajiban, pendapatan, atau beban.
Sasaran utama dari pengujian fisik adalah membuktikan keberadaan(existence) hal-hal yang tersaji dalam laporan keuangan klien. Contoh pengujian fisik adalah auditor mendatangi klien dan melakukan Cash Opname. Cash Opname adalah perhitungan fisik kas (uang) yang dimiliki oleh klien, kemudian auditor menggolongkan kas yang dimiliki klien berdasarkan nilai nominalnya, dan terakhir auditor menghitung besarnya kas yang dimiliki klien.
Selain itu, pengujian fisik juga dapat digunakan auditor untuk mengujipenilaian (valuation) karena kuantitas terlibat secara langsung dalam penentuan nilaisebagian besar aktiva. Contoh dari hal ini adalah dengan melakukuan perhitunganfisik persediaan yang dimiliki oleh klien, auditor juga dapat menentukan nilai daripersediaan yang dimiliki klien. Melalui pengujian fisik, auditor juga kadang-kadangdapat memperoleh bukti mengenai mutu atau kondisi, dan dalam hal ini tentu jugaakan mempengaruhi penilaian.
Pengujian fisik juga dapat digunakan auditor untuk menguji asersi mengenaikelengkapan (completeness). Dengan pengujian fisik auditor bisa menemukan item-item yang seharusnya tersaji tetapi dihilangkan klien dari laporan keuangan. Melaluipengujian fisik, asersi mengenai hak dan kewajiban (rights and obligationsjugadapat diuji oleh auditor, tetapi hanya untuk mendukung kepemilikan aktiva.
Bukti audit yang diperoleh dari pengujian fisik untuk menguji asersikeberadaan sangat tinggi. Akan tetapi, bukti audit yang diperoleh auditor daripengujian fisik juga dapat menyesatkan jika auditor tidak memiliki keahlian ataukurang hati-hati dalam melakukan pengujian fisik. Dengan demikian, pengujian fisikharus dilakukan dengan hati-hati. Jika auditor merasa kurang memiliki keahlian dan  pengalaman dalam menilai suatu aktiva, sebaiknya auditor meminta bantuan daripihak independen yang ahli dalam menilai aktiva tersebut. Contohnya, jika auditor merasa tidak memiliki kemampuan dan keahlian untuk menilai persediaan emasklien, auditor dapat meminta bantuan seseorang yang ahli dalam penilaian emas(misalnya penilai emas dari pegadaianuntuk membantu auditor menentukan nilaipersediaan emas tersebut.
2.              Konfirmasi
Konfirmasi adalah metode yang digunakan auditor untuk memperoleh buktiaudit dengan cara meminta tanggapan baik secara tertulis maupun lisan dari pihakketiga yang independen mengenai item-item tertentu yang mempengaruhi laporankeuangan klien. Pada konfirmasi tertulis, konfirmasi adalah surat yang ditandatangaiklien, ditujukan kepada pihak ketiga terkait (biasanya pelanggan atau kreditur ) untukmeminta penegasan (konfirmasimengenai saldo utang/piutang klien pada pihakketiga tersebut per tanggal tertentu (biasanya tanggal neraca). Bukti audit yangdiperoleh dari konfirmasi memiliki keandalan yang sangat tinggi karena bukti auditdari teknik audit ini diperoleh dari pihak ketiga yang independen terhadap klien. Olehkarena bukti audit yang diperoleh dari konfirmasi sangat tinggi, teknik audit iniadalah teknik audit yang paling banyak digunakan, terutama untuk menguji asersimanajemen terhadap utang dan piutang usaha.

Konfirmasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu konfirmasi positif dan konfirmasinegatif. Pada konfirmasi positif auditor mengirimkan surat yang isinya memintatanggapan kepada pihak ketiga terkait, pihak yang dimintakan konfirmasi tersebutdiharuskan menjawab (membalas) apakah setuju atau tidak dengan jumlah yangtercantum dalam surat yang dikirimkan auditor.
Konfirmasi positif biasanyadigunakan dalam keadaan:
1.      saldo utang/piutang klien per pelanggan/kreditur relatif besar 
2.      jumlah pelanggan/kreditur sedikit
3.      pengendalian intern klien (agak)lemah
4.      waktu audit cukup panjang.

Sedangkan pada konfirmasi negatif, surat yang dikirimkan auditor hanyadibalas pihak yang dimintakan konfirmasi apabila jumlah yang tercantum dalamsurat yang dikirimkan auditor tersebut tidak disetujui oleh pihak ketiga tersebut. Apabila pihak ketiga setuju dengan jumlah yang tercantum dalam surat yangdikirimkan auditor, maka pihak ketiga tersebut tidak perlu membalas surat yangdikirimkan tersebut. Biasanya dalam konfirmasi negatif, surat yang dikirimkan auditor diberi batas waktu. Jika pihak terkait yang dikirimi surat tidak memberikan jawabanatas konfirmasi tersebut sampai pada waktu yang ditetapkan maka pihak yangdimintakan konfirmasi tersebut dianggap setuju. Konfirmasi negatif umumnyadigunakan auditor apabila :
1.      saldo utang/piutang klien per pelanggan/kreditur relatif kecil
2.      jumlah pelanggan/kreditur banyak
3.       pengendalian intern klien (cukup)kuat
4.      waktu audit cukup singkat.

            Asersi utama yang diuji melalui konfirmasi adalah keberadaan ( existence)serta hak dan kewajiban (rights and obligations). Teknik ini juga dapat digunakanuntuk memberikan bukti mengenai penilaian (   valuation) atau alokasi (completeness), kelengkapan (completness ), serta penyajian dan pengungkapan (  presentation and disclosure).

3.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan bukti audit yang dilakukan olehauditor dengan cara menguji berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukunginformasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan. Dokumendan catatan klien yang diuji oleh auditor adalah dokumen dan catatan yangmenyediakan informasi tentang pelaksanaan bisnis klien. Jumlah bukti audit yangdapat dikumpulkan melalui dokumentasi cukup besar karena pada umumnya setiaptransaksi dalam organisasi klien minimal didukung dengan selembar dokumen.
Secara sederhana, dokumen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitudokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal adalah dokumen yangdisiapkan dan digunakan dalam organisasi klien sendiri serta tidak pernahdisampaikan kepada pihak-pihak di luar organisasi klien. Contoh dokumen internaladalah salinan faktur penjualan, laporan waktu kerja karyawan, dan laporanpenerimaan persediaan. Sedangkan dokumen eksternal adalah dokumen yangpernah berada dalam genggaman seseorang di luar organisasi yang mewakili pihakyang menjadi lawan transaksi klien, tetapi dokumen tersebut sekarang berada ditangan klien atau dengan segera dapat diakses oleh klien. Contoh dokumeneksternal adalah faktur-faktur dari pemasok, surat utang yang dibatalkan, dan polis-polis asuransi. Dari kedua kelompok dokumen di atas, dokumen eksternal memilikikeandalan yang lebih tinggi karena dokumen eksternal pernah berada baik di tanganklien maupun pihak lain (pihak eksternal) sebagai lawan transaksi klien.
Dalam dokumentasi, terdapat beberapa istilah. Berikut ini adalah beberapaistilah tersebut dan penjelasan singkatnya :
A.Vouching 
Vouching  adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran ataukeabsahan suatu bukti yang mendukung transaksi. Kegiatan ini meliputi memilihcatatan yang ada pada catatan akuntansi serta memperoleh dan menyelidikidokumen yang mendasari catatan tersebut untuk menentukan keabsahan danketelitian transaksi yang dicatat. Dengan vouching , arah pengujian berlawanandengan tracing. Penelusuran dimulai dari catatan ke dolumen.

Vouching digunakan untuk mendeteksi apakah catatan akuntansi klienketinggian (overstatement). Selain itu, vouching juga digunakan untuk menguji asersimanajemen mengenai keberadaan (existence), penilaian (valuation), hak dankewajiban (rights and obilgation), penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure). Namun, vouching  juga memiliki kelemahan. Pengujian asersi mengenaikelengkapan (  completeness) melaluivouching  lebih sulit dilakukan karena pengujiankelengkapan mengharuskan auditor untuk mencari bukti item yang tidak tercatat.
Verifikasi adalah sebuah istilah yang digunakan dalam arti umum untuk memeriksa ketelitian perkalian, penjumlahan pembukuan, kepemilikan, dankeberadaannya. Adapun tujuan darivouching dan verifikasi untuk memastikanbahwa:
1.       Bukti tersebut telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan terkait
2.       Bukti tersebut dari sesuai dengan tujuannya
3.      Jumlah yang tertera di dalam bukti adalah benar dan sesuai dengantransaksi
4.      Pencatatan dilakukan secara benar 
5.      Kepemilikan dan keberadaannya sah

B.Tracing 
Tracing adalah suatu kegiatan yang merupakan kebalikan dari vouching. Arah kegiatan tracing  adalah mengikuti dokumen sumber hingga ke pencatatannyadalam catatan akuntansi. Adapun pelaksanaan dari tracing  adalah dengan pertama-tama auditor melakukan penyeleksian dokumen sumber, seperti faktur penjualanatau laporan pengiriman, kemudian auditor melakukan penelusuran dokumensumber tersebut melalui sistem akuntansi ke pencatatan akhir dalam catatanakuntansi, seperti jurnal dan buku besar.
Karena arah pengujian tracing berlawanan dengan vouching, tracing dapat digunakan untuk menguji asersi manajemen mengenai kelengkapan (completeness).Tracing juga dapat digunakan auditor untuk menguji asersi manajemen mengenaipenilaian (valuation) serta penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure).

C. Inspeksi
Dibandingkan dengan vouching dan tracing , inspeksi melakukanpemeriksaan atas dokumen dengan cara yang berbeda dari kedua teknik di atas.Inspeksi mencakup pembacaan yang kritis atas dokumen untuk membandingkaninformasi yang tersaji di dalamnya dengan informasi lain yang diketahui auditor ataudicatat dalam akun. Inspeksi dapat diaplikasikan auditor untuk berbagai dokumenyang berbeda, seperti sewa, kontrak, notulen rapat, instrumen utang formal, danpolis asuransi. Karena inspeksi dapat diaplikasikan auditor untuk berbagai dokumen,maka inspeksi dapat digunakan untuk menguji semua asersi manajemen.
            Inspeksi juga dapat memberikan informasi bagi auditor sebagai dasar dalammelakukan pengujian audit khusus, seperti inspeksi atas instrumen utang untukmenentukan suku bunga guna menguji beban bunga. Inspeksi juga bisa menambahinformasi yang dicatat dalam catatan akuntansi, seperti menentukan persetujuanatas akuisisi pabrik dan peralatan dengan menginspeksi notulen rapat dewandireksi.
Berbeda dengan inspeksi yang melakukan pembacaan yang kritis terhadapsuatu dokumen, scanning  melakukan penelaahan yang tidak terlalu rinci atasdokumen atau catatan. Adapun tujuan dari scanning adalah untuk menentukanapakah terdapat hal yang tidak umum yang memerlukan investigasi lanjutan. Contohdari kegiatan scanning adalah auditor bisa men-scan buku besar piutang usahauntuk menentukan keberadaan (  existencedari setiap pelanggan yang memilikisaldo kredit besar yang harus direklasifikasikan sebagai kewajiban.

D. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah proses penandingan antara dua set pencatatan yangkemungkinan memiliki jumlah yang berbeda, kemudian berusaha mencari jumlahyang seharusnya (jumlah yang benar ). Biasanya dalam melakukan suatu audit, satuset pencatatan adalah milik klien dan yang lainnya adalah milik pihak ketiga.
Rekonsiliasi dapat digunakan untuk menguji asersi manajemen terutamamengenai kelengkapan ( completeness ) dan keberadaan (existence). Denganmerekonsiliasi dua catatan, auditor dapat menemukan item-item yang tidak dicatatdalam catatan klien, seperti pembayaran jasa bank (bank service charge).

E.Read 
Read adalah penelaahan atas informasi tertulis untuk menentukan fakta-fakta yang berkaitan dengan audit yang dilakukan. Contoh penerapannya adalahauditor membaca notulen rapat serta mengikhtisarkan semua informasi yangberkaitan dengan laporan keuangan dalam kertas kerja.

F.Compare
Compare adalah perbandingan informasi dari dua lokasi yang berbeda.Instruksi harus menyatakan informasi mana yang akan diperbandingkan dengansebanyak mungkin rincian yang dapat dilakukan dalam praktek. Contohpenerapannya adalah auditor menyeleksi suatu sampel atas faktur-faktur penjualandan membandingkan harga pokok penjualan per unit yang dicantumkan dalam faktur dengan nilai yang tercantum dalam daftar harga penjualan per unit yang telahdiotorisasi oleh manajemen.


4.       Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah metode pengumpulan bukti audit yang digunakanauditor dengan cara melakukan mempelajari data klien, lalu mencari berbagaiperbandingan atas data klien yang berupa saldo dan rasio klien, kemudian mencarihubungan-hubungan dari data tersebut. Prosedur analitis menghasilkan buktianalitis. Auditor dapat menggunakan satu atau lebih dari lima jenis prosedur analitis.Lima jenis prosedur analitis tersebut yaitu :
1.       Membandingkan data klien dengan data industri.
2.       Membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya.
3.       Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan kliensebelumnya (anggaran)
4.      Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukanauditor.
5.       Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data nonkeuangan.

Prosedur analitis biasa digunakan auditor untuk menilai kelayakan data.Selain itu, prosedur analitis juga dapat digunakan untuk memahami industri danbisnis klien, menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas, menunjukkanmunculnya kemungkinan kesalahan pengujian dalam laporan keuangan, sertamengurangi pengujian audit rinci.

5. Wawancara kepada Klien
Wawancara adalah metode pengumpulan bukti audit yang melibatkanpertanyaan baik lisan maupun tulisan oleh auditor. Pertanyaan-pertanyaan ini dibuatsecara intern kepada manajemen atau pegawai klien, seperti pertanyaan tentangpersediaan yang usang atau kemungkinan dapat ditagihnya piutang. Wawancaradilakukan kepada manajemen dan pegawai klien karena manajemen danpegawailah yang paling mengetahui operasi dan pengendalian internal klien.
nformasi yang diperoleh auditor dari wawancara kepada klien memilikikeandalan yang terbatas karena informasi ini diperoleh dari pihak internal klien.Walaupun demikian, informasi ini merupakan titik awal dari pelaksanaan teknik auditlainnya. Pada umumnya, jawaban atas wawancara diperkuat dengan kinerja atauteknik lainnya. Akan tetapi, pelaksanaan audit akan lebih efisien jika auditor mencermati jawaban atas wawancara daripada mencari jawaban secara independenmelalui suatu pemeriksaan tidak langsung atas bukti terperinci.
Wawancara kepada klien juga meliputi pengujian pengendalian danpengujian substantif. Wawancara kepada klien dapat digunakan auditor untukmenguji semua asersi laporan keuangan. Auditor dapat menggunakan wawancarauntuk mempelajari kebijakan dan prosedur pengendalian apa saja yang telahditerapkan klien, prinsip akuntansi apa saja yang telah digunakan klien, danbagaimana transaksi-transaksi tertentu diproses. Selain itu, wawancara juga dapatdigunakan untuk memperoleh penjelasan dari manajemen tentang hasil pengujianaudit tertentu.

6.      Hitung Uji
Hitung uji adalah metode pengumpulan bukti audit di mana auditor melakukan proses pengulangan aktivitas klien, kemudian hasil yang diperolehauditor dari pengulangan aktivitas tersebut dibandingkan dengan hasil yangdiperoleh oleh klien untuk mendapatkan bukti audit. Hitung uji melibatkan pengujiankembali atas berbagai perhitungan dan pengujian kembali atas berbagai transfer informasi. Pengujian kembali atas berbagai perhitungan ini terdiri dari pengujian ataskeakuratan aritmatis klien. Hal ini mencakup sejumlah prosedur, seperti pengujianperkalian dalam faktur-faktur penjualan dan persediaan serta penjumlahan dalam jurnal-jurnal dan catatan-catatan pendukung. Sedangkan pengujian kembali atasberbagai transfer informasi mencakup penelusuran nilai-nilai untuk memperolehkeyakinan bahwa pada saat informasi tersebut dicantumkan pada lebih dari satutempat, informasi tersebut selalu dicatat dalam nilai yang sama.
Pada hitung uji, terdapat istilah foot  Foot merupakan perhitungan kolomangka-angka untuk menentukan apakah nilai totalnya sama dengan nilai yangdiperoleh klien. Contoh penerapannya adalah melakukan footing  atas nilai-nilaidalam buku jurnal penjualan untuk periode selama satu bulan dan membandingkansemua total nilai yang terdapat dalam buku jurnal penjualan tersebut dengan nilaiyang terdapat dalam buku besar.
Salah saji yang ditemukan auditor ketika melakukan hitung uji dapatmencerminkan pelanggaran terhadap asersi mengenai keberadaan (existence), kelengkapan (completeness), atau penyajian dan pengungkapan (  presentation and disclosure ). Pelanggaran mengenai asersi keberadaan terjadi jika suatu item telahdihitung lebih dari satu kali. Sedangkan jika auditor menemukan bahwa beberapaitem telah dihilangkan, maka asersi mengenai kelengkapan telah dilanggar. Pelanggaran mengenai asersi penyajian dan pengungkapan terjadi jika ayat jurnaltelah diposting pada akun yang salah.
Contoh dari penerapan hitung uji adalah auditor memilih beberapa transaksiklien dengan menggunakan  sampling. Proses yang dialami oleh transaksi-transaksiyang tidak terpilih dianggap sudah dilakukan klien dengan benar. Kemudian, auditor menjurnal transaksi-transaksi terpilih tersebut dan mepostingnya ke buku besar pembantu. Lalu jurnal atas transaksi tersebut diposting ke buku besar. Dari bukubesar, kemudian transaksi terpilih tersebut diproses di neraca lajur dan dilakukanpenyesuaian. Setelah dilakukan penyesuaian, laporan keuangan versi auditor pundisusun. Kemudian laporan versi klien dan versi auditor dibandingkan dan dilihatapakah terdapat perbedaan. Jika terdapat perbedaan, auditor mencari apapenyebab perbedaan tersebut dan jika perbedaan tersebut karena kesalahan klien,hal itu dapat digunakan sebagai bukti audit.

7.      Observasi
Observasi adalah penggunaan indera-indera auditor untuk menilai aktivitas-aktivitas fisik klien. Observasi berhubungan dengan memperhatikan sertamenyaksikan pelaksanaan dari suatu kegiatan dan proses. Contoh dari observasiadalah auditor mengamati proses perhitungan persediaan klien untuk mengamatiketelitian dan kompetensi pegawai klien dalam pelaksanaan perhitunganpersediaan. Selain itu, beberapa kebijakan dan prosedur pengendalian internalhanya dapat diverifikasi dengan observasi karena pelaksanaan kegiatan ini tidakmeninggalkan bukti dokumenter. Contoh dari hal ini adalah auditor mengobservasikegiatan peneriman kas klien untuk melihat apakah pegawai klien melaksanakantugasnya sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Observasi berbeda dengan pengujian fisik. Pengujian fisik melibatkanpenghitungan atas aktiva tertentu, sedangkan observasi difokuskan pada aktivitasklien untuk mengetahui siapa mereka atau bagaimana dan kapan merekamelakukannya.
Di antara ketujuh teknik audit di atas, teknik audit yang memerlukan biayapaling tinggi adalah pengujian fisik dan konfirmasi. Pengujian fisik mewajibkanauditor hadir pada saat klien melakukan perhitungan aktivanya, yang seringkalidilakukan pada tanggal neraca. Apabila klien memiliki beberapa lokasi yang letakgeografisnya terpencar, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukanpengujian fisik menjadi makin besar. Sementara itu, konfirmasi memerlukan biayayang besar karena auditor harus melakukan sejumlah prosedur secara hati-hatidalam rangka mempersiapkan konfirmasi, pengiriman dan penerimaan kembali,serta upaya untuk menindaklanjuti berbagai konfirmasi yang tidak menerimatanggapan atau sejumlah pengecualian informasi.

Sedangkan teknik audit yang memerlukan biaya yang relatif sedikit adalahobservasi, wawancara, dan hitung uji. Observasi umumnya dilakukan oleh auditor dengan sejumlah prosedur audit yang lainnya. Wawancara juga dapat dilakukanoleh auditor dengan ekstensif dalam setiap proses audit. Sedangkan untuk hitunguji, karena hanya melibatkan berbagai perhitungan dan penelusuran sederhanayang dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan keperluan auditor, yang biasanyadilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer yang dimiliki auditor,maka hitung uji memerlukan biaya yang rendah.

1 comments:

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review