Sourcing Global
Alasan-alasan Sourcing Global
Walaupun alasan utama diadakannya sourcing secara global adalah untuk mendapatkan harga yang rendah,
masih ada alasan-alasan lainnya. Mungkin produk tertentu yang dibutuhkan oleh
perusahaan tidak tersedia secara lokal dan harus diimpor. Kemungkinan lainnya
adalah bahwa para pesaing asing perusahaan menggunakan komponen-komponen yang
memiliki kualitas atau rancangan yang lebih baik dibanding yang tersedia di
negeri sendiri. Agar menjadi perusahaan yang bersifat kompetitif, perusahaan
juga harus mendapatkan komponen-komponen atau mesin-mesin produksi dari luar
negeri.
Daya tarik dari sourcing global adalah kehadiran para pemasok dengan tingkat
persaingan harga, kualitas, ketepatan waktu, dan dimensi-dimensi terkait
lainnya yang semakin ketat. Sebagai contoh, negara-negara tertentu mungkin
memberikan akses kebarang-barang tambang atau bahan-bahan mentah lainnya atau
komponen-kemponen setara lainnya yang mungkin tersedia secara domestik dengan
harga yang lebih rendah atau kualitas yang lebih baik (misalnya bauksit di
Jamaika atau chip dynamic random access memory (DRAM) di Korea
Selatan). Selain itu, hadirnya negara-negara yang industrinya kurang berkembang
dengan tenaga kerja yang murah dan tidak terampil mungkin menjadi sumber
penawaran yang memiliki daya tarik dalam hal produk-produk padat karya dengan
persyaratan-persyaratan keahlian yang rendah. Hal ini membantu menjelaskan
mengapa banyak operasi-operasi padat karya (seperti pembuatan sepatu-sepatu
atletik atau kemeja pria) pindah dari negara-negara industri maju yang tenaga
kerjanya lebih mahal. Ketika negara-negara ini berkembang dalam dunia industri,
dan sebagian mungkin berkembang lebih pesat, mereka bergerak menuju kesatuan
produk dan proses, yaitu dari produk-produk dengan jumlah tenaga kerja yang
lebih besar dan dikerjakan dengan peralatan-peralatan proses yang tidak terlalu
canggih, seperti mesin jahit, ke arah proses-proses yang lebih canggih, sistem
pemesinan yang lebih kompleks, dan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit.
Pengaturan Sourcing Global
Setiap pengaturan berikut dapat menjadi sumber
produk-produk asing bagi perusahaan:
1. Anak perusahaan
yang dimiliki secara penuh.
Mungkin terjadi di suatu negara dengan biaya tenaga kerja yang rendah untuk
memasok komponen-komponen bagi pabrik di negara sendiri, atau anak perusahaan
mungkin menghasilkan suatu produk yang tidak dibuat di negara sendiri.
2. Usaha patungan dengan perusahaan asing. Terjadi apabila
biaya tenaga kerja lebih rendah dibanding tenaga-tenaga kerja di negara sendiri
untuk memasok komponen-komponen bagi negara sendiri.
3. Proyek pabrik
terikat kontrak (in-bond).
Pabrik di negara sendiri mengirimkan komponen-komponen untuk diproses
dengan mesin-mesin dan dirakit atau hanya dirakit oleh kontraktor lepas yang
terikat dengan proyek.
4. Kontraktor
independen di luar negeri.
Pada umumnya
para industri pakaian, perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki
fasilitas-fasilitas produksi, misalnya DKNY, Nike, dan Liz Claiborne, melakukan
kontrak dengan perusahaan manufaktur asing untuk membuat pakaian atas
spesifikasi yang mereka tentukan dan dengan label perusahaan sendiri.
5. Perusahaan
manufaktur independen di luar negeri.
Pentingnya Sourcing Global
Ada beberapa alasan untuk fenomena ini, termasuk
kekompleksan produk-produk yang semakin hebat dan tekanan-tekanan yang semakin
meningkat pada perusahaan untuk memfokuskan diri pada bisnis inti mereka dan
menyewa kegiatan-kegiatan lainnya di mana mereka kekurangan daya saing yang kuat.
Selain itu, tekanan-tekanan persaingan dan penekanan pada berkurangnya siklus
dari konsep sampai pemasaran dalam banyak produk dan sektor jasa telah
menghasilkan peningkatan tajam dalam jumlah produk baru yang tersedia di pasar.
Diperkirakan setidaknya 50 persen dari produk-produk yang sekarang ada di pasar
tidak tersedia pada lima tahun yang lampau. Perkembangan ini telah menciptakan
tekanan tambahan untuk mencari pemasok di seluruh dunia yang mampu memberikan
input dengan harga dan kualitas yang bersaing dan dengan kecepatan respons yang
tinggi terhadap perubahan pasar.
Pilihan-pilihan untuk Pengadaan Elektronik Global
Salah satu transaksi paling sederhana yang dapat terjadi
dalam pertukaran pembelian secara elektronik adalah pembelian katalog. Para pemasok
menyediakan katalog dari produk-produk yang tersedia, dan para pembeli dapat
meliahat, mempelajari, serta memesan barang yang diinginkan sesuai dengan harga
yang tertera. Pemasok bisa memperbarui katalog tersebut secara rel time,
serta melakukan penyesuaian harga menurut tingkat persediaan dan kebutuhan
untuk mengganti produk-produk tertentu. Pertukaran elektronik juga memungkinkan
para pembeli dan pemasok berinteraksi melalui suatu sistem penawaran/kuotasi
harga dimana para pembeli dapat mengumumkan kebutuhan pembelian mereka secara online
agar dapat dilihat oleh semua pemasok dan para pemasok kemudian dapat
menyerahkan perhitungan harganya masing-masing kepada si pembeli. Pembeli lalu
memilih salah satu dari penawaran yang masuk berdasarkan harga, waktu
pengiriman, atau faktor-faktor lainnya. Pertukaran yang disponsori oleh
industri dapat pula memfasilitasi beberapa pelayanan, di antaranya: pengambilan
letter of credit, kontrak logistik dan distribusi, serta pemantauan
harga dan masuknya pesanan setiap hari.
Manfaat dari Sistem Pengadaan Elektronik Global
Manfaat-manfaat dari inisiatif pembelian secara
elektronik cukup besar. Contohnya, Oracle Corporation mengumumkan penghematan
$2 miliar selama tahun 2000 berkat inisiatif E-business perusahaan yang
telah memungkinkan mereka menyederhanakan operasi, mengurangi biaya, serta
meningkatkan produktivitas dalam manajemen rantai penawaran dan respons
konsumen. Hewlett-Packard memperkirakan bahwa industri-industri berteknologi
tinggi dapat mengurangi biaya pembelian paling sedikit 40 persen melalui
penggunaan transaksi B2B. Suatu penelitian yang dilakukan oleh American Express
dan Ernst & Young menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang beralih dari
pemesanan pembelian secara manual ke sistem pengadaan secara elektronik
otomatis dan telah disederhanakan dapat mengurangi biaya pemrosesan transaksi
sampai dengan 95 persen. Para peserta suatu transaksi B2B kimia melaporkan
rata-rata penghematan biaya hingga 15 persen dari keseluruhan nilai transaksi
jangka panjang dan spot mereka.
Termasuk berkurangnya siklus waktu perdagangan dari 6
minggu menjadi 2 minggu. British Telecom, salah satu pembeli corporat terbesar
di Eropa dengan jumlah pembelian tahunan sebesar $8,8 miliar, menggunakan
pengadaan B2B untuk mengurangi pokok pasokan mereka, memperbaiki proses
pembelian internal, dan mengurangi rata-rata biaya transaksi pembelian dari
$113 menjadi sekitar $8. Selama tahun pertama penerapannya, banyak organisasi
yang melaporkan tingkat pembelian investasi mereka mencapai lebih dari 300
persen melalui sistem pengadaan Internet otomatis.
Robyn Wright, seorang konsultan E-business
di KPMG, berpendapat bahwa peluang bagi perusahaan kecil dan menengah untuk
mendapatkan sumber secara global telah menjadi nyata. “Dulu mereka dibatasi
oleh waktu yang mereka habiskan dengan mempelajari katalog-katalog untuk
menemukan pemasok mereka. Sekarang mereka tidak perlu lagi melakukan itu,
karena dengan satu kali klik mereka dapat memasuki rute internasional.”
Masalah-masalah dalam Sourcing Global
Harga yang lebih murah adalah alasan utama
perusahaan-perusahaan melakukan pembelian ke luar negeri. Sekarang ini banyak
perhitungan biaya berdasarkan siklus hidup, untuk menganalisis
keputusan-keputusan pembelian berdasarkan masa produktif barang yang dibeli,
termasuk nilai tukar tambah atau perkiraan nilai sisa barang di masa mendatang.
Biaya-biaya Tambahan
Berikut ini adalah daftar biaya impor, dengan perkiraan
presentase pertambahan harga yang diakibatkannya ke dalam perhitungan harga:
- Angkutan
internasional, asuransi, dan pengemasan (10-12%).
- Bea impor
(0-50%).
- Gaji
pialang pabean (3-5%).
- Persediaan
transit atau pipeline (5-15%).
- Biaya letter
of credit (1%).
- Biaya-biaya
perjalanan dan komunikasi internasional (2-8%).
- Tenaga
ahli impor perusahaan (5%).
- Pengerjaan
kembali produk-produk yang tidak sesuai dengan spesifiksi (0-15%).
Kerugian-kerugian lainnya
1. Kenaikan harga
yang disebabkan oleh menurunnya nilai mata uang dalam negeri akibat fluktuasi
nilai tukar.
2. Munculnya
E-Procurement yang seharusnya mempermudah, malahan menimbulkan masalah baru.
Proses pemilihan pemasok tetap perlu dilakukan dengan cara seperti pembelian
tradisional karena adanya kekhawatiran pemasok yang tidak dikenal mampu
memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal kualitas, pengiriman, harga dan
lain-lain.
3. Faktor keamanan
juga menjadi masalah perusahaan harus berhati-hati membuka detail bisnis mereka
termasuk harga, persediaan spesifikasi rancangan terutama kepada kompetitor.
4. Adanya
kemungkinan hacking dan pemesanan palsu.
5. Adanya standar
yang berada ditiap negara juga menjadi masalah dalam menerapkan E-Procurement.
Sistem
Manufaktur
Karena perusahaan-perusahaan internasional memiliki
fasilitas-fasilitas manufaktur di berbagai negara dengan tingkat kemajuan yang
berbeda__fasilitas-fasilitas ini menggunakan faktor-faktor produksi dengan
kualitas dan biaya yang cukup jauh berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya_maka dapat dipahami jika sistem manufakturnya pun akan berbeda meskipun
berada dalam perusahaan yang sama. Oleh karena itu, satu perusahaan mungkin
saja memiliki kombinasi beberapa pabrik mulai dari pabrik dengan teknologi
produksi paling mutakhir, seperti yang ditemukan di Jepang dan AS, hingga
pabrik berteknologi lebih rendah yang berada di sebagian besar negara berkembang.
Teknologi
Produksi Mutakhir - Jepang
Shigeo Shingo adalah salah seorang pakar
produktivitas dan kualitas terkemuka Jepang yang yang menjelaskan perbedaan
filosofi produksi AS dan Jepang dimana menurutnya, Orang-orang AS berpikir
bahwa persediaan itu berbahaya namun diperlukan, sedangkan orang Jepang
berpikir bahwa persediaan itu mutlak berbahaya. Pelatihan mengenai pentingnya
pengendalian kualitas secara statistic diajarkan oleh orang AS, W. Edward
Deming kepada para insinyur Jepang serta industrialis senior.
Usaha Jepang untuk Menurunkan Biaya dan Meningkatkan
Kualitas
Just-in-time (JIT)
Suatu sistem keseimbangan dimana terdapat hanya sedikit
atau tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan
barang jadi.
Menurunkan Biaya
1. Komponen-komponen,
baik yang dibeli dari pemasok luar maupun yang dibuat di dalam pabrik yang
sama, haruslah bebas dari kerusakan.
2. Suku cadang dan
komponen-komponen harus dikirimkan kesetiap titik dalam proses produksi tepat
pada waktu diperlukan, karena itu di sebut just-in-time (JIT).
3. Para konsumen
dimanapun menginginkan pengiriman saat mereka melakukan pembelian, itu sebabnya
para penjual memiliki persediaan produk-produk jadi.
4. Selain itu juga
harus ada pengurangan waktu pemrosesan. Salah satu cara untuk melakukannya
adalah memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut barang setengah jadi
dari suatu operasi ke operasi berikutnya.
5. Perusahaan
manufaktur menyederhanakan lini-lini produk dan merancang produk-produk yang
menggunakan sebanyak mungkin komponen yang sama.
6. Agar just-in-time
berhasil, perusahaan manufaktur harus bekerja sama dengan para pemasoknya.
7. Untuk menekan
biaya, meningkatkan kualitas, dan mempersingkat waktu produksi, manajemen
Jepang mengharuskan perancang produk, manajer produksi, staf pembelian, dan
para agen pemasaran untuk bekerja sebagai sebuah tim.
8. Dengan terbentuknya tim lintas
fungsi tersebut, memungkinkan pemasok untuk untuk menyarankan pemkaaian
komponen standar berharga lebih rendah yang mereka produksi secara rutin,
sehingga bagian manufaktur menunjukkan bagaimana perubahan rancangan dapat
menyederhanakan proses produksi dan bagian pemasaran memberi masukan dari sudut
pandang konsumen, sebelum produksi pertama dilakukan.
Meningkatkan Kualitas
Manajemen kualitas total (TQM)
Pengelolaan seluruh organisasi agar menjadi yang terbaik
dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan.
Lingkaran Kualitas (lingkaran kontrol kualitas)
Kelompok kerja kecil yang bertemu secara periodik untuk
membahas cara-cara meningkatkan area fungsi mereka dan kualitas produk.
Teknologi Produksi Mutakhir- Amerika Serikat
Mengetahui keberhasilan bangsa Jepang dalamm
menerapkan JIT, perusahaan AS berbondong-bondong ke Jepang untuk
mempelajarinya. Mereka menerapkan hanya bagian kecil dari system JIT. Sedangkan
JIT merupakan system keseluruhan yang juga melibatkan TQM yang merupakan bagian
tidak terpisahkan.
Adanya
kendala budaya juga merupakan salah satu alasan mengapa JIT sulit diterapkan,
karena budaya manajer di AS yang sangat menghargai spesialisasi fungsi pekerja
berdasarkan system manajemen ilmiah Taylor, bertantangan dengan prinsip
lingkaran kualitas dimana (1) apengambilan keputusan bersifat partisipatif dan
kemampuan pekerja untuk menyelesaikan masalah. Kendala lainnya adalah kegagalan
dalam melatih dan mengintegrasikan pemasok dalam system tersebut.
Permasalahan dengan JIT
1.
JIT
terbatas pada operasi yang memproduksi komponen-komponen yang sama secara berulang-ulang.
2.
Karena JIT adalah suatu sistem keseimbangan, jika suatu
operasi berhenti, maka keseluruhan lini produksi berhenti.
3.
Sulit
untuk mencapai system yang seimbang karena produksi berbeda untuk berbagai
golongan mesin
4.
JIT
tidak mengizinkan rombongan, sehingga setiap keeping harus bebas dari kerusakan
ketika barang tersebut diterima.
5.
Perlu
melakukan trial and error untuk
menjalankan system itu.
Manufaktur tersinkronisasi
Keseluruhan sistem manufaktur dengan operasi tidak
seimbang yang menekankan keseluruhan kinerja sistem. Output system tersebut ditentukan
oleh output dari operasi yang paling lambat (bottleneck) yang sedang bekerja
dengan kapasitas penuh. Manajer operasi akan berkonsentrasi pada peningkatan
produksi proses paling lambat tersebut.
Karena penekanan pada bottleneck
maka kapasitas operasi yang lain menyesuaikan, sehingga setiap komponen rusak
yang diproduksi sebelum bottleneck dapat dibuat kembali, dengan demikian system
tidak berhenti.
Dengan system tersebut, metode
akuntansi tradisional tidak lagi memadai untuk menghitung biaya overhead.
Manajemen beralih kepada pembiayaan berbasis aktivitas ( activity-based costing) untuk mengalikasikan beban overhead sesuai
komponennya yang baerbeda-beda sesuai produk
Manufaktur Lunak
Di sebuah pabrik Amerika yang baru, peranti lunak dan
para pekerja telah menjadi lebih penting daripada mesin-mesin produksi. Robot,
kalaupun ada, hanya memainkan peranan pendukung. Seorang eksekutif manufaktur
IBM menjelaskan: “Kami tidak lagi keranjingan otomotisasi seperti dulu pada
awal tahun 1980-an.” Setelah melakuka riset, perusahaan itu menemukan bahwa
biaya pengerjaan dengan tangan dan jaringan peranti lunak lebih efisien dari
segi biaya dibandingkan penggunaak robot.
Manufaktur
lunak telah membuat pabrik-pabrik menjadi sangat gesit. Sebuah perusahaan dapat
membuat produk khusus satu demi satu dengan kecepatan produksi massal.
Contohnya, pabrik motorola yang memproduksi pager di Florida menerima
pesanan dari para penujual dan
wakil-wakil penjual motorola melalui e-mail atau jalur telepon bebas
pulsa. Data tersebut didigitalisasi dan diteruskan ke lini perakitan, di mana
robot-robot memilih komponen-komponen yang akan dirakit oleh manusia. Pesanan
sering kali diselesaikan dalam waktu 80 menit, dan memungkinkan para konsumen
menerimanya pada hari yang sama dengan hari melakukan pemesanan.
Six Sigma
SIX Sigma adalah suatu proses manajemen bisnis yang
menggabungkan alat bantu analisis yang teliti dengan infrastuktur yang jelas
dan kepemimpinan dari atas, untuk mengatasi masalah dan mengoptimalkan
proses-proses Six Sigma memusatkan perhatian untuk mengurangi variasi dan
mengeliminasi barang-barang yang rusak, biaya dan siklus waktu pun ikut
menurun, sementara kepuasan konsumen meningkat.
Suatu
survei online mengenai kualitas menemukan bahwa manfaat terbesar Six
Sigma bagi organisasi yang menggunakan metodologi ini adalah penghematan biaya
(45 persen dari responden), diikuti dengan kenaikan tingkat kepuasan konsumen
(20 persen), berkurangnya barang-barang yang rusak (15 persen), pertumbuhan
perusahaan (10 persen), dan peningkatan kualitas (5 persen). Seorang responden
mengatakan,”Sulit untuk menunjuk salah satu manfaat Six Sigma bagi perusahaan.
Dengan menjalankan Six Sigma, kepuasan konsumen meningkat, biaya secara
keseluruhan ditekan, dan jumlah barang yang rusak berkurang. Semua itu adalah
kempetitif yang menguntungkan bagi perusahaan mana pun.”
Alasan Standardisasi Sistem Manufaktur Global
Standar adalah dokumentasi dari suatu kesepakatan yang
berisi spesifikasi teknis atau kriteria khusus lainnya yang akan digunakan
secara konsisten sebagai pedoman, aturan, atau definisi karakteristik suatu
produk, proses, atau jasa.
Di Eropa, standar kualitas yang paling
banyak digunakan adalah ISO 9000. ISO 9000 adalah suatu kumpulan sistem
penjamin kualitas yang terdiri atas lima standar universal yang telah
disepakati oleh Internasional Organization for Standards (ISO), suatu
federasi badan standar dari sekitar 100 negara.
Standar
yang paling komprehensif adalah ISO 9001. Standar ini diterapkan di
industri-industri yang berkecimpung dalam rancangan, pengembangan, manufaktrur,
instalasi, serta pelayanan produk dan jasa. Standar tersebut berlaku sama untuk
seluruh perusahaan, tanpa memperhitungkan ukuran maupun industri mereka. Secara
umum, perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan bisnis di Eropa harus memiliki
registrasi ISO 9000, dan banyak juga perusahaan yang mensyaratkan registrasi
para pemasok mereka untuk memberikan jaminan yang lebih jauh lagi. Selain itu,
ada pula seri ISO 14000 yang menyajikan kerangka serupa untuk jaminan kualitas
di bidang manajemen lingkungan.
Penghalang-penghalang Globalisasi Fasilitas Manufaktur
Pengaruh Lingkungan
Kekuatan Ekonomi. Elemen
terpenting dari kekuatan ekonomi yang menghalangi standarisasi produksi adalah
beraneka ragamnya ukuran pasar.
Untuk menanggulangi kebutuhan produksi
yang sangat beraneka ragam, perancang umumnya dapat memilih antara proses
padat modal yang menggabungkan mesin-mesin otomatis semimanual yang
memiliki output tinggi, atau proses padat karya yang memperkerjakan
lebih banyak orang dan peralatan dengan kegunaan umum dengan kapasitas produksi
yang lebih rendah.
Faktor
ekonomi lain mempengaruhi pemilihan proses oleh perancang adalah biaya
produksi. Automasi cenderung meningkatkan produktivitas per pekerja karena
memerlukan lebih sedikit kerja dan menghasilkan output yang lebih tinggi per
mesin.
Integrasi Vertikal Terbalik
Mendirikan fasilitas-fasilitas untuk memproduksi input
yang digunakan dalam produksi barang-barang tingkat akhir di sebuah perusahaan.
Kekuatan Budaya.
·
Negara berkembang umumnya kekurangan pekerja terampil
meskipun tenaga kerja melimpah.
·
Sumber daya diarahkan kepada pendidikan profesional
ketimbang kepada perdagangan dimana mereka di butuhkan.
·
Penggunaan mesin-mesin otomatis yang rentan terhadap
karakteristik budaya lainnya.
·
Kemangkiran.
Kekuatan Politik. Dalam
perencanaan sebuah fasilitas manufaktur baru di suatu negara berkembang,
manajemen sering kali menghadapi paradoks menarik. Walaupun negara tersebut
sangat memerlukan penciptaan lapangan kerja baru, yang cenderung pada proses
padat karya, namun para pejabat pemerintah sering kali menuntut penggunaan
peralatan paling modern. Hal ini mungkin disebabkan oleh gengsi setempat atau
mungkin para pejabat ini, yang ingin melihat perusahaan baru ini melakukan
ekspor.
Beberapa Solusi Rancangan
Rancangan Persilangan (Hybrid Design). Secara umum,
dalam merencang pabrik-pabrik untuk negara berkembang, para insinyur akan
menggunakan persilangan dari proses padat modal ketika mereka mempertimbangkan
pentingnya memastikan kualitas produk dan proses padat karya untuk mengambil
keuntungan dari berlimpahnya tenaga kerja tidak terlatih. Sebagai contoh,
mereka mungkin menentukan penggunaan las mesin dan bukan las tangan, tetapi
kemudian menggunakan peralatan semimanual untuk pengecetan, pengemasan, dan
penangan barang.
Teknologi Lanjutan (Intermediate Technology). Pemerintah
mendorong para investor untuk mempertimbangkan suatu teknologi lanjutan
(intermediate technology) yang sayangnya, belum tersedia di negara-negara
industri. Ini berarti bahwa perusahaan perusahaan internasional (IC) tidak
dapat mentransfer teknologi yang biasa mereka gunakan, tetapi harus
mengembangkan metode-metode manufaktur yang baru dan berbeda. Mungkin juga
penghematan karena berkurangnya biaya modal dari teknologi lanjutan ini
terhapus oleh biaya memulai yang lebih tinggi dan biaya transfer yang lebih
besar. Teknologi lanjutan_Metode produksi antara metode padat modal dan
metode padat karya.
Sistem Manufaktur Lokal
Dasar untuk Perusahaan
Kecuali untuk pabrik-pabrik di negara-negara industri
besar, perusahaan manufaktur lokal biasanya merupakan versi skala kecil dari
organisasi yang dibentuk di induk perusahaan.
Integrasi Horizontal dan Vertikal
Perusahaan manufaktur lokal jarang terintegrasi baik
secara vertikal maupun horizontal sejauh induk perusahaannya. Beberapa
integrasi vertikal bersifat tradisional, seperti dalam kasus pabrik kotak
kertas tadi, dan sebagian akan terjadi apabila diperlukan utuk memastikan
pasokan bahan baku. Dalam situasi ini, anak perusahaan mungkin lebih
terintegrasi secara vertikal dibandingkan induk perusahaan, yang inputnya
banyak bergantung pada sumber-sumber dari luar.
Rancangan Sistem Manufaktur
Sebuah sistem manufaktur pada intinya merupakan
sekelompok kegiatan yang terkait secara fungsional dengan tujuan menciptakan
nilai. Meskipun sistem manufaktur yang diuraikan ini pada dasarnya digunakan
pada produksi barang-barang berwujud (tangible goods), hampir semua
uraian tersebut berlaku juga untuk produksi jasa. Faktor-faktor yang terkait
dalam operasi sebuah sistem manufaktur yang efisien mencakup:
1. Lokasi pabrik.
2. Tata letak
pabrik.
3. Penanganan
bahan.
4. Unsur manusia.
Operasi Sistem Manufaktur
Begitu
system manufaktur dijalankan, dua golongan aktivitas umum, yaitu produktif dan pendukung,
harus dilakukan. Aktivitas manufaktur berawal dari selesainya percobaan awal
dimana para pekerja berkenalan dengan proses manufaktur. Manajemen berharap
system dapat berproduksi dengan kecepatan yang memadai untuk memenuhi
permintaan pasar.
Hambatan-hambatan untuk memenuhi
standar manufaktur diantaranya adalah (1) output yang rendah, (2) kualitas yang
rendah dan (3) biaya manufaktur yang
berlebihan.
Setiap
system manufaktur memerlukan unit-unit staf untuk menyediakan
aktifitas-aktifitas pendukung yang penting bagi operasinya. Akktifitas
pendukung tersebut mencakup (1) pengendalian kualitas, (2) pengendalian persediaan (3) fungsi
pembelian, (4) fungsi pemeliharaan dan (5) fungsi teknik.
0 comments:
Post a Comment