Friday, September 19, 2014

Audit Responsibilities and Objectives

Posted by Akuntansi at 8:24 AM


Langkah-langkah untuk menetapkan  Audit Objectives (tujuan audit)
1.    Memahami objektif dan  tanggungjawab audit
2.    Membagi laporan keuangan menjadi beberapa siklus
3.    Mendapatkan asersi management terhadap rekening-rekening laporan keuangan
4.    Mengenal general audit objectives untuk kelompok-kelompok  transaksi dan  rekening.
5.    Mengenal  specific audit objectives untuk kelompok-kelompok transaksi dan rekening

Learning Objective 1
Menjelaskan tujuan pelaksanaan audit laporan keuangan dan audit internal control (pengendalian intern) Menjelaskan tujuan pelaksanaan audit laporan keuangan dan audit internal control (pengendalian intern), tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan dari tanggungjawab audit atas verifikasi laporan keuangan dan keefektifan internal control dan tanggungjawab audit dalam pengungkapan salahsaji yang material (material misstatements)

Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk menyampaikan opini mengenai kewajaran penyajian laporan. Hal ini dapat dilihat dari Paragraph Pendapat pada Laporan Auditor Independen sebagai berikut “Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha , serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum .
Management merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap laporan keuangan dan internal control karena management adalah pihak yang menjalankan operasional perusahaan sehari-hari sehingga otomatis merekalah yang lebih mengerti transaksi dan keuangan perusahaan. Sementara, pengetahuan auditor mengenai perusahaan dan internal control cukup terbatas sebatas yang diperoleh selama periode penugasan saja.
Undang-undang  Sarbanes-Oxley Act meningkatkan tanggungjawab management terhadap laporan keungan. Peraturan ini mensyaratkan para direktur dari perusaan public untuk mensertifikasi laporan keuangan kuartalan maupun tahunan ke SEC. Siapapun yang memalsukan sertifikasi ini diancam tindakan pidana.

Tanggungjawab auditor .
Audit ditujukan untuk memperoleh keyakinan  (assurance) memadai, bukan absolute, sehingga dengan demikian terdapat resiko didalam audit yang dilaksanakan auditor. Auditor menggunakan konsep materialitas. Suatu audit direncanakan dan dilaksanakan untuk menemukan salah saji material, namun bukan semua salah saji dalam laporan keuangan
Penjelasan tanggungjawab auditor dalam menemukan salahsaji material (material misstatements).
Tanggungjawab Auditor dalam menemukan masalah-masalah dalam laporan keuangan
·         Material versus immaterial misstatements
Misstatement (salah saji) dianggap material jika salah saji tersebut dapat mempengaruhi/ merubah keputusan yang akan diambil oleh user laporan keuangan.
·         Reasonable assurance
Assurance  merupakan ukuran tingkat keyakinan auditor terhadap hasil audit. Standar auditing mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan  memadai (reasonable assurance), bukan absolute, bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan auditor bukan penjamin kebenaran laporan keuangan, dengan demikian terdapat resiko kemungkinan auditor gagal dalam mendeteksi salahsaji yang material.
·         Errors versus fraud
Error merupakan salahsaji yang tidak disengaja sedangkan fraud merupakan salahsaji yang disengaja. Contoh error  adalah kesalahan perhitungan matematis . Professional skepticism
Merupakan sikap yang harus dikembangkan auditor selama penugasan pemeriksaan yang selalu kritis dalam pengumpulan bukti dan senantiasa berpikir positif bahwa manajemen merupakan pihak yang jujur. Walaupun demikian kemungkinan manajemen bertindak tidak jujur juga harus selalu dipertimbangkan.
·         Fraud resulting from fraudulent financial reporting versus misappropriation of assets
Fraud ada 2 macam missapropriation of assets (pencurian aktiva) misal karyawan mencuri uang dari register kas  dan fraudulent financial reporting (pemalsuan laporan keuangan) misal menaikkan angka penjualan dalam laporan keuangan pada tanggal-tanggal mendekati tanggal pelaporan keuangan dalam rangka meningkatkan pendapatan.
Learning Objective 2
Memahami cara mengklasifikasikan transaksi dan rekening-rekening dalam laporan keuangan menjadi siklus laporan keuangan dan mengidentifikasikan manfaat pendekatan ini dalam segmentasi audit

Financial Statements Cycles (siklus laporan keuangan)
Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen atau komponen yang lebih kecil. Pembagian ini memudahkan pelaksanaan audit dan membantu pembagian tugas kepada para anggota tim audit. Setiap segmen audit diaudit secara terpisah, tetapi tidak seluruhnya berdiri sendiri. Setelah audit setiap segmen itu diselesaikan, termasuk melihat hubungannya dengan segmen lainnya, hasilnya dapat digabungkan. Setelah itu diambil kesimpulan tentang laporan keuangan secara keseluruhan.
Hal ini dapat dijelaskan dari bagan siklus berikut ini








Learning Objective 3
Menguraikan 3 kategori dari assersi manajemen  mengenai informasi keuangan
Asersi manajemen adalah penyampaian yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen tentang komponen laporan keuangan. Asersi manajemen berhubungan langsung dengan standar akuntansi yang berterima umum.
Asersi Manajemen terdiri dari 3 kategori :
  1. Assertions about classes of transaction and events (Assersi mengenai klasifikasi transaksi dan events selama periode audit)
  2. Assertions about account balance (Assersi mengenai saldo rekening pada akhir periode)
  3. Assertions about presentation and disclosure (Assersi mengenai penyajian dan pengungkapan)

  1. Assertions about classes of transaction and events
Assertions
Penjelasan
Occurance
(keberadaan atau keterjadian)

Semua transaksi yang tercatat benar-benar terjadi/ada dalam perusahaan
Completeness
(kelengkapan)
Semua transaksi yang seharusnya dicatat telah tercatat seluruhnya

Accuracy
 (akurasi)
Semua angka dan data transaksi telah dicatat secara akurat
Classification
(klasifikasi)

Seluruh transaksi telah dicatat pada rekening yang tepat
Cutoff
(pisah batas)
Seluruh transaksi telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat





2.    Assertions about account balance
Assertions
Penjelasan

Existence
(Eksistensi)
Asset, liability, Equity benar-benar ada pada tanggal neraca

Completeness
(kelengkapan)
Semua Asset, liability, Equity yang seharusnya dicatat telah tercatat seluruhnya

Valuation and allocation
(penilaian dan alokasi)
Semua asset, liability, Equity telah dicatat dalam laporan keuangan dengan angka yang wajar

Rights and Obligation
(hak dan kewajiban)
Semua asset merupakan hak perusahaan, liabities merupakan kewajiban perusahaan


3.    Assertions about presentation and disclosure
Assertions
Penjelasan
Occurance and rights and obligations
(keterjadiaan, hak dan kewajiban)

Semua disclosure transaksi benar-benar terjadi
Completeness
(kelengkapan)
 Semua yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan telah dimasukkan seluruhnya

Accuracy and valuation
(akurasi dan penilaian)
Informasi keuangan dan informasi lainnya telah di-disclose secara tepat dan pada angka yang tepat

Classification and understandability
(klasifikasi dan kejelasan)
Informasi keuangan dan informasi lainnya telah disajikan dan dideskripsikan secara tepat, disclosure telah disajikan secara jelasdideskripsi dengan jelas .


Learning Objective 4
Mengkaitkan keenam general transaction – related audit objectives ke assersi manajemen tentang klasifikasi rekening

Setelah kita mengetahui assersi manajemen, maka kita akan menghubungkan general transaction – related audit objectives ke assersi manajemen. Hal ini sejalan dan berkaitan erat dengan tanggungjawab auditor untuk melakukan audit terhadap assersi manajemen.
Audit Objective (tujuan audit) berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bukti kompeten yang cukup yang dibutuhkan oleh standar auditing-standar pekerjaan lapangan. Audit objective akan tetap sama untuk setiap penugasan audit, tetapi bahan buktinya berbeda tergantung keadaan.
General transaction – related audit objectives  (tujuan audit umum) merupakan audit objectives yang dapat diterapkan untuk setiap rekening, tetapi dinyatakan secara luas .  Tujuan khusus audit juga diterapkan pada setiap saldo rekening pada laporan keuangan, tetapi dinyatakan sesuai dengan penugasan.

General Transactions-related Audit Objectives
Penjelasan
Occurrence
(keterjadian)
Memastikan bahwa semua transaksi yang tercatat benar-benar terjadi/ada.
Completeness
(kelengkapan)

Memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi  sudah dicatat
Accuracy
(akurasi)
Memastikan bahwa semua transaksi yang tercatat sudah memakai angka yang benar

Posting and
summarization
(Posting dan pengikhtisaran)

Memastikan transaksi secara tepat telah diposting secara kedalam masterfile dan diiktisarkan
Classification
(klasifikasi)

Memastikan transaksi diklasifikasikan dengan tepat
Timing
(ketepatan waktu)

Memastikan transaksi dicatat pada tanggal yang tepat


Specific Transactions-related Audit Objectives (tujuan khusus audit transaksi )
Setelah general transaction related audit objectives ditentukan, akan dilanjutkan dengan penetapan Specific Transactions-related Audit Objectives. Tujuan khusus ini dibuat untuk setiap siklus transaksi dan disesuaikan sesuai dengan jenis penugasan.


Contoh hubungan antara asersi manajemen dengan transation related audit objectives pada Hillsburg Hardware Company diaplikasikan untuk transaksi penjualan
Management Assertion about classes of transaction and event
General Transaction-
related Audit
Objectives

Specific Sales Transaction-
related Audit Objectives

Occurrence

Occurrence

Penjualan yang tercatat adalah untuk pengiriman barang bukan kepada pelanggan fiktif

Completeness

Completeness

Transaksi penjualan yang ada telah dicatat

Accuracy

-Accuracy




-Posting and
summarization

-Penjualan yang dicatat adalah untuk sejumlah barang yang telah dikirimkan dan telah ditagihkan dan dicatat dengan benar
-Transaksi penjualan telah secara benar ada di master file dan diikhtisarkan dengan benar
Classification

Classification

Transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan tepat

Cutoff

Timing
Transaksi penjualan telah dicatat pada tanggal yang benar
.


Learning Objective 5
Mengkaitkan kedelapan general transaction – related audit objectives ke assersi manajemen mengenai saldo rekening

Balance Related Audit Objectives ( Objektif audit untuk saldo)
Balance related audit objective sama dengan transaction related audit objective karena sama-sama membantu auditor untuk mengumpulkan audit evidence untuk masing-masing perkiraan. Auditor mengumpulkan evidence untuk mendukung verifikasi  saldo perkiraan.                                           Contohnya dalam audit terhadap saldo Piutang dagang, auditor mengumpulkan bukti dengan mendapatkan daftar piutang dagang pada masterfile yang angkanya sesuai dengan saldo pada bukubesar, lalu verifikasi difokuskan pada nama-nama pelanggan di daftar tersebut.
Balance related audit objective juga terdiri dari 2  macam yaitu general dan specific related audit objectives.  Perbedaannya antara balance dan transaction related audit objective  adalah sbr:

Transaction related audit objective
Balance related audit objective

Objek audit
Siklus transaksi misal transaksi penjualan dan pembelian inventory
Saldo perkiraan misal saldo akhir piutang dagang, inventory

Jumlah audit objective
6
8


Balance -related Audit Objectives
Penjelasan
Existence
(keberadaan)
Memastikan bahwa saldo yang tercantum dalam laporan keuangan, benar-benar ada.
Completeness
(kelengkapan)

Memastikan bahwa saldo yang seharusnya  tercantum dalam laporan keuangan, benar-benar sudah dicatat
Accuracy
(akurasi)
Memastikan bahwa saldo yang tercantum, dicatat /dihitung secara benar
Classification
(klasifikasi)
Memastikan saldo yang tercantum dalam listing klien telah diklasifikasikan dengan tepat
Cutoff
(pisah batas)
Transaksi dekat tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat
Detail Tie In
(Kesesuian rincian)
Memastikan rincian pada listing saldo perkiraan sesuai dengan masterfile, sesuai juga dengan total listing dan sesuai dengan total  pada bukubesar.
Timing
(ketepatan waktu)
Memastikan transaksi dicatat pada tanggal yang tepat
Realizable Value
(nilai realisasi)
Asset dicantumkan sebesar saldo yang diestimasi dapat direalisasi
Rights and obligation
(hak dan kewajiban)
Semua asset harus benar-benar merupakan hak perusahaan sebelum dapat dimasukkan dalam laporan keuangan. 


Contoh hubungan assersi manajemen dengan balance related audit objective  pada Hillsburg Hardware company untuk inventory (persediaan barang dagangan)
Asersi Manajemen
General Balance –Related audit objective
Specific Balance –Related audit objective untuk inventory
Existence
(Eksistensi)
Existence
(Eksistensi)
Semua inventory yang tercatat, memang benar-benar ada pada tanggal neraca

Completeness
(kelengkapan)
Completeness
(kelengkapan)
Semua inventory telah dihitung dan dimasukkan dalam laporan inventory

Valuation  and allocation
(penilaian dan alokasi)
Accurracy










-Classification



-Cutoff



-Detail Tie-in

-Realizable Value

-Jumlah inventory pada kartu inventory sama dengan jumlah inventory secara phisik
-Harga yang dipakai untuk menilai inventory, adalah harga yang tepat
-Perkalian harga dengan  jumlah inventory sudah benar, demikian juga perhitungan angka-angka lainnya

Jenis-jenis inventory telah diklasifikasikan dengan benar menjadi persediaan barang mentah, barang setengah jadi,dan barang jadi
-Cutoff pembelian pada akhir tahun telah tepat
-Cutoff penjualan pada akhir tahun telah tepat
-Total inventory sama dengan total di bukubesar
-Inventory telah diturunkan nilainya bila terjadi penurunan realizable value

Rights and Obligations
Rights and Obligations
-Perusahaan memiliki hak atas semua inventory yang tercantum
-Inventory tidak ada yang dijadikan jaminan kredit





Learning objective 6
Mengkaitkan keempat presentation and disclosure –related audit objectives ke assersi manajemen untuk presentation dan disclosure
Presentation and disclosure related audit objective memiliki sifat dan konsep yang sama dengan management assertions untuk presentation dan disclosure.
Contoh hubungan assersi manajemen dengan presentation and disclosure related audit objective  pada Hillsburg Hardware company untuk Notes Payable (hutang wesel)
Asersi Manajemen
General presentation and disclosure -Related audit objective
Specific presentation and disclosure –Related audit objective untuk notes payable

Occurrence
and rights and
obligations
(keberadaan, hak, kewajiban)

Occurrence
and rights and
obligations
 (keberadaan, hak, kewajiban)

Notes payable pada footnotes (catatan pendukung) memang benar-benar ada dan merupakan kewajiban perusahaan

Completeness
(kelengkapan)
Completeness
(kelengkapan)
Semua disclosures yang diperlukan untuk notes payable telah dimasukkan dalam  financial statement footnotes

Valuation and
allocation
(penilaian dan alokasi)
Valuation and
Allocation
(penilaian dan alokasi)

- disclosure untuk footnote untuk notes payable sudah tepat

Classification
and
understandability

Classification
and
understandability

- Notes payable telah diklasifikasikan dengan tepat sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka panjang , semua disclosures jelas/dapat dimengerti


Learning Objective 7

Menjelaskan hubungan antara audit objectives dengan pengumpulan audit evidence (bukti audit)
Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus mendapatkan bukti audit (audit evidence) yang cukup dan tepat untuk mendukung semua asersi management untuk laporan keuangan. 

Proses audit terdiri dari 4 tahapan  



Tahap I merupakan tahap awal pemeriksaan dimana audit melakukan perencanaan dan perancangan pendekatan audit. Setiap penugasan audit harus direncanakan karena alasan :
1.    Bukti yang cukup dan kompeten harus didapatkan selama pemeriksaan untuk memenuhi tanggungjawab auditor
2.    Biaya pengumpulan bukti harus diminimalisasi.
Dalam tahap I ini maka auditor akan melakukan :
1.    Memperoleh pemahaman awal mengenai bisnis dan industri klien
2.    Menetapkan sejauhmana tingkat resiko salah saji yang material
Tahap II merupakan tahap dimana auditor akan melaksanakan  test of control (pengujian pengendalian) dan test substantive (pengujian substantive) terhadap transaksi. Test of control dimaksudkan untuk menguji sejauhmana efektivitas dari pengendalian internal dalam rangka penetapan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan. Test substantive adalah pengujian terhadap pencatatan transaksi  dengan memverifikasi kesalahan moneter dari transaksi.
Tahap III terdiri dari Analytical procedur (prosedur analitis) dan Test of detail balances . Analytical procedure merupakan evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan  mempelajari hubungan yang logis antara data keuangan dan non keuangan ,meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Misal melakukan perbandingan antara biaya komisi dengan tingkat penjualan untuk menguji kewajaran nilai komisi.
Test of detail balance merupakan prosedur audit khusus untuk menguji saldo perkiraan laporan keuangan. Misal untuk memeriksa saldo Piutang dagang dapat dilakukan pengujian dengan mengirimkan konfirmasi kepada para pelanggan perusahaan klien.
Tahap IV, merupakan tahap penyelesaian seluruh prosedur baik untuk audit objektif maupun setiap perkiraan laporan keuangan. Seluruh informasi yang diperoleh beserta pertimbangan auditor , digunakan untuk memperoleh kesimpulan tentang kewajaran laporan keuangan. Setelah keseluruhan  audit diselesaikan, audit report dibuat.   


0 comments:

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review