Learning Objective 1 Bagaimana Cara
Pandang Klien Terhadap Auditor
Audit internal yang berorientasi pada manajemen secara
ekstensif berhubungan dengan orang lain. Untuk memperoleh informasi yang mereka
butuhkan dan untuk memastikan adanya tindakan perbaikan untuk temuan-temuan
audit mereka, auditor internal harus mengembangkan dan memelihara hubungan baik
dengan kliennya.
Studi-studi awal yang
dilakukan atas hubungan auditor internal dengan mereka yang diaudit menunjukkan
bahwa pihak yang terakhir dikebanyakan kasus tidak menunjukkan sikap yang
ramah. Jawaban-jawaban yang diberikan untuk setiap pertanyaan dan penyelesaian
masalah memberikan hasil yag mengecewakan. Di sisi lain manajemen senior dan
dewan komisaris menyadari kebutuhan mereka terhadap bantuan yang diberikan oleh
audit internal kedalam organisasi.
Sikap ini telah berubah secara
material sebagai akibat adanya perubahan sikap auditor yang menerapkan
pendekatan kerjasama dengan sasaran
utama memberikan kontribusi pada organisasi yang diaudit. Sebuah contoh dari
perubahan sikap ini adalah meluasnya penggunaan evaluasi klien atas
fungsi-fungsi audit. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan merupakan umpan balik
bagi auditor. Pertanyaan tersebut antara lain:
- Apakah audit yang dilakukan telah
memberikan kontribusi yang berarti bagi organisasi?
- Apakah auditor telah menunjukkan
pendekatan yang partisipatif atas audit yang dilakukan?
- Apakah rekomendasi audit
merupakan hasil dari usaha bersama yang dilakukan oleh klien dan auditor?
- Apakah auditor telah berhati-hati
untuk tidak mengganggu operasional klien?
Learning Objective 2 Penyebab
dari rendahnya penghargaan yang diberikan kepada auditor
Kontrol
Karyawan lini bisa tunduk
pada kontrol namun mereka belum tentu menyukainya. Kontrol memiliki konotasi
yang negatif. Karyawan lini mengganggap auditor internal sebagai bagian dari
system control. Kebanyakan orang tidak menyukai control maupun pihak-pihak yang
menerapkan control tersebut kepada mereka. Hal ini
menciptakan rasa permusuhan, dimana berdasarkan riset hal ini tercipta karena:
- Rasa takut
terhadap kritik yang disebabkan karena adanya temuan audit
- Rasa takut
terhadap perubahan dalam kebiasaan sehari-hari karena adanya rekomendasi
audit.
- Tindakan
penghukuman dari atasan yang dipicu oleh laporan dari audit.
- Gaya audit
yang tidak bersahabat.
Learning Objective 3 Menangani
perubahan, kekuasaan dan konflik
Kekuasaan
Didalam organisasi manapun, orang-orang akan takut atau menghormati
kekuasaan. Mereka takut pada pemimpin yang otoriter tapi menghormati pemimpin
yang karismatik. Auditor internal juga menikmati kekuasaan. Namum kemampuan
mereka untuk berhadapan dengan orang lain akan bergantung pada jenis kekuasaan
seperti apa yang mereka gunakan.
Berikut adalah tujuh sumber
kekuasaan dari auditor :
·
Posisi :
Sumber kekuasaan berasal dari posisi internal auditor
sesuai dengan statusnya dalam organisasi sehingga memiliki wewenang
untuk melaporkan temuan dan opini.
·
Keahlian:
berasal dari
pengetahuan, keahlian, latarbelakang, pendidikan yang dimiliki auditor.
·
Karismatik:
berasal dari rasa percaya diri, profesionalisme dan
menunjukkan keinginan untuk membantu para auditor.
·
Pengaruh:
kekuasaan ini berasal dari kemampuan auditor untuk
memberikan bantuan dan pelaksanaan tindakan perbaikan.
·
Ancaman:
berasal dari kemampuan untuk mengancam, memerintah,
memaksakan perilaku dimana kekuasaan jenis ini dianjurkan untuk dijauhi karena
secara tidak langsung menumbuhkan rasa dendam dan merusak hubungan baik
auditor/klien.
·
Pemberian tekanan:
auditor intern memilki kekuasaan untuk memberikan sanksi
dan menjatuhkan hukuman sebagai akibat dari karakteristik inheren, status
organisasi. Tetapi hendaknya kekuasaan ini dilaksanakan dengan pertimbangan
yang seksama.
·
Kekuatan langsung:
merupakan kekuatan terakhir dan tertinggi, biasanya
dimiliki oleh orang yang memiliki posisi lebih tinggi dari yang lainnya. Auditor
internal berada dalam posisi staf sehingga jarang memiliki kekuasaan ini.
Keahlian yang dibutuhkan untuk memegang kekuasaan audit
internal adalah tehnis, interpersonal
dan konseptual.
Learning Objective 4
Manajemen
Perubahan
Sebagian orang takut
dengan perubahan dan sebagian lain menyambut baik perubahan. Auditor internal
harus siap untuk mengelola dampak dari perubahan yang diakibatkan oleh
rekomendasi mereka.
Berikut adalah
beberapa penyebab yang menjadi kekhawatiran klien disertai dengan saran-saran
untuk keberhasilan tindakan dari staf audit:
1. Ketakutan terhadap hal-hal yang tidak
diketahui dapat dinetralisir melalui penjelasan dari dampak perubahan pada
operasional serta menguraikan potensi keuntungan dan resiko dari perubahan.
2. konflik dengan operasional yang sedang
berjalan dapat dijelaskan dengan menguraikan hasil-hasil positif yang
ditimbulkan.
3. masalah-masalah ego dapat diselesaikan
dengan membawa manajemen klien kedalam proses pengambilan keputusan sehingga
perubahan tersebut kenyataannya merupakan produk dari manajemen klien saat ini.
4. masalah-masalah birokratis dapat
diperkecil melalui kerjasama dengan seluruh pihak yang terkait
5. Jika perubahan tersebut tidak
menguntungkan secara biaya dan menghasilkan operasi yang kurang efisien,
jelaskan hasil-hasil positif dari keuntungan yang melebihi kerugian yang
terjadi.
Menyelesaikan
konflik
Konflik auditor-klien sudah umum terjadi. Konfik
dapat diselesaikan melalui arbitrasi, mediasi atau kompromi. Tiga pertanyaan
yang harus dijawab dari suatu konflik adalah :
·
Apakah konfilk tersebut nyata? Jangan-jangan konflik ini
hanya merupakan kesalahpamahan atau komunikasi yang buruk
·
Apa yang menjadi konflik, sehingga tidak dikaitkan dengan
masalah-masalah sekunder
·
Apa penyebab dari konflik? Sumber permasalahan sebaiknya
diidentifikasi secepat mungkin.
Dampak
dari hubungan auditor/klien
Studi riset mengumpulkan banyak bukti mengenai pentingnya
pelaksanaan audit tanppa rasa permusuhan, Studi yang dilakukuan meluputi
pengujian audit dimana beberapa tim melakukan audit dengan gaya dingin,
superior, dan tanpa perasaan sedangkan beberapa tim lain menggunakan pendekatan
partisipatif dan kerjasama tim. Setelah
audit dan evaluasi dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Klien
yang diaudit oleh tim audit yang partisipatif mengemukakan bahwa klien langsung
menanggapi secara positif hasil audit dan melakukan tindak lanjut atas
saran-saran yang diberikan. Sebaliknya klien yang diaudit tim yang dingin,
tidak melakukan tindak lanjut yang disarankan auditor karena diam-dian mereka
tidak menyukai metode yang digunakan auditor.
Saran-saran untuk memperbaiki hubungan
Sebelum
audit internal dapat memperbaiki citra, mereka harus mengetahui bagaimana cara
orang lain memandang mereka. Melaporkan hasil umpan balik kepada auditor akan
memastikan akuntabilitas dari fungsi audit internal itu sendiri.
Pelaporan umpan balik memberikan keuntungan seperti:
·
Suatu cara untuk menilai kinerja dari audit internal
·
Suatu cara memperbaiki audit dimasa depan pada
bidang-bidang yang masih dapat ditingkatkan lagi
·
Suatu jalan untuk mendorong terciptanya hubungan yang
harmonis dengan klien melalui suasana partisipatif
·
Suatu cara untuk memperkecil konflik-konflik yang terjadi
·
Suatu jalan untuk menyampaikan kepada klien beberapa
masalah dan kendala yang dihadapi auditor.
Learning Objective 5 Perbedaan pendekatan tradisional dan pendekatan
partisipatif
Sikap
yang konsultatif
Jika para auditor internal ingin berhasil mencapai
sasaran, mereka harus menerapkan pendekatan yang partisipatif dibandingkan
pendekatan tradisional (garis keras).
Tabel dibawah ini menunjukkan perbedaan kedua pendekatan
tersebut.
tradisional
|
partisipatif
|
Memperkecil
biaya dan meningkatkan efisiensi adalah sasaran dari audit tradisional
|
Memberikan
cara yang lebih baik bagi para menajer dalam memperkecil biaya dan meningkatkan
efisiensi adalah sasaran dari audit partisipatif
|
Prosedur
dan kontrol diperintahkan dari atas dan diatur oleh auditor internal
|
Prosedur
dan kontrol menjadi hak milik manajer operasional. Auditor internal adalah
seorang konsultan professional yang didedikasikan untuk membantu para manajer
meningkatkan control dan prosedur yang mereka milikil
|
Auditor
internal menentukan standar yang menjadi dasar bagaimana operasi akan
dikelola. Manajer hanya akan memberikan pengetahuan tentang operasi.
|
Baik manajer
maupun auditor internal menyetujui standar-standar pengukuran dan bagaimana
standar-standar tersebut akan diterapkan.
|
Auditor
internal mengeluarkan laporan yang mencantumkan penyimpangan-penyimpangan
saja, melaporkan rekomendasi audit hanya kepada manajemen puncak.
|
Auditor
internal menerbitkan laporan yang seimbang dan menguraikan tindakan-tindakan
yang telah dilakukan oleh menajemen lini untuk meningkatkan operasi dan
memperbaiki semua kelemahan-kelemahan yang ditemukan.
|
Perbaikan
kondisi akan dihasilkan dari pemfokusan pada penyimpangan-penyimpangan yang
diungkapkan auditor internal.
|
Perbaikan
kondisi akan dihasilkan dari tindakan perbaikan dimana auditor dan klien akan
sama-sama berpartisipasi didalamnya.
|
Auditor
internal memastikan bahwa seluruh prosedur dan kebijakan telah dengan keras
dipenuhi.
|
Auditor
internal memeriksa prosedur-prosedur dan kebijakan-kebijakan terkait
relevansi, kelangsungan dan pemahaman yang baik, menyarankan perubahan dan
kontrol yang sesuai; serta menunjukkan kepada manajer-manajer operasional dan
para karyawannya akan adanya keinginan untuk mengikuti kebijakan dan prosedur
yang dapat diterima.
|
Auditor internal bertindak selaku
seorang ahli dari luar.
|
Auditor
internal bertindak selaku seorang konsultan internal
|
Auditor internal, melalui
pemeriksaan, mengungkapkan kontrol-kontrol yang menyimpang dan menunjukkannya
didalam laporan audit.
|
Kllen
bersama-sama dengan auditor internal mengembangkan sebuah prosedur kontrol
diri yang mengakibatkan staf klien mengidentifikasi masalah-masalah kontrol
yang telah mereka observasi.
|
Auditor internal menjaga tindak
lanjut yang ketat atas rekomendasi-rekomendasi yang diberikan.
|
Auditor
internal membantu klien dalam pembuatan kontrol untuk memastikan dilakukannya
implementasi dari perbaikan atas temuan-temuan.
|
Mitra vs Penjaga
Audit
internal menghadapi kenyataan bahwa mereka memiliki kekuatan, tugas dan
tanggungjawab yang saling bertentangan dimana mereka memiliki kewajiban kepada
manajemen senior yang menilai dan menggaji mereka; mereka juga memiliki
kewajiban untuk tetap memberikan informasi kepada komite audit akan kelemahan
selama pemeriksaan.
Auditor
dianjurkan menjadi mitra penyelesaian masalah bagi manajer operasional dan
membantu mereka memperbaiki operasinya, meskipun begitu auditor memiliki tugas
untuk menjadi anjing penjaga perusahaan.
Program
audit harus memberikan auditor internal kebebasan akses kepada seluruh
karyawan, catatan, sistem dan fasilitas yang ada. Pendekatan yang pertama
adalah survei pendahuluan yang bertujuan mengumpulkan informasi. Bila timbul
masalah beberapa saran dapat dipertimbangkan seperti :
- Membuat atau memberikan
bantuan dalam pembuatan standar, baik untuk anggaran maupun operasional,
dan melakukan investigasi atas seluruh penyimpangan yang material
- Menggunakan tehnik-tehnik
analisis dan kuantitatif untuk menyoroti adanya pola yang diluar kebiasaan
- Menbandingkan kinerja
dengan rata-rata normal industri.
- Mengidentifikasi
indikator-indikator dalam proses penting
0 comments:
Post a Comment