Saturday, September 20, 2014

Kekuatan Sosiokultural

Posted by Akuntansi at 12:31 AM

Kekuatan Sosiokultural

Enam Nasihat Berharga untuk Melakukan Bisnis Lintas Budaya
1.    Lakukanlah Persiapan
2.    Jangan terburu-buru
3.    Bangkitkan kepercayaan
4.    Memahami pentingnya bahasa
5.    Menghormati budaya
6.    Mamahami unsur budaya

Apakah Budaya Itu?
Kebudayaan adalah Keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Budaya dipelajari, bukan pembawaan sejak lahir. Berbagai aspek budaya saling berhubungan. Kebudayaan adalah berbagi, kebudayaan menentukan batas-batas dari kelompok berbeda.
            Apabila orang-orang bekerja didalam masyarakat dan budaya yang berbeda dari budaya mereka sendiri, maka masalah-masalah yang mereka hadapi dalam berurusan dengan seperangkat budaya berlipat ganda sesuai dengan jumlah perangkat budaya yang mereka temukan dalam setiap pasar luar negrinya.
Sayangnya, terlalu sering terjadi bahwa orang yang hanya akrab dengan satu pola budaya percaya bahwa mereka mempunyai kesadaran terhadap perbedaan budaya ditempat lain, padahal kenyataannya tidaklah demikian. Kecuali mereka memiliki kesempatan untuk melakukan perbandingan dengan budaya lain, mereka barangkali bahkan tidak menyadari pentingnya fitur budayanya sendiri. Mereka juga mungkin tidak mengetahui kanyataan bahwa banyak masyarakat menganggap budayanya sendiri lebih unggul daripada semua budaya lainnya (etnosentrisitas)
Untuk mempelajari karakteristik budaya-budaya sehingga bisa beradaptasi dengannya, menurut E.T.Hall, seorang antropolog terkenal, dapat dicapai dengan dua cara yaitu :
(1)  Menghabiskan seumur hidup disuatu negara atau
(2)  Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif, yang mencakup karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk bahasa. Program dimaksud harus lebih dari sekedar penjelasan singkat mengenai kebiasaan atau adat-istiadat suatu negara, tetapi hendaknya merupakan studi mengenai apakah budaya itu dan apa yang dilakukannya, sehingga menanamkan sebagian pengetahuan mengenai berbagai cara dengan mana perilaku manusia telah dilembagakan disuatu negara.

·         Budaya Mempengaruhi Semua Fungsi Bisnis
Pemasaran
Dalam pemasaran misalnya, beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan menggunakan bauran pemasaran yang sama disemua pasar.

Manajemen Sumber Daya Manusia
Budaya nasional juga merupakan kunci yang menentukan untuk mengevaluasi para manajer. Di Amerika Serikat, hasil umumnya merupakan criteria bagi pemilihan dan promosi eksekutif. Tetapi di Inggris, seorang manajer Amerika mengeluh karena orang-orang dipromosikan dengan mempertimbangkan sekolah yang telah diselesaikan dan latar belakang keluarganya, bukan karena keberhasilannya.

Produksi dan Keuangan
Permasalahan personalia dapat muncul sebagai akibat dari perbedaan sikap terhadap penguasa, yang merupakan variable sosiokultural yang lain.Orang-orang Amerika latin secara tradisional telah menganggap manajer sebagai panutan, tokoh otokratis yang bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka. Ketika para manajer Amerika yang terbiasa dengan gaya kepemimpinan partisipasif dipindahkan ke Amerika Latin, mereka harus menjadi lebih otoriter,, jika tidak, mereka akan dianggap lemah  dan tidak kompeten oleh para karyawannya, sehingga mereka akan menghadapi kesulitan serius agar printahnya dilaksanakan. Para manajer produksi menemukan bahwa sikap terhadap perubahan dapat berpengaruh serius terhadap penerimaan metode produksi baru; bahkan para bendaharawan mengetahui ampuhnya kekuatan sosiokultural, ketika mengadakan pendekatan kepada bank-bank local, dengan dipersenjatai neraca yang bagus, mereka mengetahui bahwa bank-bank tersebut lebih mementingkan siapa mereka daripada berapa kuat perusahaan mereka. Salah satu alasan timbulnya permasalahan keuangan Disney di Paris adalah sikap arogan dan tidak sensitive dari para eksekutif Disney terhadap budaya bisnis Eropa

Komponen-komponen Sosiokultural
1.    Estetika
2.    Sikap dan Kepercayaan
3.    Agama
4.    Budaya material
5.    Pendidikan
6.    Bahasa
7.    Organisasi kemasyarakatan
8.    Karakteristik hukum
9.    Struktur Politik

Estetika
Estetika berkaitan dengan rasa keindahan, budaya dan selera yang baik dan dilengkapkan dalam seni, drama, music, cerita rakyat dan tari-tariannya.

Sikap dan Kepercayaan         
Setiap budaya memiliki seperangkat sikap-sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi hamper seluruh perilaku manusia dan membantu membawa ketertiban kepada masyarakat dan individu-individunya. Semakin bannyak yang dapat dipelajari para manajer tentang sikap-sikap kunci tertentu, semakin siap mereka untuk memahami mengapa orang-orang  berperilaku seperti yang telah diperbuat, utamanya ketika reaksi-reaksi mereka berbeda dari harapan yang telah  dipelajari para manajer itu dalam berurusan dengan masyarakatnya sendiri.
Beberapa sikap yang sangat penting bagi para pelaku bisnis adalah :
·        Sikap terhadap waktu
Bagi orang Amerika waktu adalah sangat berharga, maka bila membuat perjanjian dengan seseorang dan ia terlambat lebih dari sejam maka bisa diasumsikan bahwa orang ini tidak menganggap pertemuan tersebut penting.
Jika mengadakan perjanjian dengan orang Jerman jam 12 siang, maka pastikan tiba disana sebelum waktu yang dijanjikan. Namun bila melakukannya dengan orang Brasil, harus menyebutkan siang waktu Inggris. Jika tidak, orang Brasil bisa muncul antara tengah hari hingga jam 2 siang.
Pebisnis Timur Tengah, biasanya tidak datang pada jam yang dijanjikan tetapi lebih terlambat, mereka tidak ingin mengubah kebiasaan seumur hidup mereka untuk orang asing.
Mariana, bagi orang Amerika latin berarti “besok” namun bisa juga berarti “beberapa hari lagi“.
Adios, Siesta, baik di Meksiko maupun di Spanyol berarti istirahat siang selama 3 jam. Kemudian pemerintah federal pada bulan April 1999 mengeluarkan peraturan baru yang mengharuskan para pegawai pemerintah untuk bekerja mulai jam 9 pagi hingga 6 sore, dengan mematikan lampu dan AC tepat pada pukul 6 sore. Cara ini berhasil mengubah kebiasaan mereka dengan melakukan banyak tugas disiang hari hingga menghilangkan rasa kantuk disiang hari, dan bekerja lebih produktif setaip hari kerjanya.
o   Langsung dan Mendorong
Sifat orang Amerika yang langsung dan mendorong diartkan oleh banyak orang asing sebagai sikap kurang ajar dan kasar. Formalitas yang menghormati waktu adalah bagian yang sangat penting dalam melakukan bisnis dan membantu membangun hubungan yang ramah, yang dianggap oleh orang-orang di banyak negaa sebagai persyaratan pendahuluan yang diperlukan bagi perundingan bisnis. Setiap usaha untuk menggerakkan negosiasi dengan mengabaikan beberapa sikap sopan santun yg telah diterima, berarti mengundang malapetaka.
o   Tenggat Waktu
Penekanan orang Amerika atas kecepatan dan tenggat waktu sering digunakan untuk melawan mereka sendiri dalam urusan bisnis diluar negeri. Orang Jepang sengaja tidak menyelesaikan negosiasi sampai beberapa jam sebelum orang Amerika itu pergi, ketika orang Jepang itu tahu bahwa mereka bisa mendapat konsesi ekstra dari orang asing tersebut karena keterburu-buruannya untuk  kembali kenegrinya sesuai jadwal.
·        Sikap terhadap Pencapaian dan Pekerjaan
Orang Jerman menempatkan bersenang-senang sebagai yang pertama dan bekerja sebagai yang kedua, kebalikannya berlaku di Amerika. Dinegara berkembang sikap terhadap bekerja berubah setelah terjadinya efek demonstrasi, yaitu akibat melihat orang lain dengan barnag-barang yang diinginkan, membuat mereka bekerja lebih tekun untuk dapat memiliki barang-barang tersebut.
Efek yang sebaliknya terlihat di negara-negara industry, dimana jam kerja mulai berkurang. Di Amerika tahun 1996 pekerja produksi bekerja 42,6 jam, di Jerman 39,0 jam dan di Peransis 38,3 jam. Tahun 1994 jumlah jam di Amerika adalah 43,3 jam. Dijepang th 1988 bekerja 43,3 jam turun menjadi 39,5 jam pada tahun 1996 dan tahun 2001 menjadi 25 jam perminggu.
o   Gengsi Pekerjaan
Aspek lain yang diperlihatkan adalah gengsi pekerjaan. Banyak negara berkembang memperlihatkan penolakan untuk pekerjaan fisik. Akibatnya ada terlalu banyak pengacara dan ekonom serta kurangnya pembuat alat-alat dan tukang las, meskipun gajinya lebih tinggi. DiSpanyol, perbedaan antara  pekerja kerah biru dan pekerja kantor  sangat besar dengan sebutan obrero (orang yang menjadi buruh) menandakan pekerja kerah biru  dan empleado (karyawan) manandakan pekerja kantor.
·        Sikap Terhadap Perubahan
Perusahaan Amerika, yang terbiasa dengan penerimaan yang cepat dari orang Amerika akan sesuatu yang baru, seringkali heran untuk menemukan bahwa sesuatu yang baru tidak membawa semacam keajaiban di pasar, dimana sesuatu yang telah dicoba dan dibuktikan lebih disukai dari pada sesuatu yang tidak dikenal. Penghargaan yang terlalu berlebihan trhadap metode tradisional sangat menyulitkan seorang manajer produksi untuk menerapkan proses baru, seorang agen pemasaran untuk memperkenalkan produk baru atau seorang bendaharawan untuk mengubah system akuntansi.
o   Ide Baru
Tak dapat disangkal lagi, perusahaan-perusahaan internasional adalah agen perubahan dan karyawan mereka harus mampu mengatasi penolakan terhadap perubahan tersebut. Semakin konsisten suatu ide baru dengan sikap dan pengalaman masyarakat, maka semakin cepat ide itu akan diadopsi.

Agama
Agama, suatu komponen kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas banyak dari sikap kepercayaan yang mempengaruhi perilaku manusia. Suatu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar dari beberapa agama besar akan memberikan pemahaman yang yang lebih baik mengapa sikap ornag-orang begitu jauh berbeda dari satu negara kenegara lain. Etika kerja Protestan dan Konfusius adalah untuk memuliakan Tuhan dengan bekerja keras dan mempraktikkan prinsip-prinsip.


Kebudayaan Material
Kebudayaan material merujuk kepada semua obyek buatan manusia dan berhubungan dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu ekonomi)
·        Teknologi. Teknologi suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan yang diterapkan masyarakat dan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan ekonomi dan budaya. Ia ada dalam beberapa bentuk disetiap organisasi budaya.
·        Dualisme teknologi. Adanya teknologi maju dan teknologi primitive dalam system produksi yang digunakan secara berdampingan
·        Teknologi tepat guna. Teknologi (maju,menengah atau primitive) yang paling cocok dengan masyarakat yang menggunakannya.
·         Efek boomerang. Apabila teknologi yang dijual kepada perusahaan dinegara lain untuk memproduksi barnag-barang yang menyaingi barang-barang dari penjual teknologi itu.

Pendidikan
Meskipun pendidikan dalam artian yang paling luas dapat dianggap sebagai bagian dari proses belajar yang memperlengkapi seorang individu untuk mengambil tempatnya didalam masyarakat dewasa, hamper setiap orang dibudaya Euramerican (orang Eropa dan Amerika) menyamakan pendidikan dengan sekolah formal.
·        Brain drain. Perpindahan tenaga-tenaga professional berpendidikan tinggi kenegara lain. Karena gaji dan peluang riset yang tersedia di Amerika Serikat, negara tersebut menarik para ilmuwan dan insinyur negara-negara lain. Lihat gambar 1.
·        Reserve brain drain. Kembalinya tenaga-tenaga professional berpendidikan tinggi kenegara asalnya. Arus balik kaum cendekiawan sedang membuat sibuk para pendidik dan pelaku bisnis Amerika. Korea dan Taiwan kini membujuk para insinyur dan ilmuwan yang bergelar doctor dan berpengalaman 10 tahun atau lebih diperusahaan berteknologi tinggi di Amerika, untuk pulang kenegaranya. Lebih banyak uang dan peluang untuk memulai bisnis dinegara-negara industri ini merupakan daya tarik. Orang-orang yang kembali ini memberikan pengaruh yang nyata atas daya saing negeri mereka.

Bahasa
Barangkali perbedaan budaya yang paling kentara dipahami oleh pendatang baru dalam bisnis internasional adalah dalam cara berkomunikasi.
·        Bahasa percakapan. Adalah kunci bagi kebudayaan dan tanpa bahasa orang menemukan dirinya terisolasi dari semua hal, kecuali lingkungan budaya.
·        Bahasa menggambarkan budaya. Bahasa-bahasa yang diucapkan memisahkan budaya persis seperti hambatan-hambatan fisik.
·        Bahasa asing. Ketika banyak bahasa yang diucapkan terdapat dalam sebuah negara, (India dan banyak bangsa-bangsa Afrika), bahasa asing biasanya berlaku sebagai kendaraan utama untuk komunikasi lintas budaya.
·        Bahasa Isyarat. Komunikasi non verbal, seperti gerak isyarat dan bahasa tubuh, pintu yang tertutup disuatu kantor, ukuran kantor, Jarak saat bercakap-cakap.
·        Bahasa Pemberian hadiah. Hadiah-hadiah yang dapat diterima, hadiah atau suap serta pembayaran yang dipermasalahkan.

Gambar 1. Tempat Kelahiran Pemegang Gelar Doktor di Bidang Sains dan Teknologi di Luar AS.
Sumber : Nasional Science Foundation, Science and engineering Indicators-2002.


Organisasi Kemasyarakatan
Setiap masyarakat memiliki suatu struktur atau organisasi yang pengaturan hubungan-hubungannya yang terpola mendefinisikan dan mengatur cara anggota-anggotanya berhubungan satu sama lain.
·         Pertalian keluarga. Keluarga adalah satuan dasar yang kelembagaan yang berdasanya pertalian keluarga. Tidak seperti keluarga Amerika, yang pada umumnya terdiri atas orangtua dan anak-anak mereka, keluarga dibanyak negara- terutama dinegara berkembang-diperluas denganmemasukkan seluruh family berdasarkan darah dan berdasarkan perkawinan.
·        Keluarga besar. Termasuk keluarga sedarah dan keluarga karena hubungan perkawinan. Untuk perusahaan diluarnegeri, keluarga besar (extended family) adalah sumber karyawan-karyawan dan koneksi bisnis. Kepercayaan yang dimiliki oleh orang-orang terhadap keluarga mereka, walaupun hubungankeluarganya jauh dapat memotivasi mereka untuk membeli dari suatu pemasok yang dimiliki oleh sepupu dari sepupunya, meskipun harganya lebih tinggi.
·        Tanggung jawab anggota. Meskipun keluarga besar adalah luas, rasa tanggung jawab setiap anggota terhadapnya adalah kuat. Inisiatif pribadi untuk bekerja berkurang ketika mungkin diminta untuk membagi penerimaanpribadinya dengan anggota keluarga besar yang tidak bekerja, tidak peduli apa pertalian keluarganya.
·        Asosiasi. Unit-unit social yang tidak berdasarkan hubungan keluarga, dikenal sebgai asosiasi oleh para ahli antropologi, bisa dibentuk berdasarkan umur, jenis kelamin atau minat yang sama.
o   Umur/usia. Para pabrikan barang-barang konsumen cukup sadar mengenai pentingnya membuat segmentasi pasar berdasarkan kelompok umur, yang seringkali mengabaikan budaya. Kenyatan ini telah memungkinkan para pemasar berhasil menjual produk-produk seperti pakaian dan rekaman pasar muda-mudi baik dinegara maju maupun berkembang.
o   Gender. Pada umumnya, negara-negara yang kurang maju kurang memiliki persamaan gender dalam hal kesempatan kerja dan pendidikan. Meskipun dewasa ini, Cina menawarkan ucapan selamat hanya atas kelahiran seorang anak; kelahiran anak perempuan mengakibatkan perasaan duka.


Budaya-budaya Nasional
Geert Hofstede, seorang sosiolog Swedia melakukan penelitian dan menemukan adanya 4 dimensi nilai yang ditarik dari jawaban ribuan karyawan di 67 negara, yaitu :
1.    Individualisme vs Kolektivisme
Organisasi–organisasi yang beroperasi didalam budaya kolektivisme lebih besar kemungkinannya untuk mengandalkan pada pengambilan keputusan kelompok daripada mereka yang berada dalam budaya individualism yang penekanannya ada pada pengambilan keputusan individual.
2.    Jarak Kekuasaan Besar vs Kecil
Jarak kekuasaan adalah sejauh mana anggota-anggota masyarakat menerima distribusi kekuasaan yang tidak merata diantara individu. Dalam masyarakat yang jarak kekuasaannya besar, para karyawan percaya bahwa penyelia mereka adalah benar meskipun mereka salah, dengan demikian, para karyawan tidak akan mengambil inisiatif dalam pengambilan keputusan-keputusan yang tidak akan mengambil inisiatif dalam pengambilan keputusan-keputusan yang norutin. Dipihak lain, gaya kepemimpinan manajemenpartisipasif kemungkinan besar akan produkstif untuk organisasi di negara yang memiliki jarak kekuasaan.
3.    Penghindaran Ketidakpastian yang Kuat vs yang Lemah
Ini adalah tingkat dimana para anggota masyarakat merasa terancam oleh ambiguitas dan menolak untuk mengambil risiko. Budaya ini terdapat di negara Jepang, Yunani dan Portugal, sehingga membuat orang-orang cenderung tinggal diorganisasi mereka untuk waktu yang lama. Sedangkan orang-orang yang berasal dari negara dengan tingkat penghindaran risiko yang rendah, seperti Amerika Serikat, Singapura dan Denmark, jauh lebih sering berpindah-pindah pekerjaan.
4.    Maskulinitas vs Feminisitas
Ini adalah tingkat dengan mana nilai-nilai dominan dalam suatu masyarakat menekankan ketegasan, akuisisi uang dan status, serta pencapaian penghargaan organisasi yang simbolis maupun yang kelihatan, (maskulinitas), dibandingkan dengan tingkat dengan mana nilai-nilai tersebut menekankan pada hubungan, perhatian terhadap orang lain dan kualitas hidup secara keseluruhan (feminisitas).

0 comments:

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review