Kekuatan Sosiokultural
Enam
Nasihat Berharga untuk Melakukan Bisnis Lintas Budaya
1.
Lakukanlah
Persiapan
2.
Jangan
terburu-buru
3.
Bangkitkan
kepercayaan
4.
Memahami
pentingnya bahasa
5.
Menghormati
budaya
6.
Mamahami
unsur budaya
Apakah
Budaya Itu?
Kebudayaan
adalah Keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan
manusia yang mencirikan populasi manusia. Budaya dipelajari, bukan pembawaan
sejak lahir. Berbagai aspek budaya saling berhubungan. Kebudayaan adalah
berbagi, kebudayaan menentukan batas-batas dari kelompok berbeda.
Apabila orang-orang bekerja didalam
masyarakat dan budaya yang berbeda dari budaya mereka sendiri, maka
masalah-masalah yang mereka hadapi dalam berurusan dengan seperangkat budaya
berlipat ganda sesuai dengan jumlah perangkat budaya yang mereka temukan dalam
setiap pasar luar negrinya.
Sayangnya,
terlalu sering terjadi bahwa orang yang hanya akrab dengan satu pola budaya
percaya bahwa mereka mempunyai kesadaran terhadap perbedaan budaya ditempat
lain, padahal kenyataannya tidaklah demikian. Kecuali mereka memiliki
kesempatan untuk melakukan perbandingan dengan budaya lain, mereka barangkali
bahkan tidak menyadari pentingnya fitur budayanya sendiri. Mereka juga mungkin
tidak mengetahui kanyataan bahwa banyak masyarakat menganggap budayanya sendiri
lebih unggul daripada semua budaya lainnya (etnosentrisitas)
Untuk
mempelajari karakteristik budaya-budaya sehingga bisa beradaptasi dengannya,
menurut E.T.Hall, seorang antropolog terkenal, dapat dicapai dengan dua cara
yaitu :
(1) Menghabiskan seumur hidup disuatu
negara atau
(2) Menjalani suatu program pelatihan yang
sangat canggih dan ekstensif, yang mencakup karakteristik utama dari suatu
budaya, termasuk bahasa. Program dimaksud harus lebih dari sekedar penjelasan
singkat mengenai kebiasaan atau adat-istiadat suatu negara, tetapi hendaknya
merupakan studi mengenai apakah budaya itu dan apa yang dilakukannya, sehingga
menanamkan sebagian pengetahuan mengenai berbagai cara dengan mana perilaku
manusia telah dilembagakan disuatu negara.
·
Budaya
Mempengaruhi Semua Fungsi Bisnis
Pemasaran
Dalam
pemasaran misalnya, beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan
menggunakan bauran pemasaran yang sama disemua pasar.
Manajemen Sumber Daya
Manusia
Budaya
nasional juga merupakan kunci yang menentukan untuk mengevaluasi para manajer.
Di Amerika Serikat, hasil umumnya merupakan criteria bagi pemilihan dan promosi
eksekutif. Tetapi di Inggris, seorang manajer Amerika mengeluh karena
orang-orang dipromosikan dengan mempertimbangkan sekolah yang telah
diselesaikan dan latar belakang keluarganya, bukan karena keberhasilannya.
Produksi dan Keuangan
Permasalahan personalia dapat muncul
sebagai akibat dari perbedaan sikap terhadap penguasa, yang merupakan variable
sosiokultural yang lain.Orang-orang Amerika latin secara tradisional telah
menganggap manajer sebagai panutan, tokoh otokratis yang bertanggung jawab atas
kesejahteraan mereka. Ketika para manajer Amerika yang terbiasa dengan gaya
kepemimpinan partisipasif dipindahkan ke Amerika Latin, mereka harus menjadi
lebih otoriter,, jika tidak, mereka akan dianggap lemah dan tidak kompeten oleh para karyawannya,
sehingga mereka akan menghadapi kesulitan serius agar printahnya dilaksanakan.
Para manajer produksi menemukan bahwa sikap terhadap perubahan dapat
berpengaruh serius terhadap penerimaan metode produksi baru; bahkan para
bendaharawan mengetahui ampuhnya kekuatan sosiokultural, ketika mengadakan
pendekatan kepada bank-bank local, dengan dipersenjatai neraca yang bagus,
mereka mengetahui bahwa bank-bank tersebut lebih mementingkan siapa mereka
daripada berapa kuat perusahaan mereka. Salah satu alasan timbulnya permasalahan
keuangan Disney di Paris adalah sikap arogan dan tidak sensitive dari para
eksekutif Disney terhadap budaya bisnis Eropa
Komponen-komponen
Sosiokultural
1.
Estetika
2.
Sikap dan Kepercayaan
3.
Agama
4.
Budaya material
5.
Pendidikan
6.
Bahasa
7.
Organisasi kemasyarakatan
8.
Karakteristik hukum
9.
Struktur Politik
Estetika
Estetika berkaitan dengan
rasa keindahan, budaya dan selera yang baik dan dilengkapkan dalam seni, drama,
music, cerita rakyat dan tari-tariannya.
Sikap dan Kepercayaan
Setiap budaya memiliki seperangkat
sikap-sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi hamper seluruh perilaku manusia
dan membantu membawa ketertiban kepada masyarakat dan individu-individunya.
Semakin bannyak yang dapat dipelajari para manajer tentang sikap-sikap kunci
tertentu, semakin siap mereka untuk memahami mengapa orang-orang berperilaku seperti yang telah diperbuat,
utamanya ketika reaksi-reaksi mereka berbeda dari harapan yang telah dipelajari para manajer itu dalam berurusan
dengan masyarakatnya sendiri.
Beberapa sikap yang sangat penting
bagi para pelaku bisnis adalah :
·
Sikap terhadap waktu
Bagi orang Amerika waktu adalah sangat
berharga, maka bila membuat perjanjian dengan seseorang dan ia terlambat lebih
dari sejam maka bisa diasumsikan bahwa orang ini tidak menganggap pertemuan
tersebut penting.
Jika mengadakan perjanjian dengan
orang Jerman jam 12 siang, maka pastikan tiba disana sebelum waktu yang
dijanjikan. Namun bila melakukannya dengan orang Brasil, harus menyebutkan
siang waktu Inggris. Jika tidak, orang Brasil bisa muncul antara tengah hari
hingga jam 2 siang.
Pebisnis Timur Tengah, biasanya tidak
datang pada jam yang dijanjikan tetapi lebih terlambat, mereka tidak ingin
mengubah kebiasaan seumur hidup mereka untuk orang asing.
Mariana, bagi orang Amerika latin berarti “besok”
namun bisa juga berarti “beberapa hari lagi“.
Adios,
Siesta, baik di
Meksiko maupun di Spanyol berarti istirahat siang selama 3 jam. Kemudian
pemerintah federal pada bulan April 1999 mengeluarkan peraturan baru yang
mengharuskan para pegawai pemerintah untuk bekerja mulai jam 9 pagi hingga 6
sore, dengan mematikan lampu dan AC tepat pada pukul 6 sore. Cara ini berhasil
mengubah kebiasaan mereka dengan melakukan banyak tugas disiang hari hingga
menghilangkan rasa kantuk disiang hari, dan bekerja lebih produktif setaip hari
kerjanya.
o Langsung
dan Mendorong
Sifat orang Amerika yang langsung dan
mendorong diartkan oleh banyak orang asing sebagai sikap kurang ajar dan kasar.
Formalitas yang menghormati waktu adalah bagian yang sangat penting dalam
melakukan bisnis dan membantu membangun hubungan yang ramah, yang dianggap oleh
orang-orang di banyak negaa sebagai persyaratan pendahuluan yang diperlukan
bagi perundingan bisnis. Setiap usaha untuk menggerakkan negosiasi dengan
mengabaikan beberapa sikap sopan santun yg telah diterima, berarti mengundang
malapetaka.
o Tenggat
Waktu
Penekanan
orang Amerika atas kecepatan dan tenggat waktu sering digunakan untuk melawan
mereka sendiri dalam urusan bisnis diluar negeri. Orang Jepang sengaja tidak
menyelesaikan negosiasi sampai beberapa jam sebelum orang Amerika itu pergi,
ketika orang Jepang itu tahu bahwa mereka bisa mendapat konsesi ekstra dari
orang asing tersebut karena keterburu-buruannya untuk kembali kenegrinya sesuai jadwal.
·
Sikap terhadap Pencapaian dan Pekerjaan
Orang Jerman
menempatkan bersenang-senang sebagai yang pertama dan bekerja sebagai yang
kedua, kebalikannya berlaku di Amerika. Dinegara berkembang sikap terhadap
bekerja berubah setelah terjadinya efek demonstrasi, yaitu akibat melihat orang
lain dengan barnag-barang yang diinginkan, membuat mereka bekerja lebih tekun
untuk dapat memiliki barang-barang tersebut.
Efek yang
sebaliknya terlihat di negara-negara industry, dimana jam kerja mulai
berkurang. Di Amerika tahun 1996 pekerja produksi bekerja 42,6 jam, di Jerman
39,0 jam dan di Peransis 38,3 jam. Tahun 1994 jumlah jam di Amerika adalah 43,3
jam. Dijepang th 1988 bekerja 43,3 jam turun menjadi 39,5 jam pada tahun 1996
dan tahun 2001 menjadi 25 jam perminggu.
o Gengsi
Pekerjaan
Aspek lain yang diperlihatkan adalah
gengsi pekerjaan. Banyak negara berkembang memperlihatkan penolakan untuk
pekerjaan fisik. Akibatnya ada terlalu banyak pengacara dan ekonom serta
kurangnya pembuat alat-alat dan tukang las, meskipun gajinya lebih tinggi.
DiSpanyol, perbedaan antara pekerja
kerah biru dan pekerja kantor sangat
besar dengan sebutan obrero (orang yang menjadi buruh) menandakan pekerja kerah
biru dan empleado (karyawan) manandakan
pekerja kantor.
·
Sikap Terhadap Perubahan
Perusahaan Amerika, yang terbiasa
dengan penerimaan yang cepat dari orang Amerika akan sesuatu yang baru,
seringkali heran untuk menemukan bahwa sesuatu yang baru tidak membawa semacam
keajaiban di pasar, dimana sesuatu yang telah dicoba dan dibuktikan lebih
disukai dari pada sesuatu yang tidak dikenal. Penghargaan yang terlalu
berlebihan trhadap metode tradisional sangat menyulitkan seorang manajer
produksi untuk menerapkan proses baru, seorang agen pemasaran untuk
memperkenalkan produk baru atau seorang bendaharawan untuk mengubah system akuntansi.
o Ide
Baru
Tak dapat
disangkal lagi, perusahaan-perusahaan internasional adalah agen perubahan dan
karyawan mereka harus mampu mengatasi penolakan terhadap perubahan tersebut.
Semakin konsisten suatu ide baru dengan sikap dan pengalaman masyarakat, maka
semakin cepat ide itu akan diadopsi.
Agama
Agama,
suatu komponen kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas banyak dari
sikap kepercayaan yang mempengaruhi perilaku manusia. Suatu pengetahuan
mengenai prinsip-prinsip dasar dari beberapa agama besar akan memberikan
pemahaman yang yang lebih baik mengapa sikap ornag-orang begitu jauh berbeda
dari satu negara kenegara lain. Etika kerja Protestan dan Konfusius adalah
untuk memuliakan Tuhan dengan bekerja keras dan mempraktikkan prinsip-prinsip.
Kebudayaan Material
Kebudayaan
material merujuk kepada semua obyek buatan manusia dan berhubungan dengan
bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan
mengapa (ilmu ekonomi)
·
Teknologi. Teknologi suatu masyarakat adalah
bauran pengetahuan yang dapat digunakan yang diterapkan masyarakat dan
diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan ekonomi dan budaya. Ia ada dalam
beberapa bentuk disetiap organisasi budaya.
·
Dualisme
teknologi. Adanya
teknologi maju dan teknologi primitive dalam system produksi yang digunakan
secara berdampingan
·
Teknologi
tepat guna.
Teknologi (maju,menengah atau primitive) yang paling cocok dengan masyarakat
yang menggunakannya.
·
Efek
boomerang.
Apabila teknologi yang dijual kepada perusahaan dinegara lain untuk memproduksi
barnag-barang yang menyaingi barang-barang dari penjual teknologi itu.
Pendidikan
Meskipun
pendidikan dalam artian yang paling luas dapat dianggap sebagai bagian dari
proses belajar yang memperlengkapi seorang individu untuk mengambil tempatnya
didalam masyarakat dewasa, hamper setiap orang dibudaya Euramerican (orang
Eropa dan Amerika) menyamakan pendidikan dengan sekolah formal.
·
Brain
drain.
Perpindahan tenaga-tenaga professional berpendidikan tinggi kenegara lain.
Karena gaji dan peluang riset yang tersedia di Amerika Serikat, negara tersebut
menarik para ilmuwan dan insinyur negara-negara lain. Lihat gambar 1.
·
Reserve
brain drain.
Kembalinya tenaga-tenaga professional berpendidikan tinggi kenegara asalnya.
Arus balik kaum cendekiawan sedang membuat sibuk para pendidik dan pelaku
bisnis Amerika. Korea dan Taiwan kini membujuk para insinyur dan ilmuwan yang
bergelar doctor dan berpengalaman 10 tahun atau lebih diperusahaan berteknologi
tinggi di Amerika, untuk pulang kenegaranya. Lebih banyak uang dan peluang
untuk memulai bisnis dinegara-negara industri ini merupakan daya tarik.
Orang-orang yang kembali ini memberikan pengaruh yang nyata atas daya saing
negeri mereka.
Bahasa
Barangkali
perbedaan budaya yang paling kentara dipahami oleh pendatang baru dalam bisnis
internasional adalah dalam cara berkomunikasi.
·
Bahasa
percakapan.
Adalah kunci bagi kebudayaan dan tanpa bahasa orang menemukan dirinya
terisolasi dari semua hal, kecuali lingkungan budaya.
·
Bahasa
menggambarkan budaya.
Bahasa-bahasa yang diucapkan memisahkan budaya persis seperti hambatan-hambatan
fisik.
·
Bahasa
asing. Ketika
banyak bahasa yang diucapkan terdapat dalam sebuah negara, (India dan banyak
bangsa-bangsa Afrika), bahasa asing biasanya berlaku sebagai kendaraan utama
untuk komunikasi lintas budaya.
·
Bahasa
Isyarat.
Komunikasi non verbal, seperti gerak isyarat dan bahasa tubuh, pintu yang
tertutup disuatu kantor, ukuran kantor, Jarak saat bercakap-cakap.
·
Bahasa
Pemberian hadiah.
Hadiah-hadiah yang dapat diterima, hadiah atau suap serta pembayaran yang
dipermasalahkan.
Gambar 1. Tempat Kelahiran Pemegang
Gelar Doktor di Bidang Sains dan Teknologi di Luar AS.
Sumber
: Nasional Science Foundation, Science and engineering Indicators-2002.
Organisasi
Kemasyarakatan
Setiap
masyarakat memiliki suatu struktur atau organisasi yang pengaturan
hubungan-hubungannya yang terpola mendefinisikan dan mengatur cara
anggota-anggotanya berhubungan satu sama lain.
·
Pertalian
keluarga. Keluarga adalah satuan dasar yang kelembagaan yang
berdasanya pertalian keluarga. Tidak seperti keluarga Amerika, yang pada
umumnya terdiri atas orangtua dan anak-anak mereka, keluarga dibanyak negara-
terutama dinegara berkembang-diperluas denganmemasukkan seluruh family
berdasarkan darah dan berdasarkan perkawinan.
·
Keluarga
besar. Termasuk
keluarga sedarah dan keluarga karena hubungan perkawinan. Untuk perusahaan
diluarnegeri, keluarga besar (extended family) adalah sumber karyawan-karyawan
dan koneksi bisnis. Kepercayaan yang dimiliki oleh orang-orang terhadap
keluarga mereka, walaupun hubungankeluarganya jauh dapat memotivasi mereka
untuk membeli dari suatu pemasok yang dimiliki oleh sepupu dari sepupunya,
meskipun harganya lebih tinggi.
·
Tanggung
jawab anggota. Meskipun keluarga besar adalah luas, rasa tanggung jawab
setiap anggota terhadapnya adalah kuat. Inisiatif pribadi untuk bekerja
berkurang ketika mungkin diminta untuk membagi penerimaanpribadinya dengan
anggota keluarga besar yang tidak bekerja, tidak peduli apa pertalian
keluarganya.
·
Asosiasi. Unit-unit social yang tidak
berdasarkan hubungan keluarga, dikenal sebgai asosiasi oleh para ahli
antropologi, bisa dibentuk berdasarkan umur, jenis kelamin atau minat yang
sama.
o Umur/usia. Para pabrikan barang-barang konsumen
cukup sadar mengenai pentingnya membuat segmentasi pasar berdasarkan kelompok
umur, yang seringkali mengabaikan budaya. Kenyatan ini telah memungkinkan para
pemasar berhasil menjual produk-produk seperti pakaian dan rekaman pasar
muda-mudi baik dinegara maju maupun berkembang.
o Gender.
Pada umumnya,
negara-negara yang kurang maju kurang memiliki persamaan gender dalam hal
kesempatan kerja dan pendidikan. Meskipun dewasa ini, Cina menawarkan ucapan
selamat hanya atas kelahiran seorang anak; kelahiran anak perempuan
mengakibatkan perasaan duka.
Budaya-budaya Nasional
Geert
Hofstede, seorang sosiolog Swedia melakukan penelitian dan menemukan adanya 4
dimensi nilai yang ditarik dari jawaban ribuan karyawan di 67 negara, yaitu :
1. Individualisme
vs Kolektivisme
Organisasi–organisasi
yang beroperasi didalam budaya kolektivisme lebih besar kemungkinannya untuk
mengandalkan pada pengambilan keputusan kelompok daripada mereka yang berada
dalam budaya individualism yang penekanannya ada pada pengambilan keputusan
individual.
2.
Jarak Kekuasaan Besar vs Kecil
Jarak kekuasaan adalah sejauh mana
anggota-anggota masyarakat menerima distribusi kekuasaan yang tidak merata
diantara individu. Dalam masyarakat yang jarak kekuasaannya besar, para
karyawan percaya bahwa penyelia mereka adalah benar meskipun mereka salah,
dengan demikian, para karyawan tidak akan mengambil inisiatif dalam pengambilan
keputusan-keputusan yang tidak akan mengambil inisiatif dalam pengambilan
keputusan-keputusan yang norutin. Dipihak lain, gaya kepemimpinan
manajemenpartisipasif kemungkinan besar akan produkstif untuk organisasi di
negara yang memiliki jarak kekuasaan.
3.
Penghindaran Ketidakpastian yang Kuat
vs yang Lemah
Ini adalah tingkat dimana para anggota
masyarakat merasa terancam oleh ambiguitas dan menolak untuk mengambil risiko.
Budaya ini terdapat di negara Jepang, Yunani dan Portugal, sehingga membuat
orang-orang cenderung tinggal diorganisasi mereka untuk waktu yang lama.
Sedangkan orang-orang yang berasal dari negara dengan tingkat penghindaran
risiko yang rendah, seperti Amerika Serikat, Singapura dan Denmark, jauh lebih
sering berpindah-pindah pekerjaan.
4.
Maskulinitas vs Feminisitas
Ini adalah tingkat dengan mana nilai-nilai
dominan dalam suatu masyarakat menekankan ketegasan, akuisisi uang dan status,
serta pencapaian penghargaan organisasi yang simbolis maupun yang kelihatan,
(maskulinitas), dibandingkan dengan tingkat dengan mana nilai-nilai tersebut
menekankan pada hubungan, perhatian terhadap orang lain dan kualitas hidup
secara keseluruhan (feminisitas).
0 comments:
Post a Comment