Saturday, September 20, 2014

Manajemen Global

Posted by Akuntansi at 12:37 AM
DUNIA YANG TIDAK MENGENAL BATAS

Para manajer menghadapi realitas bahwa mengabaikan kekuatan-kekuatan internasional merupakan suatu hal yang mustahil dilakukan. FBI bahkan menyatakan pembasmian kejahatan di dunia maya (cyber crime) sebagai salah satu prioritas utamanya, karena batas-batas elektronik antarnegara hampir sudah tidak ada lagi. Keterbukaan ini memiliki banyak aspek positif, tetapi juga berarti bahwa peretas (hacker), di satu negara dapat mencuri rahasia dari perusahaan-perusahaan di negara lain, atau menyebarkan virus, worm, dan program-program jahat lain untuk merusak sistem komputer di negara-negara dan pemerintah-pemerintah dunia. FBI memiliki lebih dari 150 agen di hampir 56 kanto internasional di awal 1990-an.
Bisnis juga telah menjadi suatu bidang terpadu dan global seiring runtuhnya tembok penghalang perdagangan, makin cepat dan murahnya komunikasi, dan makin beragamnya selera konsumen, mulai dari pakaian hingga jaringan telepon seluler. Thomas Middelhof dari perusahaan Jerman Berstelman AG, yang membeli penerbit Amerika Serikat Random House, mengungkapkan hal ini sebagai berikut : ”Tidak ada perusahaan Jerman dan Amerika. Yang ada adalah perusahaan yang sukses dan perusahaan yang gagal”. Kesulitan dan risiko di sebuah dunia tanpa batas sebanding dengan keuntungan dan peluangnya.
Di dunia yang tidak menganal batas, para pelanggan tidak lagi bisa membedakan dari negara mana membeli berbagai produk. Ford Motor Company yang bermarkas di Amerika Serikat memiliki Volvo dari Swedia, sementara produsen bir Amerika yang terkenal, Miller, dimiliki oleh perusahaan Afrika Selatan. Toyota adalah perusahaan Jepang, namun memproduksi lebih dari 10 juta kendaraan di pabrik-pabriknya di Amerika Utara.Teknologi di balik komponen nirkabel Centrino keluaran Intel dilahirkan di sebuah laboratorium di Hifa, Israel, dan para peneliti Cina-lah yang merancang mikroprosesor yang mengontrol gerak maju baling-baling pada turbin angin raksasa buatan General Elektrik.
Bagi para manajer yang berpikir global, dunia ini merupakan sumber ide-ide, sumber daya, informasi, tenaga kerja, dan pelanggan. Para manajer dapat memindahkan perusahaan mereka ke kancah internasional di berbagai tingkat.

MEMULAI BEKERJA SECARA INTERNASIONAL

Ada berberapa cara bagi organisasi untuk memasuki kancah internasional. Salah satunya adalah dengan mencari sumber daya bahan baku atau tenaga kerja yang lebih murah di luar negeri, yang disebut dengan offshoring atau outsourcing global. Cara lainnya adalah dengan memperluas pasar barang jadi di luar negeri, yang dilakukan dengan cara ekspor, lisensi, dan investasi langsung. Strategi-strategi memasuki pasar (market entry strategies) ini merupakan cara-cara alternative untuk menjual barang dan jasa ke luar negeri. Kebanyakan perusahaan memulai dengan mengekspor dan berlanjut dengan investasi langsung. Lihat bagan dibawah

Lingkungan Organisasi masa kini makin bersifat kompetitif dan kompleks. Negara-negara berkembang mulai menyaingi negara-negara maju di sejumlah sektor industri. Cina merupakan penghasil alat-alat elektronik terbesar dan kini tengah beralih dengan cepat dan lihai ke sektor industri bioteknologi, perakitan komputer, dan semikonduktor. Sedikitnya 19 pabrik semikonduktor canggih baru tengah atau akan beroperasi di Cina. India mengalami laju inovasi yang mencengangkan di berbagai sektor seperti pembuatan instrumen presisi, layanan kesehatan, farmasi. Sebagian pengamat bahkan melihat awal persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan multinasional di negara tersebut.
Para manajer menghadapi realitas bahwa mengabaikan kekuatan-kekuatan internasional merupakan suatu hal yang mustahil dilakukan. FBI bahkan menyatakan pembasmian kejahatan di dunia maya (cyber crime) sebagai salah satu prioritas utamanya, karena batas-batas elektronik antarnegara hampir sudah tidak ada lagi. Keterbukaan ini memiliki banyak aspek positif, tetapi juga berarti bahwa peretas (hacker), di satu negara dapat mencuri rahasia dari perusahaan-perusahaan di negara lain, atau menyebarkan virus, worm, dan program-program jahat lain untuk merusak sistem komputer di negara-negara dan pemerintah-pemerintah dunia. FBI memiliki lebih dari 150 agen di hampir 56 kantor internasional di awal 1990-an.
Strategi-strategi memasuki Pasar Internasional

Greenfield Venture
Akuisisi
Joint Venture
Waralaba
Lisensi
Outsourcing Global
Ekspor
                                Biaya untuk Memasuki Pasar Internasional

Bisnis juga telah menjadi suatu bidang terpadu dan global seiring runtuhnya tembok penghalang perdagangan, makin cepat dan murahnya komunikasi, dan makin beragamnya selera konsumen, mulai dari pakaian hingga jaringan telepon seluler. Thomas Middelhof dari perusahaan Jerman Berstelman AG, yang membeli penerbit Amerika Serikat Random House, mengungkapkan hal ini sebagai berikut : ”Tidak ada perusahaan Jerman dan Amerika. Yang ada adalah perusahaan yang sukses dan perusahaan yang gagal”. Kesulitan dan risiko di sebuah dunia tanpa batas sebanding dengan keuntungan dan peluangnya.
MANAJEMEN GLOBAL
Manajemen Internasional dan Global berkaitan dengan teknik dan praktek yang terlibat dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi internasional. Dengan demikian, mencakup semua masalah yang timbul sebagai akibat dari strategi internasional dan global. Manajemen Internasional dan Global tersebut dapat dipertimbangkan dari perspektif fungsi yang berbeda dari organisasi: pemasaran, operasi (sering disebut produksi), sumber daya manusia, keuangan, dan kegiatan pendukung lainnya seperti penelitian dan pengembangan dan masalah hukum. Dari perspektif internasional, masing-masing bidang fungsional akan memiliki masalah yang lebih kompleks daripada muncul dalam satu negara. Tujuan dari bagian ini adalah untuk mengidentifikasi setidaknya beberapa masalah tambahan.
Selain perspektif fungsional, manajemen internasional dan global memiliki dimensi tambahan. Manajer senior akan perlu memiliki diskusi di berbagai waktu dengan negara di mana mereka beroperasi dan, mungkin pada suatu kesempatan, dengan badan-badan internasional lain seperti Bank Dunia atau PBB. Lembaga dunia lainnya bertindak terutama di tingkat negara, seperti Dana Moneter Internasional yang terletak di Washington DC, Amerika Serikat. IMF, seperti yang biasanya dikenal, mengatur mata uang internasional dan pengaturan keuangan  antar-govermental.
Dalam hal apapun, adalah penting bahwa manajer global memahami hal ini dan banyak lembaga dunia lainnya karena akan berdampak pada pengambilan keputusan mereka - mungkin langsung melalui Negosiasi dan tentu secara tidak langsung melalui keputusan yang diambil oleh badan-badan dunia. Untuk beberapa manajer, dampak baik lembaga dunia atau pemerintah masing-masing negara mungkin lebih langsung. Mungkin ada kebutuhan untuk bernegosiasi secara langsung dengan organisasi pemerintah individu - mungkin lebih dari masalah pajak, mungkin lebih dari akuisisi yang diusulkan. Perundingan antara perusahaan dan negara kemudian menjadi masalah besar.
Berikut kita akan mendalami manajemen global dari fungsi –fungsi organisasi
Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) berkaitan dengan aktivitas organisasi dalam menggunakan Sumber daya manusia secara efektif.  4 topik utama tugas MSDM yaitu: Staffing, manajemen training dan pengembangan, penilaian kerja serta kebijakan kompensasi.
MSDM global memiliki peran strategis bahwa kebijakan MSDM harus sama dengan strategi peusahaan dan struktur serta pengendalian secara formal dan informal. Tugas-tugasnya menjadi rumit dengan adanya perbedaan diantara negara-negara dalam pasar tenaga kerja, budaya, hukum dan sistem ekonomi.
Sumber daya manusia Tidak semua manajer berhasil di kancah internasional. Pemilihan dan penelitian pegawai yang akan dikirim ke luar negeri dapat meningkatkan potensi keberhasilan perusahaan di kancah internasional. Para manajer sumber daya menusia menggunakan keahlian global dalam proses seleksi yang dilakukan. Selain itu, para ekspatriat mengikuti pelatihan lintas budaya untuk mengembngkan keahlian bahasa serta orientasi budaya dan historis. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah analisis yang dilakukan secara jujur oleh para kandidat ekspatriat itu serta keluarga mereka. Sebelum mencari atau menerima tugas di luar negeri, seorang kandidat harus bertanya kepada dirinya sendiri mengenai hal-hal berikut:
·         Apakah Anda dapat memulai kontak sosial disebuah negara yang asing?
·         Apakah Anda dapat beradaptasi di lingkunan yang berada dengan risiko perubahan kenyamanan pribadi dan gaya hidup, misalnya tidak ada televisi, air panas, makanan yang berbeda, dan kesulitan telekomunikasi?
·         Apakah Anda dapat mengelola masa depan Anda di bursa tenaga kerja dengan membangun jaringan dan hubungan dengan orang-orang di negara kelahiran Anda?
Para pekerja yang bekerja diluar negeri harus menyesuaikan diri dengan semua kondisi ini. Disambping itu, para manajer yang bekerja secara global banyak menyadari bahwa mereka harus mengubah gaya menajemen mereka agar berhasil di negara tempat mereka bekerja.
Memimpin Di masyarakat berorientasi hubungan yang menganut nilai-nilai kolektivisme, seperti di Asia, Arab, dan Amerika Latin, para manajer umumnya menggunakan pendekatan yang hangat dan intim terhadap pegawainya. Sebagai contoh, salah satu kesulitan terbesar yang dihadapi oleh manajer AS dalam berbisnis di Cina adalah tidak menyadari bahwa bagi orang Cina, semua hubungan itu bersifat pribadi. Para manajer diharapkan untuk mengunjungi pegawai mereka secara rutin, serta menanyakan semangat kerja dan kesehatan mereka. Para manajer juga terutama harus berhati-hati dalam mengkritisi orang lain. Bagi warga Asia, Afrika, Arab, dan Amerika latin, kehilangan harga diri merupakan aib bagi diri dan keluarga mereka. Prinsip menyelamatkan muka sangat penting di sejumlah budaya.
Mengambil Keputusan Di Amerika Serikat, para manajer menengah dapat berdiskusi mengenai suatu masalah dan memberikan saran kepada atasan mereka. Sebaliknya di Iran yang menganut nilai-nilai budaya Asia Selatan, para manajer mengharapkan atasan mereka untuk membuat keputusan dan memberi perintah secara spesifik. DI Meksiko, para pegawai sering tidak memahami pengambilan keputusan yang bersifat partisipatoris. Meksiko sangat menganut nilai jarak kekuasaan yang besar, dan para pagawai di negara tersebut mengharapkan manajernya untuk membuat keputusan dan memberikan perintah. Para manajer Amerika yang bekerja di Meksiko disarankan untuk tidak banyak menjelaskan keputusan mereka, karena para pegawai dapat menganggap hal tersebut sebagai tanda kelemahan. Hal yang bertolak belakang terjadi pada banyak negara Arab dan Afrika, di mana para manajer sangat diharapkan untuk berkonsultasi setiap mengambil keputusan.
Motivasi Motivasi harus sesuai dengan insentif di suatu budaya. Data terakhir dari Towers Perrin memberi pemahaman mengenai motivasi penduduk berbagai negara berdasarkan apa yang paling diinginkan dari perusahaan oleh para pegawainya. Di Amerika Serikat, upah minimum yang tinggi merupakan motivasi paling penting, sementara pegawai Brasil yang berprospek mementingkan pelung karier. Di Cina, warganya menginginkan kesempatan untuk belajar, sedangkan pegawai di Spanyol mementingkan keseimbangan antara kesenangan dan pekerjaan. Penelitian lain juga menemukan bahwa faktor-faktor instrinsik seperti tantangan, pengakuan, dan pekerjaan itu sendiri tidak begitu efektif di negara-negara yang menganut jarak kekuasaan yang besar. Bisa jadi para pegawai di negara-negara tersebut memandang pengakuan dan motifasi dari manajer sebagai bagian dari manipulasi sehingga menurunkan motifasi. Nilai-nilai kolektivisme tinggi yang dianut di Jepang menunjukkan bahwa para pegawainya termotivasi secara berkelompok. Bonus yang diberikan secara individu kepada pegawai yang menonjol dapat dianggap memalukan, sedangkan penghargaan untuk kelompok bisa sangat memotivasi. Para manajer yang bekerja di Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah dapat meningkatkan motivasi dengan menghargai pegawai mereka sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat diluar pekerjaan mereka.
Mengontrol Ketika hal buruk terjadi, para manajer diluar negeri sering tidak mampu mengeluarkan pegawai yang gagal. Pelajarilah hasil penelitian berikut: Ketika ditanya apa yang harus dilakukan terhadap seorang pegawai yang prestasi kerjanya menurun drastis setelah masa kerja gemilangnya selama 15 tahun, 75 persen manajer Amerika dan Kanada mengatakan akan memecatnya, dan hanya 20 persen manajer Singapura dan Korea yang mengambil tindakan itu. Di Eropa, Meksiko, dan Indonesia, memperkerjakan dan memecat berdasarkan kinerja dianggap tidak manusiawi. Selain itu, pegawai dibeberapa negara dilindungi oleh undang-undang dan aturan serikat buruh yang kuat.
Para manajer juga harus belajar untuk tidak mengontrol hal-hal buruk. Seorang manajer Sears yang bekerja di Hong Kong bersikeras agar para pegawainya datang tepat waktu, bukan terlambat 15 menit sebagaimana biasanya. Para pegawai mematuhinya, namun mereka pulang tepat waktu pula, tidak larut malam seperti biasanya. Banyak pekerjaan yang tidak diselesaikan. Sang manajer akhirnya memperbolehkan mereka masuk kerja seperti biasa. Upaya kontrolnya menimbulkan dampak negatif.
Marketing

Analisis dan penilaian pasar yang lengkap akan dilakukan oleh suatu perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk memasuki pasar luar negri untuk pertamakalinya atau yang telah menjadi suatu perusahaan multinasional tetapi ingin memantau pasar-pasar dunia secara sistematis untuk menghindari diabaikannya peluang dan ancaman pemasaran. Banyak kebutuhan data untuk keputusan luar negeri adalah sama dengan kebutuhan untuk keputusan pasar domestic yang serupa, meskipun kemungkinan besar informasi tambahan mengenai beberapa kekuatan lingkungan international dan luar negeri akan diperlukan.
Ketika perusahaan Global menawarkan suatu produk atau jasa maka akan banyak isu yang harus diputuskan misalnya apakah sebaiknya menyesuaikan produknya dengan kondisi lokal atau menggunakan standar internasional. Pendekatan yang biasanya digunakan adalah kondisi dan persyaratan di negara tujuan. Perusahaan akan menyesuaikan produk dan jasanya bila:
1.       Pelanggan berada pada tingkat pendapatan yang berbeda.
2.       Budaya berbeda dan bahasa berbeda, dan menyesuaikan dengan hukum setempat.
3.       Bila pemerintahya memiliki kebijakan untuk menggunakan barang lokal.
Sementara penggunaan standar bila:
1.       Pelanggan terbiasa iklim internasional.
2.       Keuntungan produksi skala ekonomi dan keuntungan ekonomi global lainnya.
3.       Penampilan negara asal sangat diminati oleh pelanggan lokal. misalnya fashion dari perancis.
Isu berikutnya misalnya:
1.       Apakah menjual seluruh koleksi barang atau hanya memilih beberapa produk.
2.       Bagaimana layanan purna jual.
3.       Bagaimana cara mengenalkan produk diseluruh dunia, apakah bertahap berbeda di tiap negara atau diperkenalkan secara bersamaan di seluruh dunia?
4.       Bagaimana dengan merek, apakah menggunakan merek global atau merek lokal.
Karena merek global memerlukan investasi yang mahal sehingga memiliki risiko tinggi, merek global dapat menghasilkan efisiensi pemasaran yang maksimum dan dikenal secara internasional tapi merek tersebut membutuhkan pelanggan yang sama dan pengendalian kualitas yang kuat. Sementara merek lokal mungkin sudah dikenal dan memiliki penerimaan yang tinggi.

Keuangan
Nilai Tukar
Negara-negara pada umumnya memiliki mata uangnya masing-masing. Amerika Serikat menggunakan dolar ($), dan Inggris menggunakan poundsterling (£), Kanada menggunakan dolar Kanada (C$), dan Jepang menggunakan yen Jepang (¥), sebagaimana disebutkan sebelumnya, 12 negara Eropa belakangan ini mengadopsi euro (€) sebagai mata uangnya. Nilai tukar antara dolar AS dan mata uang lainnya berfluktuasi sejalan dengan waktu. Konsekuensinya, jumlah dolar yang dibutuhkan oleh perusahaan AS untuk membeli perlengkapan dari negara asing dapat berubah bahkan jika harga aktual yang dikenakan untuk perlengkapan itu oleh produsen asing tidak berubah. Ketika dolar melemah, mata uang asing menguat. Dengan demikian, perusahaan AS membutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli sejumlah tertentu perlengkapan dari negara asing. Fluktuasi nilai tukar juga dapat mempengaruhi harga aktual yang dibayarkan oleh pelanggan (bahkan jika harga dalam dolar tetap tidak berubah).
Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan dalam berbagai cara, tergantung pada karakteristiknya. Para importer di AS memperoleh keuntungan dari dolar yang kuat, sementara para eksportir AS memperoleh keuntungan dari dolar yang lemah tetapi dipengaruhi secara negative oleh dolar yang kuat. Perusahaan As yang yang bersaing dengan perusahaan asing yang mengekspor ke pasar AS dipengaruhi secara negative oleh dolar yang kuat, karena produk yang diekspor oleh perusahaan asing tampak lebih murah bagi para pelanggan AS ketika dolar kuat.

LINDUNG NILAI
Perusahaan Internasional pada umumnya mencoba untuk melakukan lindung nilai (hedge) atau melindungi terhadap nilaitukar mata uang mereka. Perusahaan dapat melakukan lindung nilai paling efektif ketika perusahaan mengetahui secara spesifik barapa banyak mata uang asing yang dibutuhkan atau yang akan diterima pada tanggal tertentu dimasa depan.
                Lindung nilai atas pembayaran masa depan dalam mata uang Asing dapat dilakukan dengan menggunakan kontrak berjangka, yaitu suatu perjanjian atau kontrak yang menyebutkan bahwa pertukaran mata uang akan terjadi pada nilai tukar tertentu pada waktu tertentu dimasa depan. Bank sebagai pihak yang membuat kontrak akan menetapkan nilai tukar berjangka untuk titik tertentu dimasa depan tersebut. Dengan cara ini, perusahaan akan memperolah nilai tukar sebesar yang telah ditetapkan untuk masa yang telah tertentu tersebut tanpa perlu melihat berapa nilai tukar yang sesungguhnya terjadi pada masa depan itu. Sesungguhnya ini merupakan bentuk kepastian suatu nilai perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan.
                Lindung nilai atas piutang masa depan dalam mata uang asing juga dapat dilakukan seperti cara diatas, sehingga perusahaan mendapat kepastian berapa nilai yang akan diterima dimasa depan. Keterbatasan utama dari lindung nilai adalah bahwa lindung nilai ini mencegah dampak yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan dari nilai tukar.
Transfer Princing
Transfer princing adalah harga dimana barang-barang dijual diantara anak perusahaan Internasional dengan maksud untuk mendapatkan pengurangan biaya pajak yang berbeda antar negara.
Ini menjadi isu penting karena dapat dipakai sebagai suatu cara untuk manipulasi pajak dengan memindahkan keuntungan dari cabang/anak perusahaan dengan tarif pajak tinggi ke anak perusahaan yang berbeda di negara dengan tarif pajak rendah.
MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen Operasi Perusahaan global atau international akan memasuki kompetisi global. Hal ini memaksa manajemen perusahaan international mencari cara-cara menurunkan biaya sekaligus meningkatkan produk mereka agar tetap bersifat kompetitif. Seringkali solusi untuk masalah ini adalah soutsourcing, yaitu dengan menyewa pihak-pihak lain untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat inti, bukan mengerjakannya pada perusahaan sendiri.

Walaupun alasan utama diadakannya outsourcing secara global adalah untuk mendapatkan harga yang rendah, masih ada alasan-alasan lainnya. Mungkin produk tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan tidak tersedia secara local dan harus diimpor. Kemungkinan lainnya adalah bahwa para pesaing asing perusahaan menggunakan kompenen-komponen yang memiliki kualitas atau rancangan yang lebih baikdibanding  yang tersedia dinegeri sendiri. Agar menjadiperusahaan yang kompetitif, perusahaan juga harus mendapatkan komponen-komponen atau mesin-mesin produksi dari luar negeri .

0 comments:

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review