Thursday, September 25, 2014

Pengungkapan dan Sarana Interpretif

Posted by Akuntansi at 10:17 PM
Pelaporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor, kreditor, dan pihak lain untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit. Pihak pemakai memerlukan berbagai informasi yang relevan dan bermanfaat untuk keputusan investasi, kredit dll. Informasi keuangan yang dapat dilayani oleh pelaporan keuangan (financial reporting) baru merupakan sebagian dari informasi yang tersedia bagi mereka. FASB mengidentifikasikan lingkup (scope) informasi yang dipandang bermanfaat untuk pengambilan keputuasan (lihat gambar model FASB).

Pengertian Pengungkapan
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara tehnis pengungkapan merupakan langkah terakhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan. Evans (2003) memberi definisi pengungkapan sebagai berikut:
Penyediaan informasi dalam statemen keuangan termasuk statemen keuangan itu sendiri, catatan atas statemen keuangan, dan pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan statemen keuangan. Pengungkapan tidak mencakup statemen publik dan privat oleh manajemen atau informasi di luar seperangkat statemen keuangan.
Sedangkan menurt Wolk, Tearney, dan Dodd (2001) adalah :
Berkaitan dengan informasi baik dalam statemen keuangan maupun komunikasi tambahan termasuk catatan kaki, peristiwa-peristiwa setelah tanggal statemen, diskusi dan analisis manajemen, prakiraan keuangan dan operasi, dan statemen keuangan tambahan yang meliputi pengungkapan segmental dan informasi pelengkap lebih dari kos historis

Evans membatasi pengertian pengungkapan hanya pada hal-hal yang menyangkut pelaporan keuangan. Pernyataan manajemen dalam surat khabar serta informasi lain diluar lingkup pelaporan keuangan tidak masuk dalam pengerian pengungkapan. Sementara itu Wolk, Tearney dan Dodd memasukkan pula statement keuangan segmental dan statement yang merefleksi perubahan harga sebagai bagian dari pengungkapan.
Dalam SFAC No. 1, FASB membedakan antara pelaporan keuangan (financial reporting) dan statemen keuangan (financial statements).
Gagasan pada SFAC tersebut menyatakan :
Beberapa informasi lebih baik (efektif) disediakan melalui sarana selain statemen keuangan. Pengungkapan berkaitan dengan sarana selain statemen keuangan.

Masalah teoretis pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan berikut :
  1. Untuk siapa informasi dituju dan untuk apa?
  2. Perlukah disampaikan?
  3. Seberapa banyak atau rinci?
  4. Bagaimana cara menyampaikan

1. Untuk siapa informasi dituju dan untuk apa?
          Dalam hal ini investor dan kreditor adalah sebagai fokus utama.
          Kepentingan publik secara umum juga harus dilindungi dan dilayani
          Informasi kualitatif juga dituntut untuk disediakan
          Karena pihak yang dituju lebih luas maka pengungkapan cenderung meluas.

2. Perlukah disampaikan?
Karena pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dan dari masyarakat, pengungkapan diwajibkan untuk tujuan: 11
1. Melindungi (protective)
    Tujuan ini dilandasi gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang naif perlu dilindungi dengan mengungkapkan informasi  yang tidak mungkin mereka peroleh atau tidak mereka olah dari laporan keuangan.
2. Informasional (informatif
    Tujuan ini dilandasi gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu. Pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pemakai tersebut.
3. Melayani kebutuhan khusus (differential)
                 Tujuan ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan dan tujuan informatif. Jadi apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai.

3. Seberapa banyak atau rinci?
Tingkat pengungkapan terbagi atas :
  1. Memadai (adequate)
Tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statement keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk pengambilan keputusan.
  1. Wajar atau etis (fair or ethical disclosure)
Ini merupakan tingkat yang harus dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasional yang sama.
  1. Penuh (full disclosure)
Tingkat ini menuntut secara penuh semua informasi yang terkait pengambilan keputusan.
Tingkat pengungkapan yang tepat harus ditentukan dengan beberapa pertimbangan karena terlalu banyak informasi sama tidak menguntungkannya dengan terlalu sedikit informasi. Pertimbangan tersebut dilihat dari :
  1. Tujuan
Tujuan perlindungan atau protektif biasanya menuntut pengungkapan yang lebih luas dan lebih rinci. Pengungkapan yang lebih luas biasanya terkendala oleh keengganan perusahaan menyediakan informasi.
  1. Cost  penyediaan
Cost penyediaan harus lebih kecil dari benefit informasi yang diterima.
  1. Informasi yang berlebihan (overload)
Bila cost penyediaan informasi dapat diabaikan dari segi administrative, perlukah semua informasi disampaikan? Keberlebihan informasi adalah kondisi dimana penyediaan informasi yang melebihi kemampuan pemakai untuk mencernanya secara efektif. 
  1. Keengganan manajemen
Perusahaan enggan mengungkap informasi dengan alasan privasi dan masalah  persaingan bisnis.
  1. Wajib atau sukarela
Pengungkapan wajib harus didasarkan apakah informasi yang sama sebenarnya dapat diperoleh pemakai dari sumber lain selain laporan keuangan. Malah mungkin sumber lain tersebut jauh lebih efektif dari informasi yang disediakan perusahaan.
Regulasi Pengungkapan
Perlukah campur tangan pemerintah untuk menetapkan apa dan seberapa banyak informasi diungkapkan atau apakah masalah ini diserahkan kepada pasar?
Alasan pendukung:
  1. Penyalahgunaan (abuse)
Semua regulasi diarahkan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dan kecurangan (fraud) oleh para pelaku pasar modal terutama dalam masalah pengungkapan.
  1. Eksternalitas (externalities)
Eksternalitas terjadi ketika tindakan satu pihak (pengungkap informasi) mempengaruhi pihak lain yang diuntangkan tanpa menanggung cost atau dirugikan tanpa dikompensasi. Hal ini akan mengurangi insentif untuk mengungkapkan secara penuh informasi meskipun hal tersebut bermanfaat bagi banyak orang. Insentif menjadi kurang karena perusahaan yang menyampaikan informasi tidak mendapat kompensasi untuk itu. Situasi ini disebut kegagalan pasar (market failure).
  1. Asimetri informasi (information asymmetry)
Pencarian informasi oleh para investor karena tidak berhasil mendapatkan informasi yang lengkap, yang mengakibatkan para investor tidak mempunyai informasi yang sama karena kemampuan tehnis dan ekonomis masing-masing investor tidak sama.
  1. Keengganan manajemen (management reluctance)
Karena kepentingan sendiri (self interest) manajemen cendrung enggan untuk mengungkapkan informasi yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kepentingan pribadinya dengan mengorbankan kepentingan umum (public interest).

Pihak mana yang melakukan regulasi
Di Indonesia yang melakukan regulasi adalah :
  1. BAPEPAM (melalui Peraturan BAPEPAM)
  2. Profesi/IAI (melalui standar akuntansi)

Sedangkan di Amerika yang melakukan regulasi adalah :
  1. Pemerintah (melalui undang-undang/ statutory law: Securities Act 1933 dan Securities Exchange Act 1934)
  2. SEC (melalui ASR)
  3. Profesi/FASB/GASB (melalui standar akuntansi) dan GAO

4.  Apa dan bagaimana menyampaikan?
Apa yang harus diungkapkan: Berkaitan dengan berbagai proposal tentang komponen-komponen yang harus disampaikan. Ada beberapa model yang menyajikan hal ini yaitu :
          Model Inti
          Model FASB
          Model Komite Jenkins
          Model William

          Peraturan SEC/BAPEPAM 


Model Hendriksen dan van Breda

Mereka mendefinisi pengungkapan dalam arti sempit sebagai informasi untuk menjelaskan, memperluas, dan merinci apa yang dinyatakan dalam seperangkat statemen keuangan.
Pengungkapan meliputi :
l. Penjelasan/catatas atas statemen keuangan
2. Prakiraan keuangan
3. Kebijakan akuntansi
4. Perubahan akuntansi
5. Peristiwa pascastatemen
6. Segmen usaha

Metoda Pengungkapan dapat dilakukan dengan cara :
  1. Pos statemen keuangan
  2. Catatan kaki
  3. Penjelasan dalam tanda kurung
  4. Istilah teknis
  5. Lampiran
  6. Komunikasi manajemen
  7. Catatan laporan auditor

Pos statemen keuangan
          Merupakan pengungkapan yang menjadi ciri central pelaporan keuangan.
          Untuk dilaporkan melalui statemen keuangan, suatu objek atau pos harus memenuhi kriteria pengakuan.
          Umumnya bersifat kuantitatif.
          Termasuk catatan atas statemen keuangan

Catatan kaki
          Dapat digunakan selain yang telah disebutkan dalam catatan atas statemen keuangan.
          Mempunyai keunggulan dan kelemahan.
          Banyak standar akuntansi yang menetapkan perlunya catatan kaki (sebagai catatan atas statemen keuangan).
Penjelasan dalam tanda kurung
          Untuk hal-hal yang bersifat klarifikasi.
          Untuk sekadar menambah informasi.
          Sekadar memuat referensi atau acuan ke tabel, rincian, atau lampiran tertentu

Istilah teknis
          Cara mengungkapkan konsep atau pengertian yang kompleks dalam suatu istilah khusus disiplin pengetahuan.
          Tidak harus mengikuti pengertian umum atau apa yang popular atau yang salah kaprah.
          Sebaiknya tidak mengandung kesalahan makna.
          Kewajiban pendidikan untuk mengenalkan dan menjelaskan istilah teknis yang tepat.

Lampiran
          Menambah tetapi tidak mengganti statemen keuangan pokok.
          Dapat berupa penyusunan kembali statemen keuangan pokok dengan format yang berbeda untuk melayani kebutuhan tertentu.
          Dapat berisi rincian suatu pos yang tidak dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau catatan atas statemen keuangan.
          Banyak dijumpai dalam laporan tahunan atau laporan ke badan pengawas (BAPEPAM).

Komunikasi manajemen
          Sarana untuk menyampaikan apa yang menjadi visi, ambisi, dan berbagai gagasan atau penjelasan yang tidak mungkin disampaikan via statemen keuangan.
          Banyak bersifat kualitatif dan prospektif.
          Umumnya disampaikan dalam laporan tahunan (annual report) berupa:
          Surat ke pemegang saham
          Laporan dewan komisaris
          Laporan direksi
          Diskusi dan analisis manajemen/DAM (management’s discussion and analysis/MDA) Lihat contoh dalam Gambar 12.8
Catatan laporan auditor
          Bagian integral dari laporan auditor.
          Beberapa catatan biasanya telah terrefleksi (implisit atau eksplisit) dalam statemen keuangan auditan.
          Catatan lain melekat pada laporan auditor terutama yang berkaitan dengan standar pengauditan.
          Catatan auditor berkaitan dengan keterandalan statemen keuangan secara keseluruhan.

Sarana Interpretif
Perekayasaan pelaporan keuangan diarahkan paling tidak untuk menghasilkan informasi yang disediakan melalui rerangka akuntansi pokok.
Rerangka akuntansi pokok menyediakan paling tidak informasi berbasis data dasar yaitu kos historis.
Kos historis dijadikan basis karena alasan keterandalan. Keterandalan menuntut data kos dipelihara dalam sistem pencatatan dan menjadi pembanding terhadap perubahan akibat penilaian.

Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk meningkatkan manfaat rerangka akuntansi pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai basis penilaian.
Sarana interpretative ini merupakan bagian dari masalah pengungkapan.

Masalah teoretis:
          Dengan berjalannya waktu, nilai berubah sementara kos tidak.
          Apakah rerangka akuntansi pokok diganti atau sekadar ditambah sarana interpretif.

Kos dan Nilai
          Kos:  harga kesepakatan pada saat suatu objek diperoleh dan menjadi data dasar dalam akuntansi.
          Nilai: persepsi terhadap manfaat suatu objek setiap saat dan dinyatakan dalam satuan moneter.
          Pada saat transaksi yang melibatkan objek, kos dan nilai identik.
          Persepsi selalu berubah dengan berjalannya waktu.
          Perlukah kos direvisi terus secara periodik?

Pro dan Kontra terhadap apakah kos perlu direvisi atau tidak :
          Pendukung revisi: Kos historis tidak berpaut dengan keputusan internal maupun eksternal.
          Pihak yang kontran terhadap revisi ini menyebutkan bahwa:
          Kos mempunyai sifat dapat diandalkan.
          Revisi akan netral dalam jangka panjang.
          Fluktuasi nilai adalah gejala umum sehingga perubahan tidak perlu dilakukan dengan mengganti kos tercatat.
          Data kos harus tetap dijaga keutuhannya dalam sistem agar dapat dijadikan pembanding.

Kesimpulan Sarana Interpretif
          Rerangka akuntansi pokok mempunyai kelemahan.
          Sarana interpretif sangat didukung asalkan rerangka akuntansi pokok tetap dipertahankan.
          Sarana interpretif menjadi penambah (to supplement) informasi yang disediakan oleh rerangka akuntansi pokok tetapi tidak menggantinya (to supplant).

3 comments:

Unknown said...

Referensinya liat dmna min?

Unknown said...

sangat membantu, penjelasannya juga to the point. makasih min

Unknown said...

hello, i'm still learning how to love my self

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review