Thursday, September 25, 2014

Perencanaan Audit, Memahami bisnis dan industri klien

Posted by Akuntansi at 10:07 PM
Alasan mengapa audit planning penting
Standar pekerjaan lapangan pertama mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai .
Terdapat tiga alasan utama untuk mengapa auditor perlu melakukan perencanaan/planning dalam setiap penugasan audit , yaitu :
  1. Untuk memperoleh evidence yang cukup dan kompeten
  1.  Untuk menjaga agar audit costs wajar
  2. Untuk menghindari kesalahpahaman dengan client
Sebelum memulai pembahasan mengenai audit planning, perlu dipahami mengenai 2 jenis terminology resiko yang dipakai dalam audit.
Terminologi Resiko
1.    Acceptable audit risk  (resiko audit yang dapat diterima)
Adalah ukuran seberapa besar kesediaan auditor mau menerima kenyataan bahwa laporan keuangan disajikan dengan kesalahan material setelah audit diselesaikan dan unqualified opinion diterbitkan. Jika auditor memutuskan acceptable audit risk rendah, berarti auditor ingin memastikan bahwa laporan keuangan tidak terdapat material misstatement. Resiko 0% berarti terdapat kepastian sedangkan resiko 100 % berarti terdapat ketidakpastian.

2.    Inherent risk (resiko bawaan)
Adalah ukuran besarnya resiko  berdasarkan penilaian auditor akan adanya kemungkinan bahwa laporan keuangan salah saji sebelum mempertimbangkan keefektifan internal control. Contoh jika auditor menyimpulkan bahwa terdapat kemungkinan besar terjadi material misstatement pada rekening Piutang Dagang terkait dengan perubahan kondisi ekonomi, maka auditor menyimpulkan inherent risk untuk account receivable adalah tinggi.

Suatu audit planning terdiri dari 8 bagian yang terlihat pada gambar dibawah ini. Modul ini hanya akan membahas 4 tahap pertama sedangkan 4 tahap berikutnya dibahas pada modul berikutnya.

 I. Accept client and perform initinitial audit  planning (Keputusan untuk menerima client dan pelaksanaan perencanaan awal).
Initial audit planning melibatkan 4 hal berikut ini :
1.    Penerimaan Client baru dan melanjutkan penugasan audit client lama
2.    Identifikasi alasan client untuk diaudit
3.    Mendapatkan pemahaman mengenai client, agar tidak terjadi kesalahpahaman
4.    Mengembangkan overall audit strategy, termasuk penugasan staf/tenaga ahli

II. Understand the client’s business and industry (Memahami bisnis dan industri client)
Sifat dari bisnis dan industry dari client akan mempengaruhi besarnya resiko salah saji laporan keuangan. Di tahun-tahun terakhir ini beberapa faktor telah meningkatkan pentingnya pemahaman bisnis dan industry client. Faktor tersebut adalah :
-       Penurunan kondisi perekonomian, meningkatkan resiko binis client
-        Information technology,
-       Global operations
-       Human capital, meningkatkan kompleksitas bisnis
-       Instrumen keuangan yang semakin komplek

Pemahaman terhadap bisnis dan industri client terdiri dari 5 hal berikut  :
Pemahaman terhadap industry and external environment harus dilakukan karena alasan berikut ini :
  1. Adanya resiko dari industri tertentu , misal bisnis jasa keuangan dan industry asuransi kesehatan memiliki resiko cukup besar yang dapat mempengaruhi keputusan auditor untuk menerima atau menolak suatu penugasan audit.
  2. Adanya Inherent risks yang umum untuk semua client pada industri tertentu misal resiko barang usang dalam industri pakaian
3.   Adanya system accounting yang unik untuk industri tertentu, Misal jika auditor akan mengaudit pemerintah kota maka auditor harus memahami akuntansi pemerintahan. Contoh lain adalah bisnis kostruksi, perusahaan nir-laba, perusahaan keuangan.

Dalam melakukan pemahaman terhadap bisnis dan operasional client , maka auditor harus melihat beberapa faktor sbr
Ø  Sumber utama pendapatan client
Ø   Customers dan supplier kunci
Ø   Sumber financing (pendanaan)
Ø   Informasi mengenai related parties (pihak terkait client)
Related party (pihak terkait) didefinisikan sebagai semua pihak yang mempunyai
hubungan dengan perusahaan client seperti Affiliated company, perusahaan induk,
atau pihak-pihak manapun yang melakukan hubungan bisnis dengan client, dimana salah satu pihak tersebut dapat mempengaruhi management atau kebijakan dari pihak lainnya
Pemahaman terhadap bisnis dan operasional client dapat dilakukan dengan melakukan Tour the Plant and Offices (peninjauan pabrik dan kantor). Dengan mengamati phisik fasilitas, auditor dapat menilai pengamanan secara phisik terhadap asset dan dapat membandingkan data asset dengan data accounting
Management and Governance
Management menetapkan strategy dan proses yang harus diikuti bisnis client.
Governance dari suatu perusahaan terdiri dari struktur organisasi, dan aktivitas dewan direksi dan komite audit. Untuk memahami management and governance, auditor dapat melihat ke dokumen perusahaan berikut ini  :
Ø  Corporate charter and bylaws
Ø  Code of ethics
Ø  Risalah rapat

Code of Ethics
Sebagai respon terhadap Sarbanes-Oxley Act, SEC mensyaratkan setiap public company untuk mengungkapkan apakah perusahaan sudah menerapkan kode etik bagi para senior management. SEC juga mensyaratkan perusahaan mengungkapkan amendements (perubahan) dan waiver(penyimpangan) bagi kode etik.

Objectives and Strategies (Tujuan dan Strategi Client)
Strategi adalah pendekatan-pendekatan diikuti perusahaan untuk mencapai objective
(tujuan) organisasi
Auditor harus memahami objective (tujuan) perusahaan klien dalam hubungannya dengan :
Ø  Reliability dari financial reporting
Ø  Effektifitas dan efisiensi dari operasional client
Ø  Compliance terhadap laws dan regulasi
Measurement and Performance
Pengukuran keberhasilan client dilakukan dengan menggunakan  Indikator key performance berikut ini :
Ø  market share
Ø   sales per employee
Ø   unit sales growth
Ø  Web site visitors
Ø   same-store sales
Ø   sales/square foot
Pengukuran keberhasilan client juga dapat dilakukan dengan analisa rasio dan benchmarking terhadap kompetitor utama.

III. Assess Client Business Risk (Penilaian business risk client)
Client business risk adalah resiko dimana client akan gagal mencapai objective.
Pertimbangan utama auditor adalah material misstatements dalam laporan keuangan terkait resiko bisnis client
Gambar dibawah ini menggambarkan hubungan bisnis dan industri client, resiko bisnis client dan penilaian resiko material misstatement.

 

2 comments:

Genia said...

makasih yaa kak ngebantu banget nih hehe

Sumy said...

Terima kasih, Ka. Tulisannya sangat membantu dan tampilan blognya sangat bagus, jadi semangat bacanya ^^~

Post a Comment

 

Welcome Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review